MFO 380: Spesifikasi dan Harga Terbaru Pertamina

Bagikan:
Dalam sektor industri berat dan kelautan, Marine Fuel Oil (MFO) merupakan salah satu bahan bakar utama yang menopang aktivitas produksi dan transportasi. Di antara berbagai jenis MFO, MFO 380 menjadi pilihan paling populer karena efisiensi, nilai kalor tinggi, dan biaya operasional yang ekonomis.
apa itu mfo 380
Daftar Isi

MFO 380 digunakan secara luas oleh kapal niaga, pembangkit listrik tenaga diesel, dan pabrik industri besar yang membutuhkan bahan bakar dengan energi besar dan pasokan stabil.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu MFO 380, spesifikasi teknisnya, harga terbaru Pertamina, serta bagaimana penggunaannya dalam industri modern.

Apa itu MFO 380

MFO 380 (Marine Fuel Oil 380) adalah bahan bakar minyak berat (residual fuel oil) yang digunakan untuk mesin diesel berkapasitas besar, terutama di sektor pelayaran dan pembangkit listrik.

Angka “380” mengacu pada tingkat viskositas bahan bakar, yakni 380 centistokes (cSt) pada suhu 50°C, yang menandakan kekentalan tinggi.
Semakin besar angkanya, semakin kental bahan bakar tersebut dan semakin tinggi pula energi yang dikandungnya.

MFO 380 termasuk dalam kategori Heavy Fuel Oil (HFO) — hasil dari sisa destilasi minyak mentah yang dicampur dengan fraksi minyak ringan agar lebih mudah dialirkan dan dibakar.

Kesimpulan:
MFO 380 adalah bahan bakar minyak berat berenergi tinggi yang digunakan pada mesin diesel lambat (slow-speed diesel engine) dan boiler industri, karena memberikan efisiensi energi yang optimal pada biaya operasional rendah.

Karakteristik dan Komposisi MFO 380

MFO 380 merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon berat (C₁₆–C₃₀), abu karbon, sulfur, dan residu organik hasil pemrosesan minyak mentah.

Karakteristik Fisik Utama:

  • Warna: hitam pekat, khas minyak berat.
  • Densitas: 0.98–0.99 kg/L.
  • Nilai kalor: 9.500–9.800 kcal/kg (tinggi).
  • Titik nyala: ≥ 60°C (aman disimpan).
  • Tingkat kekentalan tinggi: memerlukan pemanasan sebelum digunakan.

Karena sifatnya yang kental dan padat energi, MFO 380 harus disimpan pada suhu 40–60°C dan dipanaskan hingga 120–140°C agar viskositasnya menurun dan dapat mengalir ke sistem pembakaran mesin secara optimal.

Spesifikasi Teknis MFO 380 Pertamina

Sebagai produsen utama bahan bakar di Indonesia, Pertamina menyediakan MFO 380 dengan standar mutu ISO 8217:2017 (kategori RMG 380) yang diakui secara internasional.

Tabel Spesifikasi Teknis MFO 380

ParameterNilai Rata-RataSatuanKeterangan
Viskositas @ 50°C380cStKekentalan tinggi
Densitas @ 15°C0.98–0.99kg/LKepadatan bahan bakar
Nilai Kalor (Gross)9.500kcal/kgEnergi panas per satuan massa
Kandungan Air Maksimum1.0%Menunjukkan tingkat kemurnian
Kandungan Sulfur3.0–3.5%Sesuai standar domestik non-IMO
Abu Maksimum0.1%Sisa pembakaran
Flash Point≥ 60°CAman untuk penyimpanan
Pour Point≤ 30°CSuhu di mana bahan mulai mengental

Catatan:
MFO 380 dengan kadar sulfur 3–3,5% masih diperbolehkan untuk penggunaan domestik non-subsidi (industri dan pelayaran dalam negeri), sedangkan untuk pelayaran internasional diwajibkan menggunakan Low Sulfur Fuel (≤0.5%) sesuai aturan IMO 2020.

