Salah satu sumber daya alam yang telah banyak digunakan dalam peradaban manusia adalah minyak bumi atau crude oil. Perannya sebagai sumber daya alam utama telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dunia.
Lantas apa itu minyak bumi? Bagaimana bisa kekayaan alam tersebut dapat terbentuk dan berada di dalam perut bumi? Apa saja manfaat dan kegunaannya? Serta daerah belahan dunia mana saja yang menjadi penghasilnya? Berikut uraian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Mari baca dengan seksama.
Asal Usul Minyak Bumi
Secara umum, ada 2 jenis sumber daya alam berdasarkan sifatnya. Dua jenis sumber daya alam itu, yaitu:
- Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui: air, tanah, udara, padi, kelapa, sawit, nuklir.
- Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui: minyak bumi, batubara, gas alam, emas.
Crude oil atau minyak bumi berasal dari sumber daya yang terbentuk secara alami dari dekomposisi fosil-fosil organisme laut.
Organisme laut terdiri dari berbagai macam tumbuhan dan hewan laut yang telah mati dan terkubur dalam laut, dalam waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Fosil tersebut akan terdekomposisi secara alami dan membentuk minyak bumi.
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang terbentuk secara alami di dalam bumi, terdiri dari bentuk gas, cair, dan padatan. Secara umum, minyak bumi berwarna hitam hingga cokelat kehitaman dan berbentuk cair, dengan kandungan gas-gas terlarut di dalamnya.
Berat jenisnya berkisar antara 0,8000 hingga 1,0000. Minyak bumi umumnya ditemukan pada kedalaman 3 hingga 4 kilometer di bawah permukaan laut.
Salah satu hasil kekayaan alam paling besar ini memiliki nama lain Emas Hitam. Hal ini merujuk pada komposisi teksturnya yang berupa cairan kental berwarna coklat gelap atau bahkan terkadang kehijauan. Cairan kental nan gelap tersebut mudah terbakar dan terlindung berada lapisan atas kerak bumi.
Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya.
Sifat-sifat Minyak Bumi
1. Sifat Umum
Sifat umum minyak bumi sangat berkaitan erat dengan kebutuhan transportasi serta aktivitas jual beli di sektor energi. Salah satu sifat penting tersebut adalah specific gravity, yang menentukan nilai dan kualitas minyak bumi dalam perdagangan. Specific gravity (SG) minyak bumi berkisar antara 0,8000 – 1,0000.
Besarnya SG sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon, kandungan sulfur dan nitrogen. Makin kecil SG itu akan menghasilkan produk-produk ringannya makin besar dan sebaliknya.
2. Sifat Penguapan
Volatilitas atau kemudahan menguap suatu cairan atau gas yang mengalami proses pencairan cenderung menguap dari bentuk cairan menjadi uap atau gas. Sebab, salah satu dari tiga sifat pembakaran harus diubah menjadi bentuk gas, maka volatilitas (kemudahan menguap) dari bahan bakar cair merupakan sifat yang utama.
Minyak bumi yang mudah menguap berarti banyak mengandung parafin dan pada pengolahan banyak menghasilkan fraksi gas dan fraksi ringan. Ukuran dari sifat penguapan ini adalah kadar presentasi dari komponen-komponen ringan yang terkandung dalam minyak bumi yaitu, kadar volume fraksi minyak yang dapat dikeluarkan dengan distilasi sampai pada temperatur didih (boiling point) yaitu 30000C.
3. Sifat Pengkaratan
Senyawa unsur yang bersifat korosif adalah senyawa sulfur. Senyawa-senyawa sulfur dalam minyak bumi yang korosif dapat berupa hidrogen, sulfida, dll.
Pada pembakaran, senyawaan sulfur akan teroksidasi oleh oksigen dalam udara menghasilkan oksida sulfur. Bila oksida sulfur ini bereaksi dengan uap air akan menghasilkan asam sulfat.
Terbentuknya asam sulfat ini dapat bereaksi dengan logam pada proses pengolahan. Terdapatnya senyawa sulfur dapat juga ditunjukkan oleh tingkat keasaman dari minyak bumi itu.
Makin tinggi sifat keasaman maka sifat pengkaratan akan semakin besar, yang ditunjukkn dengan terdapatnya garam-garam dalam minyak bumi juga menyebabkan korosi.
Jumlah sulfur sangat bervariasi, untuk minyak bumi jenis parafin ringan 0,04% dan untuk berat sampai kira-kira 5,00%.
4. Sifat Kemurnian
Sifat kemurnian berhubungan dengan ada atau tidaknya kotoran yang terdapat di dalam minyak bumi, sebab kotoran ini akan berpengaruh terhadap mutu, karena dapat mengakibatkan kegagalan dalam suatu operasi dan merusak mesin.
Kotoran itu dapat berupa air, lumpur, endapan atau sisa pembakaran yang berupa abu dan karbon. Untuk itu semakin kecil kotoran yang terdapat di dalam minyak maka semakin baik mutu bahan bakar tersebut.
5. Sifat Kemudahan Mengalir
Sifat kemudahan mengalir minyak bumi adalah melalui viskositas dinamik dan viskositas kinetik. Viskositas dinamik adalah ukuran tahanan untuk mengalir dari suatu zat cair, sedang viskositas kinetik adalah tahanan 11 zat cair untuk mengalir karena gaya berat.
Bahan yang mempunyai viskositas kecil menunjukkan bahwa bahan tersebut mudah mengalir, sebaliknya bahan dengan viskositas tinggi sulit mengalir.
Suatu minyak bumi atau produknya mempunyai viskositas tinggi berarti minyak itu mengandung hidrokarbon berat (berat molekul besar), sebaliknya viskositas rendah maka minyak itu banyak mengandung hidrokarbon ringan.
Viskositas minyak erat kaitannya dengan kemudahan mengalir pada pemompaan. Apabila mempunyai viskositas yang tinggi, maka minyak tidak mudah mengalir sehingga kerja pompa menjadi berat.
6. Sifat Keselamatan
Sifat keselamatan meliputi keselamatan di dalam transportasi, penyimpanan dan penggunaan. Minyak bumi harus memiliki salah satu sifat keselamatan yaitu bahwa tidak terbakar akibat terjadi loncatan api.
Dari aspek keselamatan, flash point pada minyak bumi yaitu berkisar pada suhu 3000C sampai 6000C dalam kegiatan penyimpanan, transportasi, dan dalam penggunaan produk minyak cair baik dalam wadah terbuka ataupun wadah tertutup. Pada suhu 3000C sampai 6000C dapat menyebabkan terjadinya bahaya api dan bahaya ledakan.
Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari dekomposisi fosil organisme laut sering juga dikenal sebagai bahan bakar fosil. Dalam proses pembentukan dan perubahan komposisi fosil tersebut, proses ini memerlukan waktu yang lama. Lebih dari ribuan bahkan jutaan tahun. Berikut rincian tahapan terbentuknya sumber daya alam ini:
1. Fosil Organisme Laut yang Terkubur
Dalam proses ini jutaan tahun lalu, organisme laut telah hidup dan tercipta, mereka menjalankan rantai ekosistem, hidup dan mati. Proses ini berjalan selama ribuan tahun, jasad organisme laut terbaring dalam dasar laut, mereka terkubur secara alami. Inilah yang kemudian menjadi bahan pembentukan crude oil.
Organisme laut yang menyumbang bahan paling banyak untuk membentuk minyak bumi adalah fosil dari alga dan plankton yang terkubur dalam tanah.
2. Proses Dekomposisi Selama Jutaan Tahun
Setelah organisme laut terkubur secara alami, maka akan terjadilah dekomposisi yang ter-subsidence secara perlahan. Dalam proses dekomposisi ini, endapan sedimen juga membantu percepatan pembusukan materi organik yang telah tertimbun.
3. Pengendapan Hasil Dekomposisi

