Limbah B3: Pengertian, Karakteristik, Contoh, & Cara Pembuangan

Bagikan :
Limbah B3 adalah sisa hasil dari aktivitas atau usaha yang mengandung B3. Jenis ini dapat berasal dari sektor industri, pariwisata, pelayanan kesehatan, dan juga rumah tangga.
apa itu limbah b3
Daftar Isi
apa itu limbah b3
(Photo: Unsplash.com)

Semua pasti tahu, jika limbah tidak baik untuk kesehatan dan lingkungan. Sebab, limbah mempunyai senyawa berbahaya yang berdampak negatif bagi makhluk hidup, salah satunya limbah B3.

Limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun adalah jenis limbah yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

Umumnya, jenis limbah ini mengandung zat-zat kimia berbahaya dan beracun yang dapat merusak tanah, air, udara dan mencemari lingkungan.

Limbah ini sangat berbahaya karena mengandung bahan-bahan kimia beracun seperti logam berat, senyawa organik, bahan kimia medis, pestisida, dan zat-zat berbahaya lainnya.

Oleh karena itu, pengelolaan limbah ini sangat penting supaya bisa menghindari dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

Melalui artikel ini, akan memberikan informasi secara detail tentang limbah B3, karakteristik, hingga cara pengelolaannya.

Yuk, simak pembahasannya sampai selesai, ya!

Apa itu Limbah B3?

Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, limbah B3 merupakan sisa hasil dari aktivitas atau usaha yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jenis limbah ini dapat berasal dari sektor industri, pariwisata, pelayanan kesehatan, dan juga rumah tangga.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 mengatur tentang bagaimana cara pengelolaan limbah B3, termasuk daftar lengkap limbah dari berbagai sumber seperti limbah dari sumber yang tidak spesifik, sumber yang spesifik, kadaluwarsa, tumpah, tidak memenuhi spesifikasi produk, dan bekas kemasan.

Melalui aturan tersebut, terdapat ketentuan tentang cara penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun yang jelas.

Singkatnya, limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh kegiatan industri. Limbah ini dapat mencakup berbagai jenis bahan kimia, seperti logam berat, pestisida, asam, dan bahan berbahaya lainnya.

Penghasilan limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri sangatlah signifikan, karena aktivitas industri merupakan salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan di seluruh dunia.

Baca Juga: Pengertian Limbah, Karakteristik, Jenis & Cara Daur Ulang

Karakteristik Limbah B3

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, beberapa karakteristik limbah B3 adalah sebagai berikut:

1. Mudah meledak

Dapat meledak dengan mudah jika terkena panas, tekanan atau kejutan. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kebakaran atau ledakan yang dapat membahayakan nyawa dan properti.

2. Mudah menyala atau terbakar (inflamable)

Mengandung bahan kimia yang mudah terbakar atau meledak jika terkena sumber api atau suhu tinggi. Oleh sebab itu, harus segera ditangani dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kebakaran atau ledakan.

3. Reaktif (reaktivitas)

Umumnya, limbah ini mengandung bahan kimia yang dapat bereaksi dengan bahan lain secara tidak terduga, sehingga menyebabkan ledakan atau pelepasan gas berbahaya.

4. Infeksius

Dapat mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan kerusakan lingkungan.

5. Korosif (korosi)

Bersifat merusak dan mengikis bahan yang terkena jika bersentuhan langsung dengan kulit atau bahan lainnya. Bahan kimia yang korosif dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.

6. Beracun

Karakteristik utama limbah B3 adalah sifatnya yang beracun. Sifat ini bisa mengakibatkan keracunan jika terpapar dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu, limbah beracun juga dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem.

Karakteristik limbah ini membuatnya sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, limbah B3 harus ditangani dengan sangat hati-hati dan diolah dengan cara yang aman agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan lingkungan.

Dampak Limbah B3 bagi Kesehatan dan Lingkungan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika limbah ini memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik.

Dampak limbah B3 bagi kesehatan dan lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Ekosistem air menjadi tercemar

Limbah cair yang masuk ke perairan, seperti sungai, danau, dan laut bisa menyebabkan ekosistem air menjadi tercemar. Hal ini membuat air mengandung banyak virus penyakit, sehingga berdampak buruk terhadap kesehatan.

Kondisi tersebut karena limbah di air menghasilkan asam dan gas cair organik yang sangat membahayakan. Selain itu, zat berbahaya yang ada pada limbah dapat mengurangi kandungan oksigen air, sehingga ekosistem air menjadi terganggu.

2. Tanah menjadi tercemar

Kandungan mineral pada tanah semakin sedikit karena tergantikan oleh zat polutan, sehingga bisa menurunkan kualitas tanah dan membuat tumbuhan mati.

Hal ini menyebabkan produktivitas panen akan berkurang karena banyaknya tumbuhan yang mati akibat tanah tercemar zat berbahaya.

3. Menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan

Limbah beracun ini tidak hanya berdampak pada binatang dan tumbuhan saja, tetapi juga bagi kesehatan manusia. Sebab, jika manusia mengkonsumsi air tanah yang mengandung limbah B3, maka dapat mengganggu sistem pencernaan manusia.

