Apa Itu Eksplorasi Minyak dan Gas, Tujuan, Tahapan, dan Contohnya

Bagikan :
Eksplorasi merupakan kegiatan pencarian komoditas tertentu seperti minyak dan gas, batu bara, hingga bakteri. Kegiatan ini memiliki berberapa tahapan dan pelaksanaannya cukup memakan waktu serta perlu dilaksanakan dengan seksama.
Tahapan eksplorasi
Daftar Isi

Eksplorasi erat hubungannya dengan kegiatan pencarian atau menjelajah komoditas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari pencarian ini tidak terbatas, dan dapat berupa komoditas apapun. Mulai dari berbagai jenis mineral, minyak bumi, air, bakteri, hingga artefak bersejarah. Komoditasnya hampir tak terbatas, walau eksplorasi lebih sering dihubungkan dengan barang-barang tambang.

Dalam artikel ini kita akan membahas apa itu eksplorasi, beserta tujuan, tahapan, dan juga contohnya khususnya pada bidang pencarian minyak dan gas..

Apa itu Eksplorasi

Eksplorasi adalah kegiatan menelusuri atau menjelajahi suatu area dengan tujuan untuk menemukan komoditas yang dibutuhkan. Tindakan ini juga memberi kesempatan untuk area yang belum terekspos untuk mendapat perhatian lebih.

Tentu, komoditas yang dicari tidak terbatas pada pencarian barang-barang tambang saja, namun tanpa sadar kita juga melakukan eksplorasi hampir setiap hari. Contoh sederhananya adalah saat kita membaca suatu rubrik atau buku untuk mendapat pengetahuan baru tentang fenomena tertentu. 

Kegiatan pencarian ini sangat penting untuk manusia agar dapat bertahan bahkan berkembang tiap harinya. Contoh sederhananya adalah pentingnya eksplorasi minyak dan gas untuk membantu industri, rumah tangga, hingga pembangkit listrik tetap berjalan dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat.

Tujuan Eksplorasi

Secara umum, eksplorasi bertujuan untuk menemukan berbagai komoditas, mulai dari komoditas abstrak seperti ilmu pengetahuan dan penemuan ide baru, hingga komoditas non abstrak seperti bahan tambang, mineral bumi, area tertentu, dan masih banyak lagi.

Anda pasti familiar dengan beberapa jenisnya, khususnya eksplorasi minyak dan gas bumi. Tujuannya adalah mendapatkan cadangan hidrokarbon seperti minyak dan gas yang terletak dalam perut bumi. Mengingat dua komoditas ini banyak dibutuhkan dalam berbagai keperluan masyarakat dan industri.

Selain itu secara ekonomi, kegiatan ini dilakukan untuk mempertahankan atau bahkan mengembangkan kegiatan ekonomi yang melibatkan komoditas. Seperti pengolahan barang tambang, penjualan bahan mentah pada industri dalam maupun negeri, hingga tingkat sederhana seperti bahan bakar rumah tangga.

Baca Juga: Mengenal Geolistrik Pada Eksplorasi Logam dan Konfigurasi Geolistrik 

Tahapan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Eksplorasi minyak dan gas bumi
(Foto: Pexels)

Agar sukses menemukan cadangan minyak dan gas di dalam perut bumi, beberapa tahapan dilaksanakan secara seksama dan hati-hati. Berikut adalah beberapa tahapan eksplorasi minyak dan gas bumi.

1. Tahapan Perencanaan dan Mempelajari Prospek Cadangan

Tahapan ini merupakan tahapan paling awal, sekaligus fondasi dari kegiatan pencarian. 

Kegiatan ini merupakan rangkaian penyelidikan lapangan umum dan penyiapan serta penyerahan wilayah kerja yang dikonfirmasikan kepada calon Kontraktor Pemerintah (KKKS) berdasarkan survei geologi awal potensi cadangan minyak dan gas bumi seperti batuan induk, migrasi, reservoir, beban permukaan dan juga jebakan reservoir. 

Perencanaan dapat berupa pemetaan geologi regional, foto udara, citra satelit hingga metode survei tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasi kemungkinan daerah anomali untuk penyelidikan lebih lanjut. Oleh sebab itu, tahapan ini melibatkan survei lapangan secara langsung maupun tidak langsung atau melalui jarak jauh.

2. Mempelajari Susunan Batu dengan Studi Geologi

Seperti yang kita ketahui, cadangan minyak dan dan gas bumi terletak di dalam perut bumi. Untuk itu tahapan eksplorasi selanjutnya adalah mempelajari karakteristik lokasi penambangan dengan studi geologi.

