Pernahkah anda mendengar istilah kerosin? Kerosin dalam bahasa Indonesia telah dikenal luas sebagai Minyak Tanah. Dalam bahasa Jawa sendiri, kerosin banyak dikenal sebagai lenga mambu atau lenga gas. Minyak tanah telah menjadi bagian kehidupan manusia jauh sebelum listrik ditemukan. Kerosin adalah produk bahan bakar minyak yang dekat dengan kehidupan manusia sejak era-era pertengahan abad 19. Berbeda dengan bahan bakar minyak lainya. Kerosin jauh lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari manusia. Pada pertengahan abad 19, kerosin banyak digunakan sebagai bahan bakar lampu penerangan rumah, jalan, sampai minyak sebagai penyala kompor minyak dengan sumbu.
Lantas apa itu minyak tanah, keunggulan, dan bagaimana perkembangan harga minyak saat ini? Berikut melalui artikel dibawah ini, pertanyaan-pertanyaan tentang minyak tanah akan dijawab dengan cukup komprehensif. Mari baca dengan seksama.
Apa itu Minyak Tanah?
Minyak tanah adalah nama lain dari kerosin. Selain kerosin, istilah populer lainnya juga disebut dengan parafin. Minyak tanah adalah cairan hidrokarbon hasil fraksional destilasi dari minyak bumi dengan suhu 150 °C dan 275 °C. Kerosin adalah produk destilasi berupa minyak tanpa warna, sejernih air putih pada umumnya.
Pada zaman dahulu, minyak tanah dekat dengan manusia sebagai bahan bakar lampu minyak dan kompor minyak. Namun, pada saat ini pemanfaatan kerosin telah berkembang dan digunakan sebagai bahan bakar mesin jet, atau yang di kemudian dikenal sebagai avtur.
Keunggulan Minyak Tanah
Kejernihan minyak tanah dan tingkat bakar yang mudah dengan harga yang murah, membuat kerosin begitu dekat sebagai bahan bakar penerangan dan kompor gas untuk memasak masakan di masyarakat Indonesia. Lebih lanjut terkait kegunaan kerosin, berikut penjelasan dari pemanfaatan-nya:
1. Bahan Bakar
Kerosin tidak lepas dari kegunaanya sebagai bahan bakar. Berikut kegunaan minyak tanah sebagai bahan bakar adalah:
a. Penerangan
Seperti yang telah disebutkan di bagian atas, kerosin pada era pertengahan abad 19 dijadikan sebagai bahan bakar lampu minyak sebagai penerangan sebelum ditemukannya listrik pada saat itu.
b. Memasak
Setelah manusia berhenti menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar memasak, manusia menggunakan kemudian menggunakan minyak mentah sebagai pemantik upaya untuk memanaskan alat masak dan memasak. Hal ini merupakan adaptasi dari penggunaan minyak mentah sebagai bahan bakar lampu penerangan pada saat itu.
Namun, lambat laun penggunaan kerosin sebagai bahan bakar memasak telah tergantikan. Saat ini, masyarakat menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar memasak.
Lebih lanjut, menurut sebuah penelitian, kerosin sebagai bahan bakar memasak ternyata merupakan hal yang seharusnya dihindari. Dikarenakan hasil pembakaran dari kerosin menghasilkan gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrat oksida (NOx), dan sulfur dioksida (SO2). Penelitian soal emisi kerosin tersebut menyebutkan bahwa emisi gas dari pembakaran minyak tanah dapat merusak fungsi paru-paru sampai meningkatkan resiko penyakit menular seperti TBC, asma, dan kanker kritis.
c. Bahan Bakar Kendaraan
Setelah dilarang dan tidak digunakan lagi sebagai bahan bakar lampu penerangan dan kompor minyak, kerosin saat ini telah berkembang menjadi avtur yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat sampai jet.
2. Bahan Kimia
Dalam kristalografi sinar-X, kerosin dapat digunakan untuk menyimpan kristal. Ketika kristal terhidrasi tertinggal di udara, dehidrasi dapat terjadi secara perlahan. Hal ini membuat warna kristal menjadi kusam. Minyak tanah dapat menjauhkan udara dari kristal.
Ini juga dapat digunakan untuk mencegah pelarutan kembali udara dalam cairan mendidih, dan untuk menyimpan logam alkali seperti kalium, natrium, dan rubidium (dengan pengecualian lithium, yang kurang padat daripada kerosin, menyebabkannya mengapung).
Baca Juga: Cara Mengolah dan Menghemat Bahan Bakar Minyak Secara Efektif
Harga Minyak Tanah
Menurut data dari Pertamina, harga minyak saat ini berkisar pada harga 11,220 sampai 11,770 per liter. Rentang perbedaan harga disesuaikan dengan daerah provinsi. Untuk daerah Indonesia bagian barat. Seperti pulau Sumatra dan Jawa harga minyak tanah non-subsidi saat ini rata-rata dibandrol dengan kisaran harga 11,220 sampai 11,330 per liter. Sedangkan untuk daerah pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, sampai Papua harga minyak non-subsidi saat ini rata-rata dibandrol dengan kisaran harga 11,330 sampai 11,770 per liter.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Macam dan Manfaat Biofuel
Kesimpulan
- Minyak tanah adalah cairan hidrokarbon hasil fraksional destilasi dari minyak bumi dengan suhu 150 °C dan 275 °C. Kerosin adalah produk destilasi berupa minyak tanpa warna, sejernih air putih pada umumnya.
- Pada kehidupan sehari-hari, zaman dahulu kerosin sering digunakan sebagai bahan bakar lampu penerangan sampai bahan bakar kompor sebagai alat memasak. Namun, pada saat ini kegunaan kerosin telah dialih fungsikan sebagai bahan bakar pesawat sampai jet.
- Di pulau Sumatra dan Jawa harga minyak tanah non-subsidi saat ini rata-rata dibandrol dengan kisaran harga 11,220 sampai 11,330 per liter. Sedangkan untuk daerah pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, sampai Papua harga minyak non-subsidi saat ini rata-rata dibandrol dengan kisaran harga 11,330 sampai 11,770 per liter.
PT. Megah Anugerah Energi sebagai distributor resmi pertamina berkomitmen dalam membantu Pertamina menyalurkan kebutuhan bahan bakar alternatif, pengganti kerosin untuk mesin kendaraan dan mesin-mesin industri di seluruh Indonesia. Bahan bakar yang menjadi visi distribusi kami adalah biosolar B30 dan Marine Fuel Oil.