Pemanfaatan Bahan Bakar Fosil dan Dampaknya bagi Lingkungan

Bagikan :
Minyak bumi, batu bara dan gas alam merupakan contoh dari bahan bakar fosil yang diolah kembali menjadi sebuah produk serta dapat menghasilkan energi listrik. Penggunaannya memberikan beberapa keuntungan seperti harga yang relatif murah.
bahan bakar fosil
Daftar Isi

Pernahkah anda mendengar tentang bahan bakar fosil? Terbuat dari apakah kira-kira bahan bakar satu ini? Sekilas, mungkin kita sudah mengetahui jawaban untuk pertanyaan tersebut, bukan? Fosil rupanya dapat bermanfaat menjadi sebuah produk bahan bakar. Lantas, apakah bahan bakar fosil itu? Jika menggunakan bahan bakar satu ini, kira-kira keuntungan atau kerugian, ya, yang nantinya kita dapatkan? Lalu, apa sajakah fungsi dari bahan bakar berbahan dasar fosil satu ini? Mari cari tahu lebih jauh mengenai bahan bakar fosil!

Apa itu Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang berasal dari tumbuhan maupun hewan yang membusuk dari jutaan tahun yang lalu. Beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa bahan bakar fosil meliputi batu bara, minyak mentah, serta gas alam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan maupun hewan. Di mana sisa-sisa tersebut berasal dari tumbuhan dan hewan yang hidup jutaan tahun lalu. Oleh karena itu, bahan bakar satu ini banyak ada di kerak bumi.

Fakta lain tentang bahan bakar fosil yakni mengandung konsentrasi karbon dan hidrogen yang relatif tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk energi. Beberapa komponen yang telah disebutkan sebelumnya biasa ditemukan pada endapan batuan sedimen. Ternyata lebih dari 50% berat batubara pasti berasal dari fosil tumbuhan.

Minyak mentah awalnya berbentuk sebuah bahan padat di antara lapisan sedimen tersebut, yang mana nantinya akan dipanaskan guna menghasilkan minyak kental. Minyak satu ini dapat berguna untuk melakukan pembuatan bensin. Sedangkan untuk kasus gas alam, biasanya ada di kantong-kantong atas deposit minyak maupun pada lapisan batuan sedimen yang tidak mengandung minyak. Dekomposisi dari tanaman atau hewan satu ini merupakan sebuah energi yang melakukan pemasokan sekitar 80% dari keseluruhan energi di dunia. Saat sudah melalui pengolahan, fosil tersebut menghasilkan suatu deposit yang kaya akan kandungan karbon.

Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Pembakaran dari bahan bakar jenis ini biasanya berguna untuk menghasilkan energi listrik, penggerak transportasi seperti mobil ataupun pesawat terbang, dan juga untuk proses industri. Sayangnya, pembakaran fosil dapat menyebabkan perubahan iklim serta dapat membawa dampak negatif pada lingkungan maupun kesehatan manusia.

Hal tersebut dikarenakan karbondioksida yang dilepaskan di atmosfer bumi yang terakumulasi, menyebabkan dampak kurang baik seperti pengasaman air laut. Anda pasti pernah mendengar istilah efek rumah kaca, bukan? Efek rumah kaca juga merupakan salah satu dampak merugikan dari pembakaran fosil.

Pancaran berbagai macam polutan hasil pembakaran fosil juga menyebabkan turunnya kualitas udara. Efek tersebut tentunya dapat membawa kerugian bagi kehidupan bumi. Salah satu dampak yang bisa saja muncul adalah adanya penyakit pernapasan akibat banyaknya polutan.

Tidak hanya itu saja, pola pencairan salju maupun es juga ikut terpengaruh oleh dampak merugikan dari pembakaran fosil. Penyebab utama dari hal tersebut adalah adanya partikel udara yang dapat memanaskan permukaan salju sehingga menyebabkan pencairan.

Baca juga: Jenis-Jenis Pengolahan Bahan Bakar Kapal Laut

Contoh Bahan Bakar Fosil

Oleh karena bahan fosil memiliki tiga bentuk yang berbeda, kegunaan dari ketiganya pun juga beragam. Berikut merupakan jenis-jenis bahan bakar fosil berupa minyak bumi, batubara, dan gas alam.

1. Minyak Bumi

Minyak bumi atau petroleum dapat berguna dalam berbagai bidang. Dua sektor utama antara lain bidang pembangkitan listrik dan bahan bakar alat transportasi. Selain itu, produk sampingannya juga berguna untuk melakukan produksi terhadap bahan kimia, plastik, pelumas, tas, lilin, pupuk, pestisida, maupun yang lainnya.

2. Batubara

Sebagai bahan bakar yang berbentuk padat, batubara terdiri dari lima elemen utama. Elemen-elemen tersebut adalah belerang, nitrogen, hidrogen, karbon, dan oksigen. Batubara terbagi menjadi tiga jenis utama, antrasit, bituminous, dan lignit. Antrasit merupakan jenis batubara dengan konsentrasi karbon lebih tinggi dari dua jenis lainnya.

