Contoh Minyak Nabati dan Perbedaannya dengan Minyak Goreng 

Bagikan :
Minyak nabati merupakan salah satu jenis minyak yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Minyak nabati kaya akan lemak tak jenuh ganda dimana lemak-lemak ini merupakan jenis yang menyehatkan jantung. Jenis oil ini juga mengandung asam lemak Omega-3 yang bersifat anti-inflamasi dan Omega-6 bersifat pro-inflamasi yang berperan penting bagi kesehatan.
ilutrasi sumber minyak nabati dari sayuran
Daftar Isi

Terdapat beberapa jenis minyak yang sering kita temui atau ketahui, seperti minyak nabati, minyak hewani, dan minyak bumi. Dari beberapa jenis oil tersebut, yang paling sering kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari adalah minyak nabati atau vegetable oil dan hewani atau animal fats.

Tidak sedikit yang belum mengetahui bahwa ada beberapa jenis vegetable oil serta manfaatnya bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, dalam artikel ini kita akan membahas tentang apa itu minyak nabati, contoh, manfaat, dan perbedaannya dengan minyak goreng. Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Minyak Nabati

Ilustrasi minyak nabati yang berasal dari biji-bijian
Ilustrasi vegetable oil (from Unsplash)

Minyak nabati atau minyak sayur adalah salah satu jenis oil yang berasal dari hasil ekstraksi beberapa bagian tanaman melalui proses pengolahan dengan mengambil ekstraknya melalui metode khusus. Perlu juga diketahui bahwa vegetable oil termasuk dal golongan zat aditif alami.

Minyak yang memiliki rumus kimia C17H35COOH (berikatan tunggal), C17H33COOH (rangkap satu), C17H31COOH (rangkap dua) ini memiliki tingkat pertumbuhan produksi yang terus meningkat seiring dengan kebutuhan minyak sayur yang semakin meningkat juga. Vegetable oil memiliki berbagai ragam jenis dengan fungsinya masing-masing. Berikut beberapa jenis atau contoh minyak sayur yang wajib kita ketahui.

Contoh Minyak Nabati

Setelah mengetahui tentang apa itu vegetable oil, selanjutnya kita akan mengulas tentang beberapa contoh minyak nabati, simak penjelasannya!

1. Minyak Wijen (Sesame Oil)

Minyak wijen atau sesame oil adalah salah satu contoh minyak goreng yang terbuat dari biji wijen yang populer dalam masakan Asia. Masyarakat Cina, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah banyak menggunakan sesame oil sebagai campuran masakan.

Ada dua jenis sesame oil yaitu regular atau light, yang merupakan sesame oil yang terbuat dari biji wijen yang di-press dan toasted sesame oil yang terbuat dari biji wijen yang dipanggang.

Light sesame oil biasanya adalah untuk memasak ataupun marinasi. Sedangkan minyak wijen panggang atau toasted digunakan sebagai penyedap pada saus, sup, dan hidangan lainnya.

Untuk mendapatkan sesame oil tidaklah sulit, produk minyak wijen sudah banyak beredar di marketplace online maupun offline dengan kisaran harga Rp 13.000 sampai dengan Rp 200.000 sesuai dengan ukuran serta kualitas.

2. Minyak Zaitun (Olive Oil)

Minyak zaitun adalah salah satu contoh vegetable oil yang terbuat dari ekstrak daging buah zaitun yang telah matang. Olive oil memiliki warna yang bervariasi dari kuning jernih hingga keemasan; beberapa jenis olive oil berasal dari buah yang masih mentah memiliki semburat kehijauan.

Minyak zaitun memiliki karakteristik serta kualitas produksi yang berbeda – beda tergantung pada distrik yang membudidayakan zaitun serta tingkat kematangan buahnya. Pada umumnya, penggunaan olive oil murni untuk keperluan kuliner dan pengawetan makanan, terutama ikan kaleng.

Namun seiring dengan perkembangan, minyak ini juga digunakan dalam industri tekstil untuk menyisir wol, pembuatan produk toilet dan kosmetik, pengobatan, pembuatan sabun organik berkualitas tinggi, juga sebagai pelumas.