Kebutuhan Operasional MFO 380

MFO 380 membutuhkan sistem pemanas (fuel heater) dan purifier (centrifugal separator) sebelum masuk ke mesin.

Proses Umum Penggunaan:

  1. Penyimpanan: dalam tangki pemanas 40–60°C.
  2. Pemanasan awal: hingga 120–140°C sebelum disalurkan ke injektor mesin.
  3. Filtrasi: untuk memisahkan air dan sedimen.
  4. Pembakaran: pada tekanan dan suhu tinggi di mesin diesel besar.

Sistem ini memastikan bahan bakar tetap stabil dan efisien, mencegah sumbatan akibat kekentalan atau kotoran.

Penggunaan MFO 380 di Sektor Industri dan Maritim

1. Penggunaan di Dunia Pelayaran

MFO 380 adalah bahan bakar utama untuk:

Bahan bakar ini biasanya dipasok melalui layanan bunker service di pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Surabaya, Batam, dan Balikpapan.

2. Penggunaan di Dunia Industri

Selain sektor maritim, MFO 380 digunakan pada:

Keunggulannya terletak pada biaya bahan bakar yang lebih rendah dibanding solar industri, dengan nilai energi tinggi dan kestabilan pembakaran jangka panjang.

Harga MFO 380 Pertamina (Terbaru 2025)

Harga MFO 380 ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar global dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  1. Harga minyak mentah dunia (Brent/ICP).
  2. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.
  3. Lokasi depot atau pelabuhan distribusi.
  4. Volume pembelian dan kontrak jangka panjang.

Kisaran Harga MFO 380 (Per Q3 2025)

Jenis Bahan BakarHarga per LiterKeterangan
MFO 380 PertaminaRp 8.500 – Rp 9.000Industri & marine non-subsidi
MFO 180 PertaminaRp 8.800 – Rp 9.300Lebih encer, harga sedikit lebih tinggi
Solar Industri (B40)Rp 11.000 – Rp 12.000Campuran biodiesel dan petrodiesel

Catatan:
Harga dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti harga minyak dunia dan kebijakan energi nasional.
Untuk pembelian besar, perusahaan industri dapat memperoleh harga kontrak khusus melalui PT Megah Anugerah Energi, distributor resmi bahan bakar industri Pertamina.

Baca juga: MFO 180: Spesifikasi dan Harga Terbaru Pertamina

MFO 380 vs MFO 180: Mana yang Lebih Efisien?

Keduanya termasuk jenis Marine Fuel Oil (MFO), namun memiliki perbedaan penting dalam tingkat viskositas dan kebutuhan operasional.

AspekMFO 380MFO 180
Viskositas @ 50°C380 cSt180 cSt
Kandungan Sulfur±3.5%±3.0%
Harga per LiterLebih murahSedikit lebih mahal
Suhu Pemanasan Optimal120–140°C100–120°C
Kemudahan OperasionalPerlu pemanas kuatLebih fleksibel
AplikasiKapal besar & boiler beratKapal medium & industri umum

Kesimpulan:
MFO 380 cocok untuk kapal besar dan industri berkapasitas tinggi, sementara MFO 180 lebih sesuai untuk mesin diesel menengah dengan sistem pemanas sederhana.

Keunggulan dan Kekurangan MFO 380

Kelebihan:

  • Energi tinggi per liter bahan bakar (high heat value).
  • Harga kompetitif, lebih ekonomis dibanding solar industri.
  • Tersedia luas di seluruh pelabuhan utama Indonesia.
  • Stabil dalam penyimpanan jangka panjang.

Kekurangan:

  • Memerlukan pemanas dan purifier.
  • Kandungan sulfur tinggi (belum ramah lingkungan).
  • Tidak cocok untuk mesin ringan berkecepatan tinggi.

Namun demikian, dengan sistem pembakaran modern dan emission control, MFO 380 masih menjadi pilihan efisien bagi industri yang mengutamakan produktivitas dan efisiensi biaya.

Regulasi dan Standar Penggunaan MFO 380

  • Standar Internasional: ISO 8217:2017 (RMG 380).
  • Aturan IMO 2020: batas kandungan sulfur 0.5% untuk pelayaran internasional.
  • Penggunaan di Indonesia:
    • Diperbolehkan sulfur hingga 3.5% untuk kegiatan industri domestik non-subsidi.
    • Didorong penggunaan Low Sulfur MFO (LSMFO) untuk kapal ekspor.
  • Kewajiban: penggunaan fuel heater, purifier, dan sistem monitoring emisi.

Inovasi dan Tren Penggunaan MFO

  1. Low Sulfur MFO (LSMFO):
    Versi ramah lingkungan dengan sulfur <1.0%, mengurangi emisi SO₂ hingga 70%.
  2. Hybrid Fuel (MFO + Biodiesel):
    Menggabungkan MFO dengan biodiesel untuk menurunkan emisi karbon tanpa mengubah mesin utama.
  3. Digital Monitoring System:
    Memungkinkan pemantauan viskositas, suhu, dan konsumsi bahan bakar secara real-time.
  4. Waste Heat Recovery:
    Teknologi yang memanfaatkan panas sisa pembakaran untuk meningkatkan efisiensi energi total.

Efisiensi Energi dan Dampak Emisi

Penggunaan MFO 380 dengan sistem pemanas dan filtrasi yang tepat dapat menghasilkan efisiensi konversi energi hingga 95%.
Dengan penerapan teknologi seperti scrubber dan emission purifier, emisi sulfur dioksida dapat ditekan signifikan, mendukung langkah industri menuju operasi hijau (green operation).

Bagi pelaku industri, MFO 380 menjadi pilihan realistis untuk efisiensi biaya tanpa mengorbankan performa mesin, sambil tetap membuka ruang bagi transisi ke bahan bakar rendah emisi.

Kesimpulan

MFO 380 tetap menjadi salah satu bahan bakar paling vital dalam dunia industri dan pelayaran Indonesia.
Dengan spesifikasi viskositas tinggi, nilai kalor besar, dan harga per liter yang kompetitif, bahan bakar ini menawarkan keseimbangan ideal antara efisiensi energi dan biaya operasional.

Meski memiliki tantangan dalam aspek lingkungan, perkembangan teknologi low sulfur MFO dan hybrid biofuel memungkinkan industri terus menggunakan bahan bakar ini secara berkelanjutan dan sesuai regulasi global.

Intinya:
MFO 380 bukan hanya bahan bakar industri, tetapi fondasi penting dalam menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung produktivitas sektor manufaktur, pelayaran, dan pembangkit listrik.

Supplier MFO & Bunker Service – PT Megah Anugerah Energi

Sebagai mitra energi industri terpercaya, PT Megah Anugerah Energi melalui platform SolarIndustri.com menyediakan layanan lengkap untuk kebutuhan bahan bakar Marine Fuel Oil di seluruh Indonesia.

Kami melayani:

  • Penjualan & distribusi MFO 380 dan MFO 180 Pertamina.
  • Layanan bunker service untuk pengisian bahan bakar kapal di pelabuhan.
  • Supplier solar industri non-subsidi (Biosolar B40).
  • Sewa dan jual tangki solar industri kapasitas 5.000–24.000 liter.

Keunggulan kami:

  • Pengiriman cepat dan aman dengan armada bersertifikat.
  • Harga kompetitif & fleksibel untuk kontrak jangka panjang.
  • Legalitas resmi dan izin niaga umum dari Pertamina.

Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dan harga terbaik untuk bisnis Anda.

Artikel Terkait

Butuh Supplier Solar Industri dengan Pengiriman Cepat?
Kami siap melayani distribusi solar ke seluruh wilayah Indonesia dengan armada tepercaya dan tangki standar industri.

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.