Batubara ternyata dapat bertahan kurang lebih selama 200 tahun, yang mana mereka sebagian besar melalui proses ekstraksi dari tambang. Batubara juga dapat berguna sebagai energi untuk pembangkit listrik. Selain itu, batubara juga biasa digunakan dalam industri baja, farmasi, semen, kertas, dan lain sebagainya.

3. Gas Alam

Gas alam memiliki kandungan utama metana. Daripada dua jenis hasil fosil lainnya, gas alam adalah hasil fosil yang jauh lebih bersih. Oleh sebab itu, gas tersebut kerap diaplikasikan dalam alat elektronik tertentu seperti AC, kompor dengan bahan bakar gas, pemanas air, dan lain-lain. Juga dapat berguna untuk memasok energi dalam pembangkitan listrik,

Selain itu, gas alam juga dapat bermanfaat dalam industri-industri tertentu seperti dalam proses pengecoran baja, kaca, peleburan aluminium, produksi cat, pupuk, dan sebagainya. Gas alam juga kerap kali berguna sebagai bahan bakar dalam transportasi.

Baca Juga: Minyak Tanah Sebagai Bahan Bakar Kompor sampai Pesawat Jet

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Setelah membahas tentang kegunaan dari masing-masing hasil fosil, rasanya kurang afdal jika tidak membahas tentang kelebihan atau keuntungan dan kekurangan atau kerugian dalam penggunaan hasil fosil. Mari kita bahas satu-persatu tentang keuntungan dan kerugiannya dari penggunaan bahan hasil fosil!

Kelebihan Bahan Bakar Fosil

1. Sumber Energi dengan Harga Murah

Fakta akan kemurahan harga dari hasil fosil sudah bukan merupakan hal yang asing. Selain itu, dalam proses perolehan dan produksinya, hasil fosil tergolong ke dalam kategori relatif mudah. Tidak hanya itu saja, terdapat sebuah infrastruktur yang berfungsi dalam langkah pendistribusian hasil fosil bisa didapatkan dengan murah.

Baca juga: Kenali Penyumbang Emisi Karbon & Kiat Preventif Pemanasan Global

2. Dapat Diandalkan

Setidaknya sampai saat ini, bahan bakar berbasis fosil masih menjadi bahan bakar yang dapat diandalkan. Beberapa ladang batu bara maupun minyak serta gas masih dapat ditemukan dengan mudah saat ini.

3. Manfaat untuk Produk Sampingan

Produk sampingan dari fosil seperti plastik menjadi suatu hal yang mungkin saat ini masih belum dapat pisah dari kehidupan kita. Sangat jelas bahwa plastik menjadi masalah utama pada saat ini sebab kelambatannya dalam proses penguraian. Namun, tanpa bahan bakar fosil, plastik yang kini digunakan hampir di seluruh dunia tidak akan ada.

Baca juga: Mengenal Berbagai Macam dan Manfaat Biofuel

Dampak Negatif Bahan Bakar Fosil

1. Sumber Daya Alam Tidak dapat Diperbarui

Beberapa data menyebutkan prediksi terkait habisnya sisa waktu untuk produksi batubara, yakni sekitar 100 tahun lagi. 50 tahun lagi untuk minyak dan gas alam. Hal tersebut menunjukkan sebuah masalah serius jika tidak segera ditemukan sumber energi baru yang dapat diperbaharui dengan mudahnya.

2. Produksi yang Memiliki Tingkat Bahaya Tinggi

Industri pertambangan merupakan salah satu industri dengan potensi bahaya yang relatif tinggi. Meskipun sekarang zaman semakin maju dengan adanya alat-alat mutakhir seperti mesin yang siap membantu, namun, tenaga manusia juga tetap menjadi poin penting untuk melakukan proses tersebut.

3. Memicu Terjadinya Ledakan Besar

Baik minyak maupun gas sama-sama bersifat mudah terbakar. Jika dalam proses pengelolaan atau pengolahannya tidak sesuai dengan standar operasi dan ketentuan yang telah ada, hal tersebut dapat mendatangkan dampak dengan risiko tinggi. Bukan hanya kerusakan, melainkan juga risiko terhadap nyawa karyawan.

Baca Juga: HSD (High Speed Diesel) sebagai Bahan Bakar Mesin Industri

Kesimpulan

Setelah membahas beberapa poin penting terkait dengan bahan bakar fosil, apakah kesimpulan yang bisa anda tarik? Bahan bakar fosil memang sampai saat ini masih menjadi salah satu sumber energi. Namun, sayangnya, fakta bahwa bahan bakar fosil ternyata lebih banyak memiliki dampak merugikan bagi lingkungan tentu menjadi keresahan tersendiri. Oleh karena itu, bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui harus segera dijajal untuk menanggulangi bertambahnya dampak kurang baik bagi kehidupan kita.

Solar Industri melayani pembelian produk Bio Solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar untuk berbagai kota di Indonesia. Kontak kami segera untuk mendapatkan penawaran dengan harga khusus.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.