Mengenal Jenis Bahan Bakar Kapal Laut serta Cara Kerjanya

Bagikan :
Bahan bakar kapal laut mempunyai berbagai jenis yang telah dibagi sesuai dengan penggunaannya. Jenis yang dipakai adalah Marine Fuel Oil, High Speed Diesel, dan Marine Diesel Fuel dengan tahapan proses pengolahan yang terdiri atas fuel oil transfer dan filtering & purifying.
bahan bakar kapal laut
Daftar Isi

Kondisi geografis Indonesia yang dikelilingi oleh lautan, menjadikan kapal laut sebagai salah satu transportasi terpenting. Tidak hanya di Indonesia saja, kapal laut merupakan transportasi terpenting dunia dari masa ke masa.

Bisa disimpulkan bahwa kapal laut merupakan alat transportasi tertua dan pertama yang pernah dibuat oleh manusia. Dalam penggunaanya, kapal laut digunakan oleh manusia untuk mengangkut dan mengantar penumpang, bahan logistik, sampai barang-barang besar menyeberangi luas nya lautan.

Dalam pengembangan kapal laut modern, bahan bakar kapal laut adalah faktor penting dalam menjalankan kapal laut mengarungi lautan. Lantas, pernahkah Anda berpikir bagaimana kapal laut bisa berjalan diatas laut selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan? Apa kira-kira jenis bahan bakar yang digunakan oleh kapal laut?

Berapa harganya? Dan bagaimanakah cara kerjanya? Mari baca seksama artikel berikut ini untuk mengetahui berbagai jenis bahan bakar yang digunakan di berbagai jenis kapal, seperti bahan bakar kapal pesiar, bahan bakar kapal feri, bahan bakar kapal selam, bahan bakar kapal tanker, dan bahan bakar kapal kargo

Sejarah Bahan Bakar Kapal Laut

Pada zaman dahulu, kapal laut dibangun dan digunakan oleh manusia secara sederhana. Salah satu karya kapal laut termegah yang pernah dibangun manusia pada zaman terdahulu adalah bahtera kapal Nabi Nuh.

Perlu diketahui bahwa, kapal laut yang digunakan manusia pada era itu tidak menggunakan mesin. Kapal Laut bergerak mengandalkan arah dan kekuatan angin.

Manusia mempelajari bagaimana energi angin yang berhembus secara alami dapat mereka gunakan untuk menghantarkan mereka menangkap ikan di laut dan bahkan menghantarkan mereka menyeberangi lautan. Namun, dorongan angin tidak cukup jauh membawa manusia untuk bisa mengarungi lautan yang lebih luas. 

Seiring berkembangnya peradaban dan ilmu pengetahuan manusia, mulailah manusia membuat sebuah mesin berbahan bakar. Munculnya berbagai penemuan dan pengembangan mesin ini kita kenal dalam sejarah manusia sebagai Revolusi Industri.

Diawali kejayaan masa-masa Renaisans akan karya seni realis, manusia mulai mengembangkan rancangan kerangka mekanis yang terus bergerak sesuai dengan putaran sumber energinya. Hal inilah yang kemudian dijadikan sebagai ilmu dasar untuk menciptakan mesin berbahan bakar untuk berbagai alat transportasi saat ini.

Perkembangan Mesin Kapal Laut

Penggunaan bahan bakar pada mesin kapal laut dimulai pada perkiraan pada awal abad 19. Pada saat itu, kapal-kapal laut dijalankan dengan menggunakan mesin uap, menggunakan batu bara.

Terus berkembang, pada tahun 1930 manusia mulai menemukan teknologi transportasi kapal motor 4-stroke yang menggunakan heavy fuel oil.

Heavy fuel merupakan salah satu penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar transportasi untuk pertama kalinya. Setelah penemuan kapal motor 4-stroke, perusahaan perusahaan industri kapal layar mulai menginvestasikan pada pengembangan hingga komposisi mesin yang lebih sederhana dan murah bagi industri ditemukan, yakni kapal motor 2-stroke. 

Seiring melebarnya kebutuhan akan kapal motor bermesin 2-stroke, kebutuhan akan heavy fuel semakin gencar. Pada tahun 1950-an heavy fuel semakin populer dengan ditemukanya lubrikasi silinder alkali tinggi.

Penemuan ini memungkinkan bahan bakar pada mesin untuk mampu menetralisir kandungan sulfur pada bahan bakar. Namun, pada era abad 21, penggunaan heavy fuel telah jarang lagi digunakan sebagai bahan bakar karena sebab utamanya adalah heavy fuel memiliki tingkat viskositas tinggi sehingga penggunaanya memang harus dibatasi. Pada abad 20, kapal uap heavy fuel digantikan oleh kapal motor dengan diesel (solar) sebagai bahan bakar utamanya.

Proses Pembuatan Bahan Bakar Laut

Sebelum membahas lebih lanjut tentang berbagai jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan saat ini, mari terlebih dahulu kita memahami bagaimana konsep dasar bahan bakar kapal laut terbentuk dan tercipta.