Meski demikian, untuk membeli produk minyak zaitu di pasar tradisional maupun modern masih mudah dengan harga Rp 30.000 – Rp 300.000.

3. Minyak Kelapa (Coconut Oil)

Minyak kelapa berasal dari biji (buah) kelapa. Coconut oil ini mengandung asam lemak rantai sedang, termasuk asam kaprat, asam kaprilat, dan asam laurat. Sekitar 52-85% minyak kelapa terdiri dari lemak jenuh tertentu yang disebut asam lemak rantai sedang sehingga memiliki efek melembabkan saat dioleskan pada kulit.

Sebagian masyarakat biasanya menggunakan minyak kelapa sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi eksim dan pertumbuhan bayi prematur. Jenis oil ini juga digunakan untuk psoriasis, obesitas, kanker payudara, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya, namun belum ada bukti ilmiah yang baik untuk mendukung penggunaan ini. 

Coconut oil sangat mudah didapatkan dengan range harga Rp 14.000 sampai Rp 100.000.

4. Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil)

Minyak kelapa sawit yang memiliki nama latin Elaeis guineensis merupakan jenis minyak sayur yang berasal dari buah kelapa sawit. Jenis vegetable oil ini merupakan jenis yang dapat dikonsumsi.

Ada dua jenis minyak sawit, yaitu minyak sawit mentah yang dihasilkan dari pemerasan buah kelapa sawit, dan minyak kernel sawit yang dihasilkan dari penghancuran inti atau biji sawit.

Saat ini, Indonesia dan Malaysia menyumbang mayoritas pasokan minyak sawit secara global. Palm oil merupakan minyak dengan tingkat distribusi yang tinggi mengingat mayoritas minyak goreng yang dibutuhkan sehari-hari berasal dari kelapa sawit. Dengan harga mulai dari Rp 15.000 palm oil sudah bisa disapatkan di pasar baik tradisional maupun modern.

5. Minyak Kanola (Canola Oil)

Kanola, atau Brassica napus, adalah salah satu tanaman penghasil minyak yang paling penting di dunia. “Canola” terdiri dari kata “Canada” dan “ola” yang memiliki arti minyak. Para ilmuwan di Kanada menciptakan perkawinan silang kanola, jenis tanaman rapeseed yang dapat dikonsumsi. Dengan melakukan perkawinan silang, mereka menghilangkan senyawa beracun yang bernama glukosinolat dan asam erusat.

Tanaman kanola mungkin terlihat sama dengan tanaman rapa, namun kandungan nutrisinya berbeda dan minyaknya aman untuk dikonsumsi. Minyak kanola juga kaya akan lemak baik yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Untuk mendapatkan canola oil cenderung sulit terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan. Hal inilah yang membuat harga canola oil cenderung lebih tinggi daripada jenis vegetable yang lain, yakni di kisaran harga Rp 48.000 – Rp 300.000.

6. Minyak Kacang Tanah (Peanut Oil)

Minyak kacang tanah berasal dari biji tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea). Peanut oil dapat memiliki berbagai macam rasa yang bervariasi mulai dari yang ringan dan manis hingga yang kuat dan pedas tergantung dari proses pengolahannya.

Beberapa orang memilih menggunakan minyak kacang tanah untuk memasak dan juga membuat obat tradisional. Minyak kacang tanah mengandung lemak “baik” tak jenuh tunggal yang tinggi dan rendah lemak “jahat” jenuh.

Sebagian masyarakat percaya bahwa peanut oil dapat membantu mencegah penyakit jantung dan menurunkan kolesterol. Namun, mengkonsumsi terlalu banyak minyak kacang tanah dapat meningkatkan risiko kelebihan asam lemak omega-6 dalam diet seseorang.

Dilansir dari PubMed Central, mengkonsumsi asam lemak Omega-6 secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara drastis. Cukup dengan Rp20.000-Rp150.000, Anda bisa mendapatkan peanut oil di berbagai marketplace yang tersedia.

Baca Juga: Kenali Berat Jenis Minyak beserta Rumus dan Perbedaan Masa Jenisnya

Manfaat Minyak Nabati

Gambar salah satu jenis minyak nabati yaitu miyak kelapa atau coconut oil
Coconut oil (from Unsplash)

Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari minyak nabati: 

1. Bahan Bakar

Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan yang berasal dari lemak hewani atau minyak nabati. Produksi bahan bakar dari vegetable oil melalui proses transesterifikasi yaitu sebuah proses untuk mengubah lemak dan minyak nabati menjadi biodiesel dan gliserin.

