Harga Minyak Melonjak 8,5 Persen Karena Hasil Vaksin Covid-19

Bagikan :
Harga minyak mengalami lonjakan lebih dari 8% yang terjadi bersamaan dengan uji coba vaksin pada beberapa negara di seluruh dunia. Kenaikan tersebut disebabkan oleh pengumuman hasil uji coba vaksin Covid-19 bertipe Pfizer buatan Amerika dan Jerman.
tambang minyak offshore sebagai ilustrasi harga minyak melonjak
Daftar Isi

Menurut sumber Liputan6, harga minyak melonjak lebih dari 8 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Lonjakan harian terbesar dalam lebih dari 6 bulan.

Pendorong dari kenaikan harga minyak adalah pengumuman hasil uji coba vaksin Covid-19 tipe Pfizer yang cukup menjanjikan. Setelah pengumuman tersebut, pembelian atas aset risiko seperti minyak mengalami peningkatan di seluruh penjuru dunia.

Mengutip dari CNBC, Selasa (10/11/2020), harga minyak mentah Brent naik dari USD 3,11 atau 7,9 persen menjadi USD 42,56 per barel. Sementara, untuk harga minyak mentah di wilayah West Texas Intermediate AS ditutup naik dengan harga USD 3,15 atau sekitar 8,5% menjadi USD 40,29 per barel-nya.

Kedua kontrak minyak tersebut naik lebih dari USD 4 di awal sesi dan mampu diperdagangkan lebih dari 120% dari volume sesi terakhir.

“Sentimen yang kompleks terhadap harga minyak. Gabungan antara euforia bullish dari berita vaksin serta hasil pemilu pada akhir pekan kemarin,” dikutip oleh Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates di Houston, US.

Pfizer mengatakan bahwa uji coba vaksin mereka telah terlaksana lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah penularan virus Covid-19. Angka tersebut berdasarkan hasil data awal penelitian. Yang mana bisa disebut sebagai cahaya baru dalam pertempuran melawan pandemi di era teknologi digital saat ini.

Sejak awal tahun pandemi menyebar di seluruh dunia memaksa penguncian di seluruh dunia dan menyebabkan penurunan permintaan bahan bakar. Hal ini tentu saja membuat harga minyak turun drastis.

Sementara itu, Arab Saudi mengatakan bahwa kesepakatan produksi minyak OPEC, dapat disesuaikan untuk menyeimbangkan stabilitas pasar. Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan kesepakatan OPEC terkait pengurangan produksi minyak dapat disesuaikan jika ada konsensus yang jelas dan transparan di antara anggota kelompok.

OPEC merupakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), beserta Rusia dan produsen lainnya. Saat ini, mereka tengah memangkas produksi 7,7 juta barel untuk per hari (bph), dan sedang mempertimbangkan terkait pemotongan dan pembatasan produksi menjadi 5,7 juta barel per hari mulai bulan Januari.

Jika OPEC mampu mempertahankan pembatasan saat ini, maka dapat memperketat pasokan akan tetap terjaga. Sehingga, dapat menyebabkan harga minyak melonjak menjadi lebih tinggi.

Namun, anggota OPEC juga harus mewaspadai ancaman pelonggaran dari pernyataan Presiden terpilih AS, Joe Biden terhadap negara Iran dan Venezuela. Pasalnya, Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak yang akan membuat lebih sulit, untuk menyeimbangkan jumlah pasokan dengan permintaan konsumen.

Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia. 

Tags:

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.