Pada dasarnya, seluruh bahan bakar kapal laut berasal dari minyak bumi yang didestilasi. Pada prosesnya, minyak bumi yang telah diambil dari perut bumi dipanaskan dalam cerobong asap untuk mengikat unsur kimia dan menguapkan embunan minyak yang kemudian digolongkan sesuai dengan fraksi tingkat didihnya.

Seperti contohnya, bahan bakar bensin premium yang sering kita gunakan adalah hasil destilasi minyak bumi dengan titik didih paling tinggi, sehingga ia merupakan produk pertama dari destilasi minyak bumi.

Setiap bahan bakar yang ada seperti solar, kerosene, avtur, dll, memiliki jenis ikatan karbon dengan tingkatan titik didih dan kemampuan menguap yang berbeda. Perbedaan ini berdasarkan unsur dasar dalam hukum fisika yang secara alami terbentuk.

Setelah hidrokarbon tersebut diikat dan menguap maka proses selanjutnya adalah dikondensasikan menggunakan cerobong destilasi. Maka jadilah bahan bakar kapal laut yang banyak digunakan saat ini. 

Jenis-Jenis Bahan Bakar Kapal Laut

Setelah memahami bagaimana sejarah dan proses pembuatan bahan bakar kapal laut, maka selanjutnya adalah memahami apa saja jenis-jenis dari bahan bakar kapal laut yang digunakan industri saat ini. Berikut penjelasannya:

1. Marine Fuel Oil (MFO)

Marine Fuel Oil adalah jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan sebagai penggerak utama dalam mesin kapal dengan putaran rendah. Proses pembuatan Marine Fuel Oil tidak melalui proses destilasi. MFO memiliki tekstur dengan tingkat kekentalan pekat dan berwarna hitam.

Tingkat kekentalan Marine Fuel Oil lebih tinggi dibanding dengan minyak diesel. Dalam industri kapal laut, MFO digunakan pada pembakaran dapur industri berskala besar.

Proses pembakaran Marine Fuel Oil pada mesin kapal laut terjadi karena adanya reaksi cepat nan rumit antara senyawa dengan oksigen. Reaksi cepat nan rumit tersebut melepaskan kalor dan cahaya dan terjadilah pirolisis.

Pirolisis adalah pemisahan termal molekul menjadi molekul yang lebih kecil. Pada dasarnya, pemecahan ini terjadi tanpa eksistensi oksigen. Namun, ketika oksigen ikut bereaksi maka akan menimbulkan nyala bakar yang menghidupkan mesin. 

2. High Speed Diesel (Solar)

High Speed Diesel adalah jenis bahan bakar minyak ber-destilasi yang digunakan untuk mesin dari kompresi tinggi dengan putaran tinggi.

Putaran tinggi tersebut tercatat lebih dari 1000 rpm. Berbeda dengan MFO, high speed diesel dihasilkan dari proses pemecahan destilasi minyak pelumas bekas.

Pemisahan ini disebut juga dengan dewatering. Dewatering adalah proses pemisahan minyak pelumas dengan air. Dari proses ini high speed diesel akan memiliki kandungan air dan kandungan sulfur yang rendah.

Keunggulan dari high speed diesel di antaranya adalah memiliki indeks cetane tinggi sehingga dapat memberikan kualitas memberikan pembakaran pada mesin dengan lebih sempurna. 

3. Minyak Diesel atau Marine Diesel Fuel (MDF)

Dalam industri, Marine Diesel Fuel (MDF) disebut juga dengan Industrial Diesel Oil (IDO) dan Marine Diesel Oil (MDO). Berbeda dengan high speed diesel yang digunakan untuk mesin dengan putaran tinggi, MDF digunakan pada mesin dengan putaran rendah.

Marine Diesel Fuel digunakan pada mesin dengan putaran dibawah 1000 rpm. Selain itu, Marine Diesel Fuel memiliki kandungan sulfur dan kandungan air yang sangat rendah dibandingkan dengan High Speed Diesel. Dengan Hal ini, MDF dapat berperan dalam mengurangi dan mencegah korosi pada mesin lebih efektif daripada solar. 

Cara Kerja Bahan Bakar Kapal Laut

Tahapan proses pengolahan bahan bakar kapal laut dalam mesin terdiri atas tahapan berikut:

  1. Fuel oil transfer
  2. Filtering and purifying:
    • Fuel oil circulating
    • Fuel oil supply
    • Heater

Bahan bakar pada kapal laut disimpan dalam tangki bunker untuk mempertahankan suhu temperatur dari bahan bakar, yakni temperatur antara 40-500 derajat celcius.

Dari tangki bahan bakar inilah kemudian akan dipompakan ke settling tank, sekaligus penyaringan kotoran melalui strainer untuk menyaring kotoran.

Di settling tank, suhu bahan bakar akan dipanaskan dipertahankan di angka temperatur 50-700 derajat celcius. Bahan bakar kemudian akan mendapat penyaringan lebih lanjut di centrifuges untuk meminimalisir kembali kotoran dan air yang tidak diinginkan.

