Senyawa alkana merupakan salah satu dari senyawa hidrokarbon alifatik berdasarkan rantai atom karbon (C ) tanpa adanya cincin benzena yang bersifat jenuh dan tak jenuh. Senyawa ini menjadi rantai karbon yang paling sederhana dibandingkan dengan golongan lainnya yakni alkuna dan alkena. Keberadaan senyawa ini terdapat banyak di lingkungan alam sekitar. Penggunaannya pun sangat dekat dalam kegiatan kita sehari-hari misalnya keperluan gas elpiji, bahan bakar bensin, gas alam, dan minyak pelumas yang mengandung metana dan etana yang merupakan senyawa alkana. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai senyawa alkana simak artikel berikut !
Apa Itu Alkana?
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri dari ikatan kovalen tunggal tanpa adanya ikatan rangkap. Ikatan kovalen tunggal membuat senyawa ini menjadi hidrokarbon yang jenuh karena setiap atom karbonnya terhubung ke empat atom lainnya. Alkana merupakan bagian dari senyawa hidrokarbon alifatik yang bersifat jenuh.
Rumus Alkana
Alkana merupakan rantai karbon yang paling sederhana dengan rumus umum:
CnH2n+2
Senyawa ini memiliki 3 atom karbon atau lebih, dapat disusun dengan banyak cara, membentuk isomer struktur yang berbeda. Isomer paling sederhana adalah ketika atom karbonnya terpasang pada rantai tunggal tanpa ada cabang. Isomer ini bernama n-isomer (n = “normal”).
Baca Juga: Inilah Petroleum Eter, Salah Satu Fraksi Minyak Bumi
Deret Homolog Alkana
Alkana memiliki deretan yang disebut sebagai homolog. Deretan tersebut menunjukan bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota yang berikutnya bertambah sebanyak CH2. Deret senyawa karbon ini dikenal dengan deret homolog (deret homolog alkana) yang mempunyai sifat-sifat berikut:
- Memiliki rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah CnH2n+2.
- Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2.
- Selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah 14.
- Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya.
- Tabel yang menunjukan sebagian anggota deret homolog alkana dengan beberapa sifatnya.
Sifat Fisika Alkana
- Senyawa jenis ini akan sedikit larut dalam air,
- Massa jenis lebih kecil dari satu,
- Titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C.
Sifat Kimia Alkana
- Titik leleh atau didih, massa jenis dan viskositas atau kekentalan senyawa ini dapat meningkat seiring penambahan nilai massa molekul relatif (Mr)
- Senyawa ini mudah larut jika ada di pelarut non polar seperti CCl4 namun sulit larut dalam air
- Jika alkana mengalami proses pembakaran akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), uap air dan energi panas
- Alkana bereaksi dengan substansi halogen
- Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami eliminasi yakni penghilangan atom dan gugus atom.
Baca Juga: Mengenal Reaksi Esterifikasi, Proses & Uji Kualitas Biodiesel
Manfaat Alkana dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Alkohol
Alkohol terdiri dari beberapa macam turunan mulai dari etanol, metanol, etilen glikol dan gliserol. Jenis alkohol yang paling sering digunakan yakni etanol sebagai bahan baku hand sanitizer, campuran minuman beralkohol, bahan bakar spiritus, pelarut senyawa organik dan lainnya.
Sedangkan metanol memiliki kegunaan sebagai bahan campuran bensin dan bahan pembuatan formalin dan polimer plastik. Etilen glikol berfungsi sebagai zat anti beku yang digunakan untuk radiator mobil. Gliserol dimanfaatkan untuk obat-obatan, kosmetik dan pembuatan tinta.
2. Eter
Zat ini banyak berfungsi di bidang rumah tangga seperti untuk pelarut lemak, minyak, lilin, parfum, resin dan pewarna. Pada dunia farmakologi dan obat-obatan, eter juga digunakan untuk anastesi sebagai bahan bakunya, obat penghilang rasa nyeri sebagai bahan utama pembuatan morfin. Di bidang industri, eter digunakan sebagai cairan starter mesin diesel dan mesin bensin dalam cuaca dingin dan sebagai zat stabilizer bensin yang berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi oktan dan mengurangi polusi.
3. Aldehida
Jenis aldehida yang paling umum digunakan yakni formaldehida yang merupakan gas berwujud larutan 37% dalam air yang sering disebut dengan formalin. Senyawa jenis ini berfungsi untuk mengawetkan mayat dan sebagai bahan pembasmi kuman atau desinfektan.
4. Keton
Keton sering dikenal dengan senyawa aseton ini dimanfaatkan sebagai cairan pembersih cat kuku. Selain itu, zat ini juga digunakan sebagai pelarut dalam industri kima, serta bahan untuk menstabilkan ramuan pada parfum dan cat agar tidak terdegradasi dengan cepat.
5. Asam Karboksilat
Asam karboksilat digunakan sebagai bahan dasar penyedap rasa dan cuka dengan menggunakan bahan asam asetat. Golongan asam karboksilat yakni asam asetat untuk koagulan dalam pembuatan karet, parfum dan krayon. Golongan lainnya yakni asam metanoat yang berfungsi sebagai bahan pembuatan pewarna, insektisida, parfum, obat-obatan, plastik dan untuk menggumpalkan lateks.
6. Ester
Ester sering digunakan sebagai essence atau penambah aroma pada makanan dan minuman. Ester seperti aspirin dan metil salisilat biasanya digunakan sebagai obat analgesik dan anti peradangan. Selain itu, zat ini juga menjadi bahan dasar untuk pembuatan sabun dan mentega.
Alkana menjadi zat yang termasuk dalam hidrokarbon alifatik dengan sifat jenuh. Senyawa ini banyak kita jumpai di lingkungan sekitar bahkan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari di bidang rumah tangga, industri, obat-obatan hingga sebagai bahan makanan.
Solar Industri menawarkan pembelian produk Bio Solar B30 non-subsidi dan jasa bunker service resmi Pertamina. Buat penawaran sekarang juga.