Biodiesel merupakan salah satu alternatif bahan bakar untuk mengurangi emisi. Istilah penggunaan minyak nabati secara langsung sebagai bahan bakar yaitu minyak nabati murni atau straight vegetable oil (SVO) atau pure plant oil (PPO). Minyak nabati murni juga dapat dicampur dengan bahan bakar konvensional atau diolah menjadi biodiesel, HVO atau bioliquid.

Namun, penting untuk mengetahui bahwa minyak nabati yang belum melalui proses menjadi biodiesel, bukanlah biodiesel. Sehingga, minyak yang belum diproses menjadi biodiesel tersebut bukan untuk bahan bakar kendaraan.

Biodiesel dari minyak yang secara alami mengandung antioksidan tokoferol atau vitamin E (misalnya, minyak rapa) dapat digunakan lebih lama dibandingkan dengan biodiesel dari minyak nabati jenis lain. Selain itu, temperatur juga mempengaruhi stabilitas bahan bakar karena temperatur yang berlebihan dapat mengubah sifat bahan bakar.

Baca Juga: Mengulas Cara Kerja Mesin Diesel dan Perbedaannya Dengan Mesin Bensin

2. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Meningkatkan kesehatan jantung: Sebagian besar minyak nabati membantu menambah cita rasa dan nutrisi makanan karena mengandung profil asam lemak yang unik. Dengan menggunakan minyak kedelai, minyak lobak dengan kandungan asam erukat yang rendah, dapat menjaga kadar kolesterol tetap rendah.

Hal ini karena minyak ini mengandung asam lemak tak jenuh ganda atau asam lemak esensial (omega 6 dan omega 3). Karenanya, dengan mengkonsumsi minyak-minyak ini dapat mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

3. Mengandung Banyak Vitamin

Minyak nabati mengandung beberapa vitamin yang larut dalam lemak. Oleh karen yaitu mengonsumsi minyak nabati bisa memenuhi kebutuhan vitamin tubuh sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

4. Menurunkan Tingkat Kecemasan dan Depresi

Tirosin dalam minyak wijen berhubungan secara langsung dengan aktivitas dan pelepasan serotonin di otak, yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dengan mengaliri tubuh dengan enzim dan hormon yang membuat seseorang merasa bahagia.

Perbedaan Minyak Nabati dan Minyak Goreng

Istilah minyak nabati biasanya digunakan untuk menyebut minyak goreng yang berasal dari bahan nabati. Tidak banyak perbedaan antara minyak goreng dan minyak nabati, perbedaan utama antara keduanya terletak pada fungsinya.

Minyak goreng hanya digunakan untuk memasak saja, sedangkan minyak nabati dapat juga digunakan untuk keperluan lainnya. Dikarenakan minyak adalah komponen utama dalam memasak, sehingga pemilihan minyak yang tepat untuk memasak menjadi sangat penting untuk menambahkan rasa, aroma dan cita rasa pada masakan.

Perbedaan Minyak Nabati dan Minyak Hewani

Dari namanya, kedua jenis minyak ini memiliki perebedaan mendasar pada komposisinya. Vegetable oil diperoleh dari ekstraksi bagian tanaman sedangkan animal fats diperoleh dari ekstraksi jaringan tubuh hewan tenak. Beberapa kalangan masyarakat lebih memilih untuk menkonsumsi vegetable oil karena memiliki profil asam lemak yang lebih sehat.

Namun, konsumsi vegetable oil maupun animal fats secara berlebihan bisa memberikan dampak negatif pada tubuh. Jadi, lebih baik untuk mengonsumsi kedua minyak tersebut sesuai dengan takaran anjuran ahli gizi.

Itulah beberapa informasi mengenai minyak nabati yang dapat kami sampaikan secara detail. Solar Industri juga menyediakan kebutuhan untuk penyewaan dan pembuatan tangki solar untuk kebutuhan industri anda. Selengkapnya, Anda dapat melihat detail produk kami disini.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.