Heavy Fuel Oil: Arti, Massa Jenis, Harga, dan Komponennya

Bagikan :
Heavy Fuel Oil merupakan salah satu bahan bakar yang dibutuhkan oleh armada laut. Selain harganya yang murah, HFO juga mempunyai viskositas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis bahan bakar yang lain.
Apa itu HFO (heavy fuel oil)
Daftar Isi

Heavy Fuel Oil adalah salah satu bahan bakar yang sangat dibutuhkan oleh mesin utama kapal laut. HFO memiliki beberapa keuntungan yang tidak semua bahan bakar kapal miliki, seperti harganya yang murah karena proses penyulingannya yang berbeda.

Artikel ini nantinya akan membahas tentang apa itu Heavy Fuel Oil, massa jenis, harga, perbedaannya dengan MDO atau Marine Diesel Oil, dan juga fungsi peralatan yang digunakan untuk memanfaatkan Heavy Fuel Oil. Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Heavy Fuel Oil?

Heavy Fuel Oil adalah bahan bakar minyak berat yang digunakan di mesin diesel utama laut yang merupakan endapan dari penyulingan minyak tanah. Hal ini dikarenakan karakteristik bahan bakar minyak berat harus disimpan di suhu penyimpanan yang tinggi. Walaupun produk pembakaran bahan bakar berat ini, tetapi tinggi pada NOx, SOx serta CO2 di dalam gas buang.

Mesin utama kapal sering menggunakan heavy fuel oil karena harganya yang murah.

Ilustrasi penggunaan heavy fuel oil
Ilustrasi pabrik minyak Heavy Fuel Oil (Timothy Newman/Unsplash)

Minyak bakar ini bukan produk hasil dari destilasi, namun hasil dari jenis endapan yang memiliki warna hitam. Memiliki kekentalan yang tinggi adalah salah satu karakteristik dari heavy fuel oil. Industri besar biasanya menggunakan HFO untuk pembakaran langsung sebagai bahan bakar pada steam power station.

HFO mempunyai viskositas (pengukuran dari ketahanan zat alir yang diubah baik dengan tegangan ataupun tekanan) yang cukup berbeda dari bahan bakar yang lain. Untuk bisa memproses handling dari bahan bakar Heavy Fuel Oil, biasanya diperlukan suatu sistem supaya mesin bisa tetap beroperasi dengan baik.

Heavy Fuel Oil memiliki kandungan air, abu, dan juga uap. Air kristal atau air internal merupakan air yang terikat dengan cara kimiawi. Air pada bahan bakar gas adalah uap air yang sudah bercampur dengan bahan bakar tersebut.

Kemudian abu yang ada pada Heavy Fuel Oil merupakan mineral yang tidak bisa terbakar, tertinggal sesudah proses pembakaran, dan reaksi atau perubahan yang menyertainya sudah selesai. Abu memiliki peran untuk menurunkan mutu bahan bakar karena bisa menurunkan nilai kalor.

Baca Juga: Ketahui Kegunaan Biosolar B35 Hingga Perbedaannya dengan B30

Massa Jenis Heavy Fuel Oil 

HFO sama dengan bahan bakar yang lain yaitu memiliki massa jenis. Massa jenis sendiri adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Bahan bakar jenis ini memiliki densitas maksimum 1010 kg/m3 pada 15°C serta viskositas maksimum pada angka 700 mm2/s (cSt) di suhu 50°C menurut ISO 8217.

Harga Bahan Bakar HFO

Melansir dari indiamart.com, harga dari bahan bakar satu ini adalah 42.00 Rupee India atau Rp.7.562,76 per liternya.

Perbedaan HFO dan MDO

HFO atau Heavy Fuel Oil dan MDO atau Marine Diesel Oil memiliki persamaan dan perbedaan yang cukup telihat.

Gambar mesin kapal laut yang mengilustrasikan penggunaan bahan bakar HFO
Ilustrasi mesin kapal laut yang menggunakan HFO (Michal Mrozek/Unsplash)

Untuk persamaan, keduanya sama-sama bahan bakar minyak. Namun, HFO bukan produk hasil dari destilasi (metode untuk memisahkan bahan kimia berdasar perbedaan kemudahan penguapan bahan), tetapi hasil dari jenis endapannya yang berwarna hitam. 

Heavy Fuel Oil mempunyai viskositas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis bahan bakar yang lain, sedangkan MDO mempunyai viskositas yang lebih rendah hingga 12 cSt. Sehingga, MDO tidak membutuhkan proses pemanasan. Sementara, HFO memerlukan pemanasan sebelum digunakan untuk bahan bakar dalam mesin.

