Tumpahan minyak merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan yang biasa terjadi di lautan. Dalam sebuah industri minyak dan gas, tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi peristiwa kebocoran tangki minyak atau hal lainnya.
Indonesia adalah salah satu negara sebagai penghasil minyak bumi dan gas dengan kapasitas yang besar. Dengan hal tersebut, maka peluang terjadinya tumpahan minyak cukup besar karena mengingat pasti terjadi bongkar muat tangki kapal dan perbaikan kapal.
Tentunya terdapat berbagai macam penyebab terjadinya tumpahan minyak. Akan tetapi, apakah anda mengetahui apa itu tumpahan minyak? Apa saja dampak dari terjadinya peristiwa tersebut? Lalu, bagaimana cara menanganinya? Apabila anda masih belum mengetahuinya, anda tidak perlu khawatir karena kami akan membahas tuntas semuanya di artikel ini. Simak artikel ini dengan saksama ya!
Pengertian Tumpahan Minyak
Tumpahan minyak (oil spill) adalah salah satu bentuk pencemaran lingkungan laut. Hal tersebut memiliki dampak yang cukup serius pada lingkungan atau ekosistem sekitar. Oil spill terjadi ketika kapal sedang dalam proses bongkar muat barang. Pada kondisi tersebut, rawan sekali terjadi kecelakaan, seperti kebocoran pipa dan lain sebagainya.
Terdapat penyebab lain dari terjadinya oil spill ini, seperti kegiatan pengeboran minyak bumi lepas pantai, docking atau perbaikan kapal, scrapping kapal, tabrakan kapal tanker, dan lain-lain. Minyak yang tumpah ke perairan lautan akan menyebar luas ke samudera hingga lepas pantai. Hal tersebut karena terdapat pengaruh sifat fluida (zat cair) dan ombak.
Di sisi lain, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan minyak tumpah ke lautan, seperti dangkalnya perairan dan muatan kapal sedang dalam kondisi penuh. Sumber pencemar laut lainnya yaitu adanya bilge illegal. Bilge sendiri merupakan saluran pembuangan air, minyak, dan pelumas mesin yang tergolong senyawa limbah.
Menurut aturan global, bilge harus melalui separator sebelum dibuang ke laut. Hal tersebut bertujuan untuk memisahkan antara minyak dan air. Namun, pada praktiknya, banyak buangan bilge illegal yang tidak memenuhi aturan tersebut dan dibuang begitu saja ke laut.
Menurut Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), tumpahan minyak memiliki berbagai macam bentuk yaitu berbentuk cair atau seperti bola (tarball). Kasus tarball sering kali terjadi di Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu. Pada tahun 2008, didapatkan tar ball sebanyak 4782 kantong yang setara dengan 49,6 ton.
Dampak Tumpahan Minyak
Seperti yang telah kami kemukakan sebelumnya, oil spill berdampak bagi lingkungan. Nah, pada bagian ini, kami akan menjelaskan terkait dampak apa saja yang akan timbul dari peristiwa oil spill. Berikut ini adalah dampak yang dapat saja timbul, antara lain:
1. Kematian Makhluk Hidup
Untuk kasus minyak tumpah di perairan laut, dampak yang mungkin terjadi pertama adalah kematian organisme laut. Hal tersebut karena minyak bumi dapat menutup akses cahaya untuk masuk ke dalam lautan. Selain itu, minyak yang tumpah memiliki berbagai macam fraksi, seperti fraksi aspaltin, fraksi aromatik, dan fraksi ringan. Fraksi-fraksi tersebut bersifat beracun (toxic) bagi makhluk hidup di laut, seperti ikan, kerang, rumput laut, bahkan plankton.
2. Perubahan Tingkah Laku Organisme
Selanjutnya yaitu terjadi perubahan tingkah laku organisme laut. Riset menunjukkan bahwa konsentrasi minyak berpengaruh pada tingkah laku ikan dan kerang di laut. Udang dan kepiting menggunakan sistem penciuman untuk melakukan aktivitas sehingga paparan senyawa kimia beracun dapat mengganggu aktivitas dan kemampuannya.
3. Bau Lantung (tainting)
Bau ini dapat anda temukan pada ikan tambang atau keramba dengan tidak adanya kemampuan bergerak untuk menjauhi perairan tercemar. Oleh karena itu, minyak yang tumpah akan mempengaruhi bau dan rasa daging ikan.
4. Budidaya Perikanan
Minyak yang tumpah dapat menimbulkan dampak pada sektor budidaya perikanan. Pasalnya, oil spill akan merambat di seluruh perairan hingga pesisir pantai. Selain kematian yang terjadi pada organisme tambak, alat tambak pun tidak dapat dipakai lagi apabila telah terkena minyak.
5. Ekosistem Laut
Tentunya, oil spill berpengaruh terhadap ekosistem laut. Limbah B3 dapat berdampak pada matinya organisme yang ada di pesisir dan laut karena tertutupnya akses cahaya oleh minyak yang mengapung di permukaan air sehingga banyak organisme laut yang akan kesulitan untuk mendapatkan cahaya. Selain itu, minyak yang mengapung dapat mengurangi kadar oksigen dalam air dan menghalangi proses pertukaran gas.
Cara Menangani Tumpahan Minyak
Setelah anda mengetahui pengertian dan dampak yang akan timbul dari terjadinya tumpahan minyak, mungkin anda bertanya-tanya bagaimana cara menangani pencemaran tersebut. Berikut ini adalah cara menangani oil spill, antara lain:
1. Peraturan Pemerintah
Yang pertama yaitu peraturan pemerintah. Tidak semua surat yang keluar dari pemerintah adalah surat anggaran atau resmi yang keluar langsung. Dalam upaya menanggapi terjadinya tumpahan minyak, perintah mengeluarkan aturan terkait penanganan oil spill, seperti Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 54/KEPMEN-KP/2016 tentang Tim Penanggulangan Dampak Tumpahan Minyak terhadap Sumber Daya Kelautan dan Perikanan..
2. Mikroorganisme
Yang selanjutnya yaitu dengan menggunakan mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat kecil, bahkan tidak dapat terlihat oleh mata secara langsung. Dalam hal ini, bakteri Bacillus subtilis dapat digunakan dalam mengurai minyak yang tumpah ke lautan. Bakteri ini memiliki kemampuan khusus yang membuat ia mampu untuk mencerna minyak yang mengapung di permukaan air laut. Penggunaan cara yang kedua ini terbilang cukup mudah yaitu hanya dengan cara menaburkan bakteri Bacillus subtilis ke lautan yang terkontaminasi minyak.
Kesimpulan
Tumpahan minyak adalah salah satu jenis pencemaran lingkungan. Terdapat berbagai macam penyebab terjadinya oil spill. Selain itu, ada pula dampak yang timbul dari adanya minyak yang tumpah. Adapun cara menangani tumpahan tersebut, seperti dengan keluarnya aturan pemerintah dan menggunakan mikroorganisme.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Solar Industri menyediakan pembelian bahan bakar Biosolar B30 dan Jasa Bunker Service non-subsidi resmi Pertamina. Apabila anda tertarik, silakan menghubungi kontak terkait.