Stratigrafi: Pengertian, Hukum, Prinsip, dan Contoh Kolom

Bagikan :
Stratigrafi merupakan cabang ilmu geografi yang dapat menentukan batuan melalui lapisannya yang dapat menjelaskan proses pembentukannya. Identifikasi endapan batuan dilakukan dengan menerapkan beberapa hukum seperti hukum horizontalitas, hukum superposisi dan hukum kesinambungan lateral.
stratigrafi adalah
Daftar Isi

Apabila Anda sedang mendalami mengenai ilmu batuan atau geologi, tentu sudah tidak asing dengan istilah stratigrafi. Ia berfungsi untuk menjelaskan bagaimana siklus pembentukan batuan dan hubungan antara satu lapisan dengan lapisan lainnya.

Dengan adanya stratigrafi, para peneliti maupun arkeolog dapat mengetahui bagaimana kondisi suatu situs dengan mudah, cepat, dan sederhana, Tidak hanya struktur lapisan saja, namun juga informasi lain seperti umur batuan, lingkungan pengendapan, kronologi, dan evolusi situs tersebut.

Namun, ilmu ini tergolong kompleks dan melibatkan banyak elemen yang perlu Anda ketaui di dalamnya. Tenang saja, dalam artikel ini kami akan menjelaskan serba-serbi mengenai stratigrafi, mulai dari pengertian, hukum dan prinsip, bagaimana penampang terbentuk, hingga perbedaannya dengan sedimentasi. Yuk, simak tulisannya di bawah ini!

Pengertian Stratigrafi

Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang berhubungan dengan deskripsi batuan atau interpretasi skala waktu geologi. Ilmu ini utamanya berlaku untuk mempelajari batuan sedimen, batuan beku vulkanik, atau batuan metamorf yang terbentuk dari bahan ekstrusif.

Apabila ingin mendalaminya, maka Anda harus terbiasa untuk memperhitungkan lokasi spasial dan urutan temporal tubuh batuan. Melalui lapisan-lapisan yang ada di dalamnya, Anda akan mengetahui bahwa tiap unit saling berkaitan satu sama lain. 

Tujuan umum dari stratigrafi adalah pembagian urutan lapisan batuan menjadi unit yang dapat dipetakan, menentukan hubungan waktu yang terlibat, dan menghubungkan urutannya dengan kondisi lapisan batuan di lokasi lain.

Dengan demikian, stratigrafi dapat memberikan wawasan mengenai sejarah geologi strata, mulai dari dari mana batuan berasal dan sejak kapan terbentuknya. Kedua aspek inilah yang kemudian berkaitan sebagai subdivisi.

Baca Juga: Mengenal Geografi, Aspek, Ruang Lingkup, dan Cabang Ilmunya

Prinsip Stratigrafi

Stratigrafi merupakan cara menentukan benda berdasarkan lapisan batuannya. Ia menata tubuh batuan secara kronologis dan spasial sesuai dengan karakteristik masing-masing. Ilmu ini juga menempatkan unit-unit batuan yang berkaitan secara langsung dan tidak langsung dalam suatu hubungan. 

Prinsip stratigrafi awalnya diperkenalkan pada tahun 1669 oleh Nicolaus Steno dalam literaturnya yang berjudul “Dissertations prodromus”. Singkatnya, ia menjelaskan bahwa dengan urutan lapisan sedimen yang halus, lapisan pada footwall (bawah) lebih tua daripada lapisan pada hanging wall (atas).

Sebelumnya, kami telah menyebutkan mengenai subdivisi. Lantas, apa saja subdivisi tersebut? Pertama, concept of stage adalah tahapan penting untuk mengidentifikasi kumpulan fosil. Anda harus memperhatikan keunikan dan ciri khas yang terdapat di antaranya. Nantinya, karakteristik fosil tersebut akan mengindikasikan asal dari strata batuan yang ada.

Kedua, concept of zone adalah unit dari biostratigrafi dasar. Menurut Vedantu.com, ketebalan unit ini  berkisar dari beberapa hingga ratusan meter, dan luasnya berkisar dari lokal hingga global. 

Satuan biostratigrafi diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 6 jenis utama biozona antara lain assemblage biozones, abundance biozones, concurrent range biozones, concurrent range biozone, interval biozone, lineage biozone, dan taxon range biozone.