Kemudian, limbah ini juga mudah tercemar melalui udara. Misalnya, lampu TL yang mengeluarkan partikel merkuri beracun saat pecah. Ketika manusia menghirup partikel udara ini dapat mengganggu saluran pernapasan.

Pengolahan Limbah B3

Dilansir dari laman portal resmi Kabupaten Bogor, untuk memproses limbah jenis bahan berbahaya dan beracun, ada beberapa metode yang dapat digunakan, seperti metode termal, stabilisasi, solidifikasi secara fisika, kimia, dan biologi.

Metode-metode bisa memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang bersih.

1. Metode Termal

Metode termal adalah proses pengolahan limbah bahah berbahaya dan beracun dengan menggunakan panas. Dalam proses ini, limbah dipanaskan pada suhu yang tinggi untuk mengubah komponen berbahaya menjadi komponen yang aman dan tidak berbahaya.

Penggunaan metode ini, biasanya untuk mengolah limbah padat atau cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.

2. Metode Stabilisasi

Metode stabilisasi adalah proses pengolahan limbah ini dengan mengurangi konsentrasi zat berbahaya di dalamnya. Proses ini, melakukan penambahan bahan kimia ke limbah untuk mengikat zat berbahaya dan mencegah zat tersebut terlepas ke lingkungan sekitar.

Penggunaan pada metode ini biasanya untuk mengolah limbah cair yang mengandung logam berat atau senyawa organik berbahaya.

3. Metode Solidifikasi secara Fisika

Metode solidifikasi secara fisika adalah proses pengolahan limbah B3 dengan mengubah limbah menjadi bentuk padat yang tidak berbahaya.

Dalam hal ini, melakukan penambahan bahan pengikat ke limbah untuk membentuk padatan yang stabil. Umumnya, metode ini digunakan untuk mengolah limbah cair yang mengandung bahan berbahaya.

4. Metode Kimia

Metode kimia adalah proses pengolahan limbah berbahaya dan beracun dengan menggunakan reaksi kimia untuk mengubah komponen berbahaya menjadi komponen yang tidak berbahaya.

Proses ini menambahkan bahan kimia ke jenis limbah B3 untuk mengubah zat berbahaya menjadi senyawa yang aman. Biasanya, bertujuan untuk mengolah limbah cair yang mengandung senyawa organik berbahaya.

5. Metode Biologi

Metode biologi adalah proses pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan menggunakan mikroorganisme untuk mengurai zat berbahaya dalam limbah menjadi senyawa yang tidak berbahaya.

Kemudian, akan menambahkan mikroorganisme ke dalam limbah bahan berbahaya dan beracun untuk mengurai zat berbahaya dan bertujuan mengolah limbah cair yang mengandung senyawa organik berbahaya.

Kategori Limbah B3

Terdapat 4 kategori limbah B3 yang perlu Anda ketahui. Simak penjelasan berikut!

1. Limbah B3 Sumber Tidak Spesifik

Limbah B3 sumber tidak spesifik adalah limbah yang berasal dari sumber yang proses identifikasinya tidak dapat terlihat secara spesifik sebagai penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun.

Beberapa contoh jenis limbah sumber tidak spesifik adalah limbah hasil produksi pabrik, hasil pertanian, hasil rumah tangga, dan sebagainya. Biasanya, kategori ini memerlukan pengujian laboratorium untuk menentukan jenis dan tingkat keberbahayaannya.

2. Limbah B3 Spesifik Umum

Kategori limbah ini berasal dari sumber yang identifikasinya bisa terlihat secara spesifik sebagai penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun, namun jenis limbahnya bersifat umum.

Limbah dari pabrik tekstil, limbah dari pabrik farmasi, limbah dari toko baterai adalah beberapa contohnya. Limbah jenis ini memiliki karakteristik dan kandungan bahan kimia yang umum, sehingga pengolahannya bisa dilakukan dengan metode-metode umum.

3. Limbah B3 Spesifik Khusus

Limbah ini berasal dari sumber yang proses identifikasinya bisa secara spesifik terlihat sebagai penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun, dan jenis limbahnya bersifat khusus.

Beberapa contohnya adalah limbah dari pabrik elektronik, limbah dari laboratorium kimia, limbah dari pabrik obat-obatan, dan sebagainya. Selain itu, kategori ini memiliki karakteristik dan kandungan bahan kimia yang khusus, sehingga pengolahannya memerlukan metode khusus pula.

4. Limbah B3 Kadaluarsa

Kategori ini berlaku untuk limbah yang sudah melewati masa berlakunya dan tidak dapat digunakan lagi. Beberapa contoh limbah kadaluarsa adalah baterai bekas, lampu neon bekas, produk pestisida kadaluarsa, dan sebagainya.

Limbah jenis ini memiliki karakteristik dan kandungan bahan kimia yang tidak dapat digunakan lagi, sehingga pengolahannya memerlukan metode khusus untuk menghilangkan bahayanya.

