Mengenal Istilah Refinery (Pemurnian) dalam Industri Perminyakan

Bagikan :
Refinery adalah proses pemurnian minyak mentah menjadi berbagai produk petroleum yang memiliki nilai tinggi. Terdapat tahapan proses pemurnian minyak mentah yaitu distilasi, cracking, treatment, formulasi dan blending serta proses lanjutan.
refinery
Daftar Isi

Dalam industri perminyakan, istilah refinery atau pemurnian atau kilang sudah tidak asing lagi. Daripada refinery sebagai sebuah proses, masyarakat umum lebih akrab dengan istilah oil refinery atau kilang minyak sebagai sebuah lokasi.

Oil refinery atau kilang minyak sebenarnya adalah fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum maupun produk lain. Dengan demikian, refinery sendiri adalah proses pemurnian minyak mentah menjadi produk petroleum siap guna ataupun produk lain dalam industri perminyakan.

Refinery dalam industri perminyakan sangat penting. Tanpa adanya proses refinery, minyak mentah tidak dapat berguna secara optimal. 

Untuk lebih lanjut dan lebih lengkap, berikut adalah uraian mengenai apa itu refinery, bagaimana prosesnya, dan di mana saja lokasi oil refinery di Indonesia yang dapat menjadi informasi tambahan bagi Anda.

Baca juga: Harga Keekonomian Solar Industri B30 & MFO Periode 01 – 14 April 2022

Apa Itu Refinery?

Dalam alur industri perminyakan dan gas, refinery adalah bagian dari hilir atau downstream. Fasilitas industri dari kilang minyak sangat kompleks karena memiliki berbagai jenis peralatan pemrosesan dan fasilitas pendukung. Pembangunan kilang minyak membutuhkan biaya sangat besar.

Refinery atau pemurnian atau kilang adalah proses pengolahan minyak mentah (crude oil) menjadi berbagai jenis produk petroleum yang dapat langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku dalam industri petrokimia. 

Pengolahan minyak bumi bertujuan untuk memurnikan minyak mentah menjadi produk bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (non BBM) bernilai tinggi. Refinery oil lebih sering dikenal sebagai kilang minyak.

Minyak mentah yang mengalami refinery dapat dibedakan menjadi dua, yaitu minyak mentah ringan (light crude oil) dan minyak mentah berat (heavy crude oil). Kandungan kadar logam dan belerang dalam minyak mentah ringan termasuk rendah, sedangkan dalam minyak mentah berat tinggi.

Produk utama yang menjadi hasil dari kilang minyak antara lain bensin (gasoline), minyak tanah (kerosene), Liquified Petroleum Gas (LPG), minyak distilat, minyak residu, kokas dan aspal, bahan-bahan kimia pelarut (solvent), minyak pelumas, minyak nafta, bahan bakar diesel, dan avtur.

Baca juga: Kelola Sumber Daya Bisnis dengan Enterprise Resource Planning (ERP)

Proses Pemurnian Minyak (Proses Refinery)

Minyak mentah (crude oil) yang baru dipompa keluar dari tanah umumnya tidak memiliki manfaat. Oleh karena itu, agar minyak mentah itu dapat memiliki manfaat secara optimal, minyak mentah harus melalui proses pemurnian di dalam kilang minyak terlebih dahulu.

Komponen dalam minyak mentah sangat kompleks. Dalam minyak mentah, komponen utamanya adalah alkana, sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Untuk memisahkan komponen-komponennya, minyak mentah harus melalui distilasi bertingkat.

Distilasi bertingkat adalah pemisahan komponen-komponen dalam minyak mentah berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai kebutuhan, sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu melalui pengolahan lebih lanjut.

Secara garis besar, proses pemurnian minyak atau refinery yang berlangsung di dalam kilang minyak ada lima bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Distilasi

Distilasi adalah proses penyulingan atau pemisahan zat dalam minyak mentah berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses ini berlangsung di dalam kolom distilasi atmosferik dan kolom distilasi vacuum.

Pada unit proses distilasi, minyak mentah mengalami proses penyulingan menjadi lima fraksi berdasarkan titik didihnya. Distilat fraksi pertama menghasilkan gas yang kemudian dijadikan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Fraksi kedua menghasilkan nafta atau gas bumi. Nafta tidak dapat digunakan langsung. Oleh karena itu, masih perlu pengolahan lebih lanjut supaya menjadi bensin atau bahan petrokimia lainnya.