Baca Juga: Mengenal Minyak dan Gas (Migas) dan Industrinya

Hukum Stratigrafi

Hukum ini dipelopori oleh Bapak Stratigrafi yang berasal dari Denmark, yakni Nicholas Steno. Beliau mengemukakan bahwa lapisan batuan tidak sekompleks seperti yang terlihat. Apabila ingin mengetahui urutan kronologisnya, maka Anda harus mengidentifikasi endapan batuan dan faktor pendukung lainnya. Berikut penjelasan mengenai Hukum Steno:

1. Hukum Horizontalitas

Akibat adanya gravitasi, lapisan endapan sedimen tersusun secara horizontal. Pada permukaan miring, lapisan sedimen akan cenderung mengambil posisi horizontal sesuai dengan kontur cekungan atau depresi. Namun, kekuatan eksternal dapat menyebabkan deformasi seperti lipatan dan patahan.

2. Hukum Superposisi

Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah umurnya relatif lebih tua. Sementara, lapisan atas cenderung lebih muda. Hal ini berlaku selama lapisan batuan tersebut belum mengalami deformasi atau masih dalam keadaan normal

3. Hukum Kesinambungan Lateral

Prinsip ini menetapkan bahwa lapisan-lapisan horizontal meregang secara lateral hingga menipis hingga ketebalan yang dapat diabaikan di tepi cekungan pengendapannya. Akibatnya, batuan yang serupa terpisahkan oleh lembah atau fitur erosi lainnya.

Baca Juga: Energi Panas Bumi dan Segudang Prospeknya Untuk Masa Depan

Perbedaan Stratigrafi dan Sedimentologi

Peran dari batuan sedimen dalam stratigrafi cukup fundamental untuk memahami evolusi kehidupan, lempeng tektonik, dan perubahan iklim. Namun, hal ini berbeda dengan apa yang menjadi fokus dari sedimentologi.

Sedimentologi adalah studi tentang proses transportasi dan pengendapan material sedimen yang terakumulasi di lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan sedimen. Sementara, stratigrafi lebih membahas mengenai urut-urutan batuan dan waktu kejadian dalam sejarah bumi.

Namun, kombinasi antara keduanya memungkinkan kita untuk mengerti bagaimana kondisi permukaan bumi di waktu dan tempat yang berbeda. Karakter batuan sedimen yang telah diendapkan, mungkin dapat memberikan informasi bahwa pada suatu waktu daerah tersebut merupakan hamparan gersang. Atau pun di waktu berbeda, tempat tersebut berubah menjadi laut dangkal yang memungkinkan pembentukan terumbu karang.

Baca Juga: Apa itu PLTGU? Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaat

Contoh Kolom Stratigrafi

Kolom stratigrafi adalah adalah suatu penampang yang menunjukkan urutan satuan batuan secara kronologis oleh suatu lokasi. Dasar pembuatannya antara lain:

  1. Melalui survey geologi lapangan berupa data pemetaan geologi permukaan, dari singkapan batuan, kemudian rekonstruksinya,
  2. Data pemboran, yang kemudian dijadikan satu kolom, dan 
  3. Pengukuran detail bagian dari suatu daerah.

Beberapa kolom stratigrafi memberikan gambaran lengkap dari sedimentasi. Dari sejumlah kolom atau penampang semacam ini, para ahli geologi dapat menafsirkan kemungkinan akan adanya minyak di suatu daerah. 

Oleh karenanya, ia sangat membantu untuk memperkirakan dalamnya pemboran yang akan dilakukan untuk mencari minyak bumi dan gas alam. Utamanya ketika pengeboran melalui ketebalan dari lapisan-lapisan batuan, hal ini harus sangat diperhatikan.

Kesimpulan

Stratigrafi adalah ilmu yang menjelaskan bagaimana strata atau lapisan batuan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui proses pembentukan dan kronologis dari batuan di lokasi tertentu. Menurut Steno, ilmu ini memiliki 3 hukum yang menjelaskan posisi strata batuan.

Di sisi lain, ia juga erat kaitannya dengan penampang, yang mana dapat membantu industri tambang untuk mengetahui situs minyak bumi dan gas alam. Walaupun banyak membahas mengenai batuan sedimen, jangan samakan ilmu yang satu ini dengan sedimentologi. 

Solar Industri menyediakan pembelian Bio Solar B30 dan Marine Fuel Oil Non-Subsidi resmi Pertamina. Kunjungi laman kami untuk mendapatkan harga khusus.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.