Hasil awal dari dekomposisi tersebut akan terus mengendap dan terdorong oleh volume endapan yang semakin bertambah seiring berjalanya waktu. Bertambah beratnya sedimen dan material yang menimbun di atasnya, mampu mendorong hasil dekomposisi awal tersebut lebih dalam mendekati perut bumi.
Semakin tertimbun lebih dalam maka fosil organisme tersebut akan mengalami tekanan dan mendapat perubahan suhu yang semakin tinggi atau semakin panas. Proses inilah yang kemudian menghadirkan perubahan senyawa kimia dari material dekomposisi organik tersebut.
4. Endapan Menghasilkan Biji Senyawa Minyak dan Gas
Perubahan material dalam endapan sedimen yang terus terkubur dalam-dalam menuju perut bumi inilah yang kemudian menyusun campuran bahan hidrokarbon dengan komposisi kompleks.
5. Senyawa Terakumulasi di Batuan Kedap
Alamiahnya, sedimen yang mengendapkan bahan crude oil, adalah sedimen berpori baik. Endapan minyak dan gas mulai terkumpul dan terbentuk dari peleburan akibat panasnya suhu dari perut bumi di pori-pori sedimen tersebut.
Oleh karena tekanan gravitasi, minyak yang terkumpul dalam pori-pori sedimen akan terus bergerak secara perlahan. Akibat perbedaan densitas, maka gerakan tersebut akan memisahkan unsur-unsur minyak, gas, dan air yang terkandung dalam sedimen.
Akumulasi dari pemisahan minyak dan gas di pori-pori sedimen selanjutnya akan terangkat lagi menuju ke permukaan karena memiliki massa yang lebih ringan daripada air.
6. Terbentuk Deposit Minyak Bumi dalam Laut
Naiknya minyak dan gas tersebut akan menyerupai rembesan yang kemudian secara alamiah akan terperangkap dalam batuan reservoir, terumbu karang, sampai antiklin. Dari perangkapan inilah akhirnya deposit itu akan menumpuk dalam laut dan akhirnya dapat diambil penambang. Senyawa kimia yang membentuk bumi dari proses yang panjang tersebut meliputi unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen, sulfur, halogenida, dan logam.
Komponen Minyak Bumi
Dalam crude oil terdapat ratusan senyawa hidrokarbon yang dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni hidrokarbon parafin, naften dan aromat.
Jumlah atom karbon dalam minyak bumi adalah mulai dari metana dengan satu atom karbon dalam molekulnya hingga 60 atau lebih dan memiliki berat 16 sampai 850 atau lebih.
Hidrokarbon parafin adalah hidrokarbon jenuh dengan ikatan C – C dan C – H dengan struktur rantai atom C terbuka. Hidrokarbon parafin memiliki titik didih paling rendah dibandingkan dengan hidrokarbon naften dan aromatik. Oleh karena itu, terdapat banyak fraksi ringan.
Hidrokarbon naftena sering disebut pula dengan sikloparafin atau sikloalkana. Senyawa ini memiliki sifat-sifat diantara hidrokarbon parafin dan hidrokarbon aromat.
Jika dibandingkan dengan hidrokarbon parafin, senyawa ini lebih stabil karena memiliki rantai atom C tertutup sedangkan pada hidrokarbon parafin rantai atom C nya terbuka, berikatan rangkap dua dan tunggal yang bergantian antara kedua atom C yang berdekatan.
Selain itu, crude oil juga mengandung senyawa non hidrokarbon yakni oksigen, nitrogen, halogen dan logam. Keberadaan unsur non hidrokarbon ini merupakan bentuk senyawa organik yakni organik sulfur, organik nitrogen, organik oksigen, organik halogen, organik logam dan sebagian lainnya senyawa anorganik.
Sebagai senyawa organik, non-hidrokarbon dapat larut di dalam minyak bumi, sementara senyawa anorganik tidak dapat larut di dalam crude oil namun, akan larut di dalam air sebagai emulsi yang di dalamnya terdapat garam-garam anorganik.
Kandungan Minyak Bumi
Hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat.
Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik.
Kadar unsur karbon yang terkandung mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
Senyawa ini biasa disebut alkana atau normal parafin, dan banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contohnya adalah etana propana.
2. Senyawa Hidrokarbon Siklik
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Rumus molekul-nya sama dengan alkena, tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cincin.
Di dalamnya terdapat antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang merupakan senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Pengolahan Minyak Bumi

Untuk proses pengolahan minyak bumi menjadi bahan bakar, para penambang harus melakukan pengeboran kerak bumi terlebih dahulu.
Melalui proses pengeboran, alat rig mengangkat minyak bumi yang biasanya tercampur dengan gas alam. Operator menggunakan berbagai jenis rig pengeboran sesuai dengan kondisi lokasi pengeboran.
Setelah dipisahkan dari campuran dengan gas alam, maka akan terbentuk menjadi cairan kental hitam dan berbau yang kemudian disebut dengan minyak mentah. Minyak mentah ini tidak dapat berguna secara langsung.
Minyak mentah akan melalui proses penjernihan/pemurnian (purifying) dengan destilasi bertingkat atau penyulingan minyak.
Proses penyulingan ini membagi olahan menjadi fraksi-fraksi sesuai dengan titik didih tiap senyawa hidrokarbon.
Fraksi dan Hasil Olahan Minyak Bumi
Tiap rantai jenis hidrokarbon dalam minyak bumi (crude oil) memiliki titik didih yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai fraksi, yang dalam pemanfaatanya memiliki ragam manfaat yang berbeda.
Berikut penjelasan lengkap ragam fraksi dan contoh hasil olahan dari minyak bumi:
1. Gas (Titik Didih -160°C hingga -30°C)

Pemisahan gas dan minyak bumi adalah tahapan sangat awal dalam fase penyulingan. Sebelum dipanaskan lebih lanjut gas dapat dengan mudah menguap. Salah satu contoh dari pemanfaatan fraksi gas inilah kegunaanya sebagai bahan bakar kompor gas LPG.
2. Petroleum Eter (Titik Didih 30°C-90°C)
Petroleum eter merupakan hasil olahan dengan tingkat titik didih yang paling rendah dalam urutan kedua. Oleh sebab itu, petroleum eter masuk dalam kategori hasil olah minyak bumi (crude oil) yang mudah terbakar dan bisa dibeli dengan harga murah.
Petroleum eter sering berguna sebagai bahan pengganti pentana dalam pelarut nonpolar.
3. Bensin (Titik Didih 70°C-140°C)

Pada titik didih ini mampu menghasilkan bensin yang memiliki campuran kimia unsur isomer-isomer heptana dan oktana. Hasil olahannya berupa bensin yang berguna sebagai bahan bakar utama kendaraan / transportasi bermotor saat ini.
4. Nafta (Titik Didih 80°C-170°C)

Nama lain nafta adalah bensin berat. Nafta merupakan hasil olahan yang dalam pemanfaatanya berguna sebagai bahan baku berbagai macam industri petrokimia. Yakni industri yang memproduksi plastik, karet sintesis, deterjen, obat, cat, serat sintesis, kosmetik, dan zat aditif.
5. Kerosin dan Avtur (Titik Didih 180°C-250°C)

Kerosin atau yang biasa masyarakat Indonesia kenal sebagai minyak tanah merupakan hasil olahan minyak bumi adalah yang memiliki titik didih lebih tinggi dari bensin dan nafta.
Pada zaman dahulu minyak tanah sering berfungsi sebagai bahan utama dalam menyalakan kompor tanah ataupun lampu tanah di rumah-rumah.
Namun untuk saat ini, kerosin atau minyak tanah telah berkembang lebih lanjut menjadi avtur. Avtur inilah yang kemudian saat ini berguna sebagai bahan bakar utama pesawat terbang sampai bahkan mesin jet.
6. Solar (Titik Didih 270°C-350°C)

Solar merupakan hasil olahan minyak bumi yang berguna sebagai bahan bakar utama mesin diesel. Hasil olahan ini memiliki titik didih yang lebih tinggi dari avtur.
7. Oli (Titik Didih 350°C-500°C)
Pelumas mesin kendaraan atau oli juga merupakan hasil olahan minyak bumi. Pada umumnya, oli tidak bisa bercampur dengan air dan sangat licin dan lengket.
8. Aspal (Titik Didih 525°C)

Semakin tinggi titik didih, maka hasil dari olahan tersebut akan semakin bersifat lengket dan semakin tahan air atau tidak bisa tercampur dengan baik (memiliki tingkat adhesive yang semakin tinggi).
Cairan yang dihasilkan pun ketika dalam keadaan dingin, akan mudah mengental dan membeku karena memiliki tingkat viskoelastis seperti karet. Oleh sebab itu, aspal berguna sebagai bahan utama pembuatan jalan raya.
Karakteristiknya yang elastis namun mampu merekatkan dengan erat dapat dengan baik menggabungkan susunan batu dalam jalan raya dan menghasilkan jalan yang aman bagi pengendara.
Tidak hanya semakin adhesive, semakin tinggi titik didih juga semakin menghitamkan warna dari olahan minyak bumi sehingga aspal berwarna hitam pekat.
Selain manfaat di atas, minyak bumi juga bermanfaat sebagai sumber bahan bakar panas dalam pembangkit listrik dan berfungsi sebagai penghasil uap panas untuk menggerakkan turbin.
Teknik Pemisahan Fraksi Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran senyawa-senyawa hidrokarbon. Untuk memanfaatkannya, perlu memisahkan campuran melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi-fraksi ini berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat.
Komponen utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana.
Untuk memanfaatkan gas propana dan butana, industri mencairkannya menjadi LNG (Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebih efisien dan menghasilkan sedikit polutan, banyak industri dan rumah tangga yang menggunakan gas alam sebagai bahan bakar.
LNG juga banyak digunakan untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan pupuk. Senyawa penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik.
Selain itu, minyak mentah mengandung pengotor berupa senyawa organik yang mengandung unsur S, N, O, serta organologam. Proses distilasi bertingkat kemudian menghasilkan fraksi-fraksi seperti LNG, LPG, petroleum eter, bensin, kerosin, solar, oli, lilin, dan aspal.
Senyawa hidrokarbon parafinik dan aromatik mempunyai trayek didih masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi.
Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Bahan Bakar Kendaraan
Minyak bumi bermanfaat sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Pada saat ini penggunaan minyak bumi adalah sebagai bahan bakar kendaraan masih masif.
2. Gas Cair
Salah satu produksi minyak bumi adalah gas cair atau LPG (Liquified Petroleum Gases). Penggunaan gas cair atau LPG ini berguna dalam kebutuhan dapur, seperti memasak makanan.
3. Pembangkit Listrik
Minyak bumi digunakan sebagai sumber daya pembangkit listrik yang mampu menggerakkan kumparan magnet pada turbin agar bisa menghasilkan listrik yang digunakan jutaan rumah dan gedung-gedung lainnya.
4. Sumber Bahan Serat
Minyak bumi adalah sumber penting dalam pembuatan bahan serat, seperti rayon, polyester, nilon dan bahan tekstil sintetis lainnya. Serat tersebut digunakan sebagai bahan tekstil untuk membuat pakaian.
5. Keperluan Rumah Tangga
Sejumlah perlengkapan rumah tangga yang terbuat bahan alumunium, baja dan besi yang berasal dari minyak bumi. Dengan cara memanaskan ketiga bahan tersebut agar menjadi suatu perlengkapan rumah tangga.
Daerah Penghasil Minyak Bumi di Indonesia

Letak geografis Indonesia yang didominasi lautan dan berada di zona tropis khatulistiwa menjadikan negara ini salah satu produsen minyak bumi terbesar di dunia, menempati urutan ke-21.
Saat ini, Indonesia memiliki setidaknya 60 cekungan endapan di mana di bagian wilayah barat Indonesia merupakan cekungan dengan kategori (mature field).
Atau dalam kata lain cekungan sumber tersebut berada di wilayah barat, yakni Sumatera dan Jawa, sudah tereksploitasi dan hampir terkuras habis. tercatat terdapat 36 titik cekungan di wilayah barat. Sedangkan, di wilayah timur Indonesia, terdapat 29 cekungan yang dinilai potensial dengan kandungan hidrokarbon untuk dijelajahi.
Berikut merupakan daftar wilayah persebaran daerah penghasil Minyak di Indonesia:
1. Wilayah Barat
- Pulau Sumatera:
- Aceh (Lhokseumawe, Peureulak)
- Sumatera Utara (Tanjung Pura)
- Riau (Sungai Pakning & Dumai)
- Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)
- Pulau Jawa:
- Jatim/Jawa Timur (Wonokromo, Delta Sungai Brantas)
- Jabar/Jawa Barat (Majalengka & Jatibarang)
2. Wilayah Timur
- Pulau Kalimantan:
- Kalbar/Kalimantan Barat (Balikpapan & Pulau Tarakan)
- Kaltim/Kalimantan Timur (Pulau Bunyu)
- Kalsel/Kalimantan Selatan (Amuntai, Tanjung, dan Rantau)
- Maluku:
- Pulau Seram
- Papua:
- Papua Barat (Klamono, Sorong)
- Teluk Bituni (Babo)
Kesimpulan
Minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui serta eksploitasi yang telah dilakukan, kami PT. Megah Anugerah Energi menjadi distributor hasil olahan bahan bakar alternatif yakni Biosolar B30 dalam ikut serta mengurangi penggunaan -nya.
Oleh sebab itu, untuk penawaran produk dan harga serta pemesanan lebih lanjut, kunjungi laman produk kami.
Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.