Butuh waktu kira-kira 45-60 menit untuk mengisi bahan bakar pesawat, namun kembali lagi terdapat banyak jenis pesawat, sehingga setiap jenis pesawat memiliki durasi yang berbeda-beda dalam pengisian bahan bakar.
Berhubung kita baru saja membahas tentang bahan bakar pesawat, tahukah Anda apa nama bahan bakar pesawat? Bioavtur atau SAF (Aviation Turbine Fuel) adalah bahan bakar pesawat. Lalu apa hubungannya dengan topik yang kita bahas saat ini? Yuk kita simak bersama-sama!
Apa itu Bioavtur?
Seiring berkembangnya zaman, kita dapat mengembangkan bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan. Bioavtur adalah salah satu jenis bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan.
Lalu secara umum, apa itu bioavtur?
Secara umum, bioavtur adalah bahan bakar yang diperoleh dari sumber daya hayati, seperti minyak nabati, lemak hewani, atau limbah biomassa.
Proses pembuatan bioavtur meliputi konversi bahan mentah ini menjadi molekul-molekul bahan bakar yang menyerupai avtur konvensional, sehingga dapat digunakan pada mesin pesawat tanpa perlu modifikasi signifikan.
Di Indonesia, pengembangan bioavtur merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina Research and Technology Innovation (Pertamina RTI) dan Pusat Rekayasa Katalisis Institut Teknologi Bandung (PRK-ITB).
Uji coba penerbangan menggunakan bioavtur dilakukan pada pesawat CN-235 Flying Test Bed milik PT Dirgantara Indonesia pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Berdasarkan hasil uji coba, bahan bakar tersebut terbukti cukup efektif sebagai bahan bakar nabati untuk pesawat terbang. Oleh karena itu, Pertamina mulai memproduksi bahan bakar ini. Unit Kilang Cilacap, yang sudah berpengalaman dalam memproduksi avtur, akan melaksanakan proses produksi dengan kapasitas harian sekitar 8.000 barel.
Perbedaan Bioavtur dengan Avtur Biasa
Berikut perbedaan antara avtur biasa dengan bioavtur adalah sebagai berikut:
1. Sumber Bahan Bakar
Bioavtur dihasilkan dari campuran minyak sawit dan bahan bakar minyak, yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Di sisi lain, avtur biasa dibuat dari minyak bumi.
2. Jejak Karbon
Bioavtur umumnya memiliki jejak karbon yang lebih rendah karena berasal dari sumber-sumber biologis, yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca. Sementara itu, avtur biasa memiliki jejak karbon yang lebih tinggi akibat asalnya dari minyak bumi.
3. Ketergantungan dengan Sumber Daya Terbarukan
Penggunaan SAF seperti bioavtur mendukung pemanfaatan sumber daya terbarukan dan berkelanjutan, seperti minyak sawit untuk produksi bahan bakar. Sebaliknya, avtur biasa bergantung pada pasokan minyak bumi yang terbatas dan tidak dapat diperbarui.
Manfaat Bioavtur
Setelah memahami apa itu bioavtur, kali ini kita akan membahas apakah manfaatnya. Berikut beberapa manfaat bioavtur.
1. Pengurangan Emisi Karbon
Salah satu manfaat bioavtur adalah penurunan emisi karbon. Sebagai contoh, bahan bakar ini dapat mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan dengan avtur konvensional. Ini berkontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan dari industri penerbangan, yang merupakan salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca.
2. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Manfaat bioavtur selanjutnya adalah memanfaatkan bahan baku alternatif seperti limbah biomassa atau gas alam, avtur ramah lingkungan berperan dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga meningkatkan keamanan energi melalui diversifikasi sumber bahan bakar.
3. Peningkatan Kinerja dan Efisiensi
Manfaat bioavtur selanjutnya adalah memiliki karakteristik fisik dan kimia yang lebih unggul dibandingkan avtur konvensional, seperti stabilitas termal yang lebih baik dan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi. Ini dapat berdampak positif pada kinerja mesin pesawat dan mengurangi biaya operasional.
Cara Pembuatan Bioavtur
Adapun cara pembuatan dari bahan bakar tersebut yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah cara pembuatan bioavtur.
1. Pengumpulan Bahan Baku
Bahan baku untuk bioavtur bisa berasal dari:
- Minyak nabati, misalnya, minyak kelapa sawit, minyak jarak, minyak biji-bijian.
- Lemak hewani.
- Biomassa, misalnya, sisa tanaman, alga, atau limbah pertanian
2. Proses Pemurnian
Bahan baku minyak mentah harus dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan kontaminan atau zat yang tidak diinginkan melalui proses:
- Degumming, menghilangkan fosfolipid.
- Netralisasi, menghilangkan asam lemak bebas.
- Bleaching, memurnikan warna minyak.
- Deodorisasi, menghilangkan bau.
3. Hidrogenasi Terdeoksigenasi (Hydrotreating)
Pada tahap ini, minyak nabati atau lemak diubah menjadi hidrokarbon melalui proses hidrogenasi. Hidrogenasi adalah penambahan hidrogen untuk menghilangkan oksigen dari molekul minyak:
- Bahan baku dicampur dengan hidrogen di bawah tekanan dan suhu tinggi dalam reaktor.
- Proses ini mengubah lemak atau minyak menjadi hidrokarbon yang serupa dengan komponen minyak mentah.
4. Cracking & Hydroprocessing
Setelah hidrogenasi, campuran hidrokarbon tersebut mengalami proses cracking dan hydroprocessing:
- Cracking, memecah rantai molekul panjang menjadi rantai yang lebih pendek untuk menghasilkan komponen yang sesuai dengan standar avtur.
- Hydroprocessing, menyesuaikan komposisi hidrokarbon agar menghasilkan bahan bakar yang lebih stabil dan efisien.
5. Distilasi
Hasil hydroprocessing kemudian disuling melalui proses destilasi untuk memisahkan fraksi-fraksi bahan bakar. Pada tahap ini, komponen bioavtur yang diinginkan dipisahkan dan dikumpulkan.
6. Pengujian dan Sertifikasi
Bioavtur yang dihasilkan harus melalui pengujian kualitas untuk memastikan bahwa bahan bakar memenuhi standar internasional seperti ASTM D7566. Ini termasuk pengujian komposisi kimia, titik beku, kerapatan, dan stabilitas termal.
7. Pencampuran (Blending)
Bioavtur biasanya dicampur dengan avtur konvensional (fosil) sebelum digunakan. Komposisi pencampuran bervariasi, namun umumnya sekitar 10%-50% untuk menghasilkan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Tidak terasa sudah hampir diujung artikel. Dapat kita simpulkan Bioavtur adalah salah satu bentuk bahan bakar pesawat ramah lingkungan yang diperoleh dari sumber daya hayati seperti minyak nabati, lemak hewani, dan biomassa.
Pembuatan bahan bakar ini melibatkan proses konversi bahan mentah menjadi molekul-molekul yang menyerupai avtur konvensional sehingga bisa digunakan tanpa modifikasi mesin pesawat.
Sebagai penutup, jika Anda mencari bahan bakar terpercaya dengan pengiriman yang cepat, percayakan Megah Anugerah Energi. Kami memiliki tiga produk unggulan yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Apabila Anda tertarik, hubungi kontak kami untuk melakukan pemesanan atau sekedar mencari informasi mengenai kebutuhan Anda.