Distilat fraksi ketiga adalah minyak tanah (kerosin) dan avtur atau bahan bakar pesawat, sedangkan distilat fraksi keempat adalah bahan bakar mesin diesel atau solar. 

Fraksi terakhir menghasilkan residu. Umumnya, residu ini merupakan hidrokarbon rantai panjang yang dapat menjadi beberapa jenis produk senyawa karbon setelah mengalami proses lanjut di unit-unit proses  lainnya. Residu lainnya adalah lilin dan aspal.

Baca juga: Supply Chain: Manajemen Sistem Rantai Pasokan Produksi

2. Cracking

Cracking atau pyrolisis cracking atau pyrolisis merupakan proses pemecahan molekul hidrokarbon besar menjadi molekul yang lebih kecil dengan cara katalis atau pemanasan. Dengan pemanasan yang cukup, hidrokarbon parafin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen yang salah satunya berupa olefin.

Semua reaksi cracking melibatkan energi yang tinggi dan bersifat endotermik. Proses cracking meliputi cracking thermos murni, cracking thermos dengan katalisator, dan cracking dengan chloride-aluminium (AlCl3).

3. Treatment

Pada unit proses pengolahan atau treatment, fraksi-fraksi hidrokarbon disiapkan untuk pengolahan lebih lanjut. Penyiapan dalam proses treatment ini juga bertujuan untuk menyiapkan fraksi hidrokarbon untuk pengolahan menjadi produk akhir.

4. Formulasi dan Blending

Unit proses keempat ini terdiri dari dua proses, yaitu pencampuran (formulasi) dan pencampuran (blending). Proses formulasi dan blending adalah proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon serta penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesifikasi tertentu.

5. Proses Lain

Proses-proses lain dalam refinery minyak mentah meliputi pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), dan proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery). Selain itu, proses pemanasan, proses pendinginan, dan proses pembuatan hidrogen juga termasuk dalam proses ini.

Lokasi Refinery Unit (RU) di Indonesia

Refinery unit (RU) merupakan penyebutan untuk kilang pengolahan minyak bumi. Di Indonesia, total kapasitas terpasang kilang minyak adalah 1,157 juta bph dengan total 90% dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). 

Pertamina menguasai tujuh lokasi refinery (RU) unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuh refinery unit itu adalah: 

  1. Pangkalan Brandan dengan kapasitas terpasang 5ribu bbl/day (nonaktif)
  2. Dumai dengan kapasitas terpasang 170ribu bbl/day (aktif)
  3. Musi dengan kapasitas terpasang 130ribu bbl/day (aktif)
  4. Cilacap dengan kapasitas terpasang 384ribu bbl/day (aktif)
  5. Balikpapan dengan kapasitas terpasang 260ribu bbl/day (aktif)
  6. Balongan dengan kapasitas terpasang 184ribu bbl/day (aktif)
  7. Kasim dengan kapasitas terpasang 10ribu bbl/day (aktif)

Fasilitas operasi kilang minyak Indonesia cukup bervariasi. Fasilitas yang ada antara satu refinery unit dengan refinery unit yang lain berbeda-beda, bergantung juga dengan hasil olahan yang dibuat. 

Selain menghasilkan bahan bakar minyak (BBM), refinery unit juga menghasilkan non bahan bakar minyak (non BBM) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kesimpulan

  • Refinery, pemurnian, atau kilang adalah proses pengolahan minyak mentah (crude oil) menjadi berbagai jenis produk petroleum atau bahan bakar minyak (BBM) maupun produk lain yang menjadi bahan baku dalam industri petrokimia atau non bahan bakar minyak (non BBM). 
  • Proses kilang yang terjadi di kilang minyak secara umum terdiri dari lima unit proses, yaitu distilasi, cracking, treatment, formulasi dan bending, serta proses-proses lainnya.
  • Di Indonesia, lokasi refinery unit (RU) atau lokasi kilang minyak tersebar di beberapa daerah. Di antara keseluruhan RU, PT Pertamina (Persero) memiliki 7 refinery unit (RU).
  • PT. Megah Anugerah Energi sebagai distributor resmi Pertamina berkomitmen selalu dalam menjadi mitra baik kilang di seluruh Indonesia. Dalam usaha menyebarluaskan produk pengolahann refinery, PT. Megah Anugerah Energi siap membantu dalam mendistribusikan bahan bakar minyak ke seluruh pelosok negeri.

Solar Industri siap untuk menyediakan pembelian produk bio solar B30jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.