Baca Juga: Mengenal Bioremediasi dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

Simbol Limbah B3

simbol limbah b3
(Photo: environment-indonesia.com)

Simbol limbah B3 adalah salah satu bentuk tanda atau label yang digunakan untuk memberikan informasi tentang jenis dan sifat bahaya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

1. Simbol Mudah Meledak

Pertama-tama, simbol Mudah Meledak menunjukkan bahwa limbah tersebut sangat mudah meledak dan memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan bahaya yang serius.

2. Simbol Mudah Menyala

Selanjutnya, simbol Mudah Menyala menunjukkan bahwa limbah tersebut mudah terbakar dan harus ditangani dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kebakaran.

3. Simbol Berbahaya Bagi Lingkungan

Kemudian, simbol Berbahaya Bagi Lingkungan menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat membahayakan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

4. Simbol Korosif

Sementara itu, simbol Korosif menunjukkan bahwa limbah tersebut memiliki sifat korosif yang dapat merusak bahan atau permukaan yang bersentuhan dengan limbah tersebut.

5. Simbol Beracun

Di sisi lain, simbol Beracun menunjukkan bahwa limbah tersebut mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

6. Simbol Bahaya Lain Berupa Gas

Selain itu, simbol Bahaya Lain Berupa Gas menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat mengeluarkan gas berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

7. Simbol Karsinogenik, Teratogenik, dan Mutagenik

Demikian pula, simbol Karsinogenik, Teratogenik, dan Mutagenik menunjukkan bahwa limbah tersebut mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan kanker, kelainan janin, atau kerusakan pada DNA.

8. Simbol Pengoksidasi

Selanjutnya, simbol Pengoksidasi menunjukkan bahwa limbah tersebut merupakan zat pengoksidasi yang dapat membahayakan kesehatan dan harus ditangani dengan benar.

9. Simbol Iritasi/Irritant

Di sisi lain, simbol Iritasi/Irritant menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, atau saluran pernapasan dan harus ditangani dengan hati-hati.

10. Simbol Berbahaya (Harmful)

Terakhir, simbol Berbahaya (Harmful) menunjukkan bahwa limbah tersebut memiliki sifat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan serta memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan bahaya yang serius.

Baca Juga: Gas Rumah Kaca: Contoh, Dampak, Penyebab, dan Solusinya

Contoh Limbah B3

Berikut ini adalah beberapa contoh limbah B3 yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

1. Baterai Bekas

Baterai bekas dari ponsel, laptop, atau perangkat elektronik lainnya mengandung logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium yang dapat mencemari tanah dan air jika dibuang sembarangan.

2. Lampu Neon Bekas

Lampu neon bekas mengandung merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan apabila melakukan pembuangan secara sembarangan.

3. Cat Bekas

Cat bekas mengandung senyawa kimia seperti timbal, arsenik, dan formaldehida yang dapat mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan.

4. Obat-Obatan Kadaluarsa

Obat-obatan kadaluarsa dapat mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan apabila melakukan pembuangan secara sembarangan.

5. Contoh Limbah B3 dalam Bidang Medis

Limbah medis seperti jarum suntik, alat bedah, dan bahan kimia medis lainnya mengandung zat-zat berbahaya seperti virus, bakteri, dan bahan kimia beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

6. Contoh Limbah B3 dalam Bidang Pestisida

Limbah pestisida mengandung bahan kimia beracun yang dapat mencemari tanah dan air jika dibuang sembarangan.

7. Contoh Limbah B3 dalam Bidang Elektronik

Limbah elektronik seperti komputer, printer, dan perangkat elektronik lainnya mengandung logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium yang dapat mencemari lingkungan.

Cara Pembuangan Limbah B3

Setelah mengetahui berbagai informasi tentang limbah beracun dan berbahaya ini, maka Anda juga harus memahami cara pembuangannya. Tujuannya, supaya proses pembuangannya tidak sembarangan.

Berikut cara pembuangan limbah B3:

1. Sumur dalam

Pertama, Anda bisa membuang limbah melalui pipa menuju lapisan batuan yang dalam di bawah lapisan air tanah. Cara ini bisa membuat limbah terperangkap di lapisan, sehingga tidak akan mencemari tanah dan air.

2. Kolam penyimpanan

Selanjutnya, Anda bisa menampung limbah B3 cair pada kolam-kolam khusus untuk limbah. Pastikan, kolam ini sudah terdapat lapisan pelindung yang bisa mencegah limbah keluar atau rembes.

3. Penimbunan

Cara terakhir adalah dengan menimbun limbah pada landfill melalui tingkat pengamanan yang tinggi. Limbah ini harus dimasukkan ke dalam drum atau tong dan dikubur ke dalam landfill dengan desain khusus.

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu limbah B3, karakteristik, dampak, metode pengolahan, dan contohnya.

Pada dasarnya, limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun adalah jenis limbah yang mengandung zat kimia dan senyawa berbahaya yang berasal dari kegiatan industri.

Demikian artikel mengenai limbah B3 yang dapat menjadi pengetahuan untuk Anda sehingga dapat ikut serta menjaga lingkungan.

Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.