Jika minyak kapal pengangkut barang sering memanfaatkan HFO, kapal untuk bidang maritim akan memanfaatkan bahan bakar MDO.

Baca Juga: Kenali 7 Proses Pengolahan Minyak Bumi

Fungsi dari Komponen Sistem Pembakaran HFO Kapal

Kapal dan kendaraan laut biasanya menggunakan Heavy Fuel Oil. HFO tentu membutuhkan peralatan pada sistem pembakarannya, agar dapat menggerakkan propulsi kapal. Propulsi sendiri merupakan mekanisme yang menggerakkan kapal ke depan atau belakang dengan gaya dorong. Berikut kami berikan informasi mengenai komponen atau alat di dalam sebuah sistem bahan bakar HFO di kapal.

1. Settling Tank

Karena di dalam kandungan Heavy Fuel Oil terdapat kotoran yang tidak sengaja ikut terbawa, maka tugas dari alat ini adalah untuk mengendapkan air serta kotoran tersebut. Selain itu, alat ini juga bisa menyuplai bahan bakar minimum selama 24 jam pada saat tangki settling sudah terisi penuh.

2. Bunker/Storage Tank/Tank Penyimpanan

Bahan bakar satu ini akan memerlukan motor induk atau tank induk selama berlayar di laut.

3. FO Fuel Transfer Pump 

Pompa ini berfungsi untuk gear pump dalam mengalirkan bahan bakar dari tangki penyimpanan ke tangi settling untuk diendapkan.

4. Filter

Filter merupakan alat yang berfungsi menyaring kotoran yang sudah tercampur dengan bahan bakar.

5. Heater Tank (Pemanas Tank)

Heater tank adalah pemanas bahan bakar yang berfungsi menjaga viskositas bahan bakar.

6. Centrifuges Purifier

Saat terdapat masalah, alat ini akan menggunakan salah satu set. Dan untuk service, alat ini akan menggunakan satu set lainnya dengan tipe yang sama.

Baca Juga: Jenis dan Perkembangan Bahan Bakar Kapal Laut

7. FO Feed Pump

FO Feed Pump memiliki fungsi untuk memindahkan bahan bakar dari setlink tank ke service tank dan menggunakan pompa jenis roda gigi.

8. Supply Pump

Pompa ini dimanfaatkan untuk mengalirkan zat cair yang memiliki temperatur tinggi.

9. Service Tank

Selain terdapat heater tank di dalamnya, tangki ini juga memiliki fungsi untuk menyuplai bahan bakar ke mesin selama beroperasi serta memiliki kapasitas 8 – 12 jam.

10. Circulating Pump

Circulating pump berguna untuk mengangkut dan meneruskan bahan bakar dari supply pump dan juga dari venting box. Alat ini berguna untuk mengalirkan zat cair yang mempunyai temperatur tinggi.

11. Fuel Flow Filter

Alat ini berfungsi untuk pembersihan manual atau tipe duplex (automatic filter) dengan pembersihan manual by-pass filter.

12. Fuel Oil Heater

Fuel Oil Heater memiliki fungsi untuk memanaskan bahan bakar sebelum masuk mesin sesuai dengan temperatur yang menjadi standar. Tipe heater yang biasanya adalah plate heat exchanger type atau tube type.

13. Fuel Oil Venting Box

Fungsi dari alat ini adalah menampung bahan bakar cair yang sudah terpakai dari mesin, kemudian ditampung untuk selanjutnya dialirkan, dan masuk kembali ke mesin. Bahan bakar cari yang sudah terpakai dari mesin kemudian ditampung untuk dialirkan dan masuk kembali ke mesin adalah kegunaan dari alat ini.

14. Auto Deaerating Valve

Auto Deaerating Valve sangat berperan dalam pemisahan sisa bahan bakar dari keluaran mesin.

Kesimpulan

Sudah tidak bisa dipungkiri, kebutuhan akan pengolahan minyak bumi untuk keperluan bahan bakar armada laut sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan atau industri dunia. Walaupun bahan bakar dunia selalu mengalami kenaikan ataupun penurunan harga, bahan bakar untuk segala kendaraan akan tetap dibutuhkan untuk keberlangsungan pengiriman barang.

Itu tadi beberapa informasi tentang bahan bakar HFO yang bisa kami berikan secara detail. Solar Industri juga menyiapkan dengan baik mengenai kebutuhan pengisian bahan bakar serta Biosolar B30. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa memesan produk-produk kami lainnya di website kami.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.