Melalui studi ini, informasi terkait sebaran dan formasi batuan, umur batuan, kemunculan mineral, fosil, geokimia, stratigrafi dan sedimentologi, serta struktur geologi, serta mendeskripsikan kondisi bawah tanah secara lebih efektif dan efisien pada penelitian selanjutnya menggunakan studi geofisika.

3. Memahami Kedalaman Batu dengan Studi Geofisika

Tahapan eksplorasi selanjutnya adalah menerapkan studi geofisika yang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dari batuan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Penelitian tersebut meliputi daerah permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer dibawahnya. Tahapan ini memakan waktu yang cukup panjang dengan perkiraan durasi enam bulan sampai satu setengah tahun tergantung dari luasan target area. 

Hasilnya akan menjadi referensi untuk tahapan selanjutnya yaitu studi seismik.

4. Studi Seismik Sebelum Memulai Pengeboran

Tidak berhenti sampai studi geofisika, tahapan eksplorasi dilanjutkan dengan studi seismik pada area berpotensi.  

Studi ini adalah metode yang paling umum digunakan untuk menentukan sifat fisik batu. Dengan bantuan operasi seismik, kondisi bawah tanah dapat direkonstruksi dalam gambar 2D dan 3D. Pengoperasiannya juga cenderung memakannya waktu, prosesnya dapat berjalan dari satu hingga empat tahun, tergantung pada lokasi dan jenis tangki. 

Berdasarkan hasil interpretasi citra, jika ditemukan lapisan yang berpotensi menyimpan cadangan migas, maka akan dilakukan pengeboran pengintaian lebih lanjut. Data seismik yang akurat tidak menjamin adanya cadangan migas, data tersebut harus dibuktikan dengan melakukan pengeboran, semakin dalam lapisan yang dibor maka semakin tinggi pula biayanya. 

5. Tahapan Pengeboran 

Setelah mendapatkan hasil seismik yang memungkinkan dilanjutkan pengeboran, maka tahapan eksplorasi berupa pengeboran dilanjutkan.

Tahapan eksplorasi ini juga memakan waktu yang cukup panjang, mengebor satu titik saja memakan waktu 1-4 bulan. Kegiatan ini juga memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga proses persiapan hingga praktik pengeborannya harus dilakukan dengan hati-hati.

Eksplorasi pengeboran ini meliputi pengoperasian sumur, pengembangan dan pembangunan fasilitas produksi. Kegiatan produksi membawa minyak dan gas alam ke permukaan. Aliran minyak dan gas masuk ke dalam sumur kemudian diangkat ke permukaan melalui pipa. 

Kemudian, minyak dan gas alam kemudian dialirkan ke bawah sumur kemudian naik ke permukaan melalui pipa sebelum diangkat kembali ke separator yang memisahkan keduanya dari material yang tidak diinginkan hingga nantinya minyak dan gas alam dipisahkan. 

Baca Juga: Mengenal Arcgis Sebagai Solusi Sistem Informasi Geografis dan Fungsinya

Contoh Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi dapat dilaksanakan hampir oleh siapa saja dan dimana saja. Berikut adalah contoh eksplorasi dari berbagai area.

1. Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Seperti yang disebutkan di atas. Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi bertujuan untuk menemukan cadangan-cadangan minyak dan gas baru, mengingat jumlahnya yang semakin menipis.

Eksplorasi minyak dan gas cenderung memakan waktu yang panjang. Dengan melewati umumnya lima tahapan hingga sampai pada tahap produksi migas. 

Walau begitu kegiatan ini semakin dilakukan secara hati-hati karena melihat kondisi alam yang semakin menua dan rusak secara perlahan.

2. Eksplorasi Tambang Batubara

Kegiatan eksplorasi juga dilaksanakan untuk menemukan cadangan batubara. Bahkan, kegiatan ini sudah dilakukan dari waktu ke waktu. 

Pencarian batubara biasanya dilakukan dalam empat langkah yang dimulai dari peninjauan,, penelitian, penelitian pendahuluan dan dilanjutkan dengan eksplorasi secara rinci. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan, keterjadian, ukuran, bentuk, sebaran, jumlah dan kualitas suatu endapan batubara sebagai dasar analisis/studi peluang investasi. 

3. Eksplorasi Bakteri Hidrokarbonoklastik dari Rhizosfer

Selain, barang tambang dan mineral. Eksplorasi juga diadakan untuk menemukan Bakteri Hidrokarbonoklastik dari Rhizosfer yang secara kebetulan juga ditemukan di area tambang.

Berdasarkan hasil eksplorasinya, kelimpahan jumlah bakteri rhizosfer ternyata tergantung dari jenis eksudat akar yang dikeluarkan oleh tanaman. Kedua, bakteri yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi yang terdiri dari genus Sporosarcina A.4.10, Proteus C.6.7, Actinobacillus A.6.3, dan Flavobacterium A.5.8.

Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.