Di dunia pelayaran, jangkar kapal menjadi salah satu diantara banyaknya komponen penting, dimana alat ini digunakan untuk menahan kapal agar tidak berpindah posisi.
Alat pemberat ini biasa diletakkan di dasar laut atau perairan apapun sehingga kapal yang terikat dengan jangkar ini akan tertahan dari hembusan angin, arus air, hingga gelombang.
Jangkar dulunya terbuat dari karung yang diisi dengan pasir, kayu log, atau timah. Beban tersebut berfungsi untuk menahan kapal dari pergerakan yang signifikan.
Namun seiring berjalannya waktu, alat ini dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kini telah banyak jenis jangkar yang dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
Sejarah Jangkar Kapal Laut
Dilasir dari Velasco Indonesia, jangkar kapal pada zaman kuno adalah batu besar yang diikat dengan tali yang kemudian dilempar ke dasar laut sebagai penahan kapal ini.
Di peradaban mesir kuno, alat pemberat yang digunakan masihlah jangkar batu tapi dengan lubang yang difungskan untuk mengital talinya. Namun, metode ini hanya dapat digunakan di perairan tenang, karena di laut terbuka tidak cukup efektif digunakan.
Setelah melewati masa Yunan dan Romawi yang memproduksi jangkar dengan bahan logam, seperti besi dan perunggu dengan bentuk yang mirip dengan jangkar modern, alat pemberat ini pun semakin berkembang pada abad pertengahan.
Di abad tersebut, perdagangan dengan jalur air yang semakin berkembang dan memungkinkan adanya inovasi besar untuk jangkar yang menjadi lebih kuat, lebih resisten terhadap korosi, cocok untuk pelayaran jarak jauh, dan desain yang disesuaikan dengan tipe dasar laut.
Pada masa revolusi, jangkar mulai dibuat dengan mesin dan menghasilkan kualitas yang lebih baik secara stabil. Hal ini didukung dengan baja sebagai bahan utama menggantikan besi.
Penyempurnaan desain jangkar juga terus dilakukan hingga pada masa modern memungkinkan alat ini diproduksi dengan tingkat akurasi yang tinggi dan dengan bahan berkualitas tinggi. Pada masa ini juga terdapat jangkar self-burying yang dapat tertanam di dasar laut secara otomatis.
Inovasi ini dapat meningkatkan keefektifan jangkar, memungkinkan kapal dapat bertahan di berbagai kondisi, dan memudahkan awak kapal karena difungsikan dengan alat kontrol.
Jenis Jangkar Kapal Laut
Secara umum, alat pemberat ini berfungsi sebagai penambat kapal yang diletakkan di dasar perairan sehingga posisi kapal tidak akan berpindah karena hembusan angin, gelombang air, atau arus air.
Untuk mengetahui fungsi tiap jenis jangkar, mari kita simak penjelasan di bawah ini:
1. Jenis Jangkar Berdasarkan Peletakannya
a. Jangkar Haluan (Stockless Anchor)
Sebagai jangkar yang dikenal sebagai jangkar utama, alat ini sangat efektif digunakan untuk jenis kapal berukuran besar, seperti kapal kargo, kapal tanker, kapal feri, dan lainnya.
Selain karena hal itu, jangkar haluan ini memiliki batang yang melintang sehingga memungkinannya lebih mudah disimpan di dek.
Kapal dengan alat yang dapat secara optimal digