Gas Rumah Kaca: Definisi, Contoh, Penyebab, Dampak, & Solusi

Bagikan :
Gas rumah kaca adalah gas di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca, contohnya seperti karbondioksida, metana dan ozon. Gas ini memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu cara untuk menganggulanginya yaitu memisahkan sampah organik dan anorganik yang dapat didaur ulang menjadi kompos.
dampak gas rumah kaca bagi lingkungan
Daftar Isi

Gas rumah kaca (GRK) pastilah bukan istilah yang asing bagi Anda, bahkan isu terkait jumlah gas ini menjadi isu terhangat dalam beberapa periode.

GRK memberikan efek yang cukup besar dan mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan kita sehari-hari.

Lalu, sebenarnya apa itu gas rumah kaca? Dalam artikel ini kita akan membahas pengertian gas rumah kaca, contoh, penyebab, dampak, hingga solusinya.

Apa itu Gas Rumah Kaca?

Gas rumah kaca adalah sebutan bagi gas yang berada di atmosfer bumi dan berfungsi seperti sebuah kaca pada rumah kaca.

Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang berperan dalam menjaga suhu bumi tetap hangat dengan menahan panas di permukaan bumi.

Contoh gas tersebut adalah karbon dioksida, metana, dan uap air. Fungsi utamanya adalah menyerap radiasi panas dari matahari dan mempertahankan suhu di bumi. 

Namun, keberadaan GRK yang berlebihan di atmosfer dapat menyebabkan efek pemanasan global, yaitu peningkatan suhu rata-rata bumi yang mengakibatkan berbagai perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan. 

Oleh karena itu, pengurangan gas emisi karbon telah menjadi isu global yang penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Contoh Gas Rumah Kaca

Terdapat beberapa contoh gas rumah kaca yang ternyata hampir setiap hari kita hasilkan dalam berbagai kegiatan. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. CO2 atau Karbon Dioksida

Contoh gas rumah kaca yang pertama adalah karbon dioksida. Karbon dioksida ini terdiri dari karbon dan oksigen.

Saat ini, lebih dari separuh karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil selama 30 tahun terakhir. 

Apa yang terkandung dalam bahan bakar fosil? Ada batu bara, serta minyak dan gas alam. Dalam 200 tahun terakhir kita telah menghasilkan terlalu banyak karbon dioksida.

Contoh rutinitas sehari-hari lainnya yang menghasilkan karbon dioksida adalah mengendarai sepeda motor atau mengendarai mobil yang menggunakan bahan bakar bensin dan gas. Kemudian gunakan listrik yang dihasilkan dari pembakaran minyak atau batu bara. 

Hampir semua aktivitas manusia yang membutuhkan listrik atau konsumsi dan penggunaan barang-barang buatan mesin menghasilkan karbon dioksida. Karbon dioksisa merupakan komponen yang paling banyak menyumbang GRK.

2. Chlorofluorocarbons (CFC) 

Tanpa manusia sadari, mereka menciptakan senyawa ini dengan menggabungkan unsur klorin, karbon, hidrogen dan fluor.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan senyawa kimia pendingin yang dikenal sebagai senyawa freon.

Freon umumnya digunakan pada alat elektronik seperti kulkas, seperti lemari es dan AC. Namun, Anda juga dapat menemukannya pada semprotan tanpa pewangi yang memiliki efek mendinginkan 

Walaupun fungsinya untuk mendinginkan, nyatanya CFC banyak mengubah suhu bumi menjadi jauh lebih panas.

3. Uap air

Uap air (H2O) adalah air berwujud gas. Air dari darat dan laut menguap saat terkena panas matahari, lalu berubah menjadi awan di langit. Air yang terkandung dalam awan jatuh kembali ke tanah dan laut, menjadi hujan. 

4. Ozon (O3)

Contoh gas rumah kaca yang keempat adalah ozon. Kita dapat menemukannya pada ketinggian 30 kilometer di langit atau di stratosfer.

Ozon membantu bumi melawan radiasi matahari. Sehingga, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat terpapar terlalu banyak radiasi matahari. 

Lapisan ozon melindungi kita. Namun, selama ini kita meningkatkan lapisan ozon di langit rendah atau troposfer.

Berkat ozon di troposfer, semakin banyak panas yang tersisa di bumi. Ozon di troposfer diciptakan oleh kebiasaan orang mengemudi dan operasi pabrik.

5. Metana (CH4) 

Metana terdiri dari karbon dan hidrogen atau air. CH4 ini dihasilkan oleh rawa, sawah, pertanian, sisa makanan, dan penggunaan gas alam dan batu bara. 

Sayangnya, gaya hidup manusia modern menghasilkan metana berlebih. Semakin banyak daging yang kita makan, semakin banyak ternak yang ada di bumi. Hewan-hewan ini menghasilkan metana saat mereka mencerna rumput yang mereka makan. 

Metana adalah penyebab pemanasan global terbesar kedua setelah karbon dioksida, sehingga tak heran jika jumlah GRK dapat meningkat secara drastis.

6. Dinitrogen oksida (N2O)

Kita kebanyakan mengenal dinitrogen oksida sebagai pendorong kendaraan dan roket. Umumnya N2O diproduksi secara alami oleh bakteri laut dan tanah. 

Tetapi seiring berkembangnya teknologi, N2O juga diproduksi di pabrik, pembangkit listrik, dan pupuk. Sementara, dinitrogen oksida yang terlalu banyak merusak lapisan ozon. 

Penipisan ozon sendiri dapat membuat manusia dan makhluk hidup lainnya terpapar radiasi matahari yang berbahaya.

Contoh dampak umumnya adalah penyakit kanker kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan.

Penyebab Gas Rumah Kaca

Tentu beberapa contoh gas rumah kaca tadi tidak begitu saja muncul dan mengubah iklim bumi. Terdapat beberapa penyebab gas rumah kaca yang menyumbang peningkatan senyawa-senyawa di atas tadi.

Berikut adalah beberapa penyebabnya:

1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Gas karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer ketika kita membakar bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam untuk menghasilkan listrik atau bahan bakar transportasi.

2. Deforestasi

Penebangan hutan secara besar-besaran menyebabkan pengurangan jumlah tanaman yang dapat menyerap karbon dioksida dari udara melalui fotosintesis.

3. Pertanian

Produksi metana yang dihasilkan dari limbah ternak dan pertanian, seperti pupuk, adalah faktor penyebab lain dari peningkatan konsentrasi dari GRK.

4. Industri

Proses industri seperti produksi semen dan produksi kimia dapat menghasilkan banyak sekali contoh GRK, seperti karbon dioksida dan metana.

5. Pemanasan global

Perubahan iklim dapat memicu pelepasan GRK yang terperangkap dalam lapisan es atau tanah beku, seperti metana yang dilepaskan dari lautan Arktik dan tanah gambut di daerah tropis.

Dampak Gas Rumah Kaca

Dampak gas rumah kaca pada wilayah perkotaan karena efek rumah kaca dan polusi akibat asap kendaraan bermotor.
(Photo: Pinterest)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, isu GRK ini sangat hangat diperbincangkan. Terutama pada dampaknya. Berikut adalah beberapa dampak gas rumah kaca yang perlu diperhatikan:

1. Pemanasan global 

Peningkatan konsentrasi dari gas menyebabkan suhu global naik, yang dapat mengganggu ekosistem dan meningkatkan frekuensi kejadian bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai.

2. Perubahan iklim

Pemanasan global juga dapat memengaruhi iklim global. Hal tersebut termasuk perubahan pola hujan, kenaikan permukaan air laut, dan peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem.

3. Kerusakan lingkungan

Tahukah Anda bahwa GRK berdampak cukup besar pada lingkungan? Jumlah GRK yang membludak mampu merusak lingkungan seperti pemanasan laut, pengasaman atau asamifikasi laut, dan pemutihan terumbu karang. 

Tentu kerusakan ini juga membawa kerugian besar bagi kita seperti menurunnya kualitas sumber makanan. Karena bagaimanapun alam merupakan sumber utama kehidupan kita.

4. Kesehatan manusia

Salah satu dampak jelas yang akan dirasakan adalah menurunnya kualitas kesehatan.

Sebagai contoh dari dampak gas rumah kaca adalah polusi udara berlebih. Selanjutnya, GRK dapat menyebabkan masalah kesehatan khususnya penyakit pernapasan hingga alergi dan kerusakan kulit.

5. Ekonomi

Dampak-dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang telah disebutkan di atas dapat menyebabkan kerugian ekonomi global yang signifikan.

Aspek tersebut termasuk kerusakan infrastruktur, peningkatan biaya kesehatan, dan hilangnya sumber daya alam yang berharga.

Solusi untuk Mengurangi Gas Rumah Kaca

Jangan khawatir, Anda juga bisa mulai mengurangi GRK dari diri sendiri. Berikut adalah beberapa solusi untuk mengurangi jumlah serta potensi buruk gas rumah kaca secara sederhana:

  1. Menggunakan listrik secara efisien dengan mematikan lampu yang tidak digunakan dan mencabut perangkat elektronik dari sumber listrik.
  2. Mengelola jejak karbon dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
  3. Mengurangi penggunaan air kemasan dan sedotan plastik atau kemasan sekali pakai lainnya, dan mulai menggunakan gelas minum dan sedotan yang dapat digunakan kembali (reduce, reuse, dan recycle).
  4. Mengolah sampah dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan anorganik.
  5. Mengurangi konsumsi kertas dengan cara mencetak di kedua sisi atau memanfaatkan limbah sebagai bahan baku alternatif kertas.

Demikian artikel mengenai gas rumah kaca yang dapat menjadi pengetahuan untuk Anda sehingga dapat ikut serta menjaga lingkungan. Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.