Setelah itu, bahan bakar akan dipompa kembali menuju supply pump. Dari supply pump, maka bahan bakar akan dialirkan lebih lanjut ke circulating pump untuk dipanaskan sampai pada temperatur 1500 derajat celcius.

Dengan pembakaran inilah kemudian bahan bakar dapat menyalakan mesin kapal laut.

Cara Menghitung Bahan Bakar Kapal

Formula untuk menghitung penggunaan bahan bakar pada mesin diesel kapal dapat diterapkan melalui berbagai pendekatan. Ada beberapa teknik yang tersedia, mulai dari yang simpel dan cepat hingga metode yang lebih rinci dan kompleks, yang melibatkan pengukuran manual atau penggunaan sensor aliran.

A. Cara Menghitung Konsumsi Solar Kapal secara Manual

Prosedur ini merupakan evolusi dari metode perhitungan cepat sebelumnya. Di sini, langkah pertama melibatkan pengumpulan data secara manual.

Total konsumsi bahan bakar selama perjalanan dapat dihitung dengan mengurangkan sisa bahan bakar di tangki (ROB – Remaining on Board) sebelum berlayar dari kondisi setelah berlayar.

Alternatifnya, secara matematis, total konsumsi bahan bakar dapat dijabarkan sebagai perbedaan antara ROB sebelum berlayar dan ROB setelah berlayar.

Untuk menerapkan metode ini, pemahaman terhadap “sounding” diperlukan. “Sounding” adalah teknik untuk mengetahui volume cairan di dalam sebuah tangki. Lebih lanjut tentang teknik ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

Selanjutnya, kembali ke rumus yang telah disebutkan tadi.

Total waktu berlayar dapat dihitung dengan mencatat waktu mulai mesin di pelabuhan awal hingga mati mesin di pelabuhan tujuan. Perlu diingat bahwa dalam konteks pelayaran, jumlah jam dalam sehari di kapal tidak selalu 24 jam, dapat berupa 23, 24, atau 25 jam. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan kapal berlayar melintasi zona waktu.

B. Cara Cepat Menghitung Konsumsi Bahan Bakar Mesin Kapal

Metode ini memanfaatkan rumus sederhana untuk menghitung penggunaan bahan bakar pada mesin diesel kapal, yang melibatkan hanya tiga variabel. Berikut adalah rumusnya:

Konsumsi bahan bakar per jam = HP x BJ x KoM

Keterangan:

  • HP (horsepower): daya maksimal yang dapat dihasilkan oleh mesin kapal.
  • BJ (berat jenis): berat jenis bahan bakar. Untuk solar, nilai berat jenis berkisar antara 0,8-0,86 kg/liter, tergantung pada suhu dan tekanan. Namun, untuk keperluan praktis, kita menggunakan angka 0,85 kg/liter.
  • KoM (koefisien umur mesin): variabel ini memiliki rentang nilai, mulai dari 0,08 untuk mesin yang berusia kurang dari 5 tahun, hingga 0,20 untuk mesin yang berusia 20 tahun.

Dengan menerapkan rumus di atas, kita dapat menghitung estimasi konsumsi bahan bakar per jam pada mesin kapal.

C. Cara Menghitung Pemakaian Bahan Bakar Kapal per Jam

Metode ini juga merupakan pendekatan yang sederhana yang dapat diterapkan dalam situasi tertentu. Rumusnya menggunakan perhitungan rata-rata ketika jumlah total bahan bakar yang digunakan dan total waktu berlayar sudah diketahui.

Sebagai contoh:

Kapal Zamrud Khatulistiwa melakukan pelayaran dari Tanjung Perak, Surabaya, ke Makassar selama 30 jam. Jumlah total bahan bakar yang digunakan selama perjalanan diketahui sebesar 1.800 liter.

Berapa konsumsi bahan bakar per jam pada kapal Zamrud Khatulistiwa?

Jawabannya:

Konsumsi bahan bakar per jam = total konsumsi bahan bakar : total waktu berlayar

Konsumsi bahan bakar = 1.800 liter : 30 jam = 60 liter per jam.

Metode ini mudah dan cepat, namun perlu dicatat bahwa semua data harus sudah tersedia. Secara praktis, seringkali data tersebut harus dikumpulkan, dan dalam beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan secara manual di lapangan.

Itulah dia penjelasan lengkap terkait apa saja jenis bahan bakar kapal beserta cara kerja dan cara menghitung bahan bakarnya. Berdasarkan informasi dalam artikel ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan pengolahan minyak bumi sebagai bahan bakar utama kapal laut sangat diperlukan oleh banyak Industri.

Oleh sebab itu, PT. Megah Anugerah Energi berkontribusi dalam melakukan distribusi bahan bakar Marine Fuel Oil dalam menyediakan kebutuhan industri akan bahan bakar ini. Lebih lanjut mengenai harga bahan bakar kapal laut Marine Fuel Oil dapat dilihat di laman produk kami dan artikel terbaru kami.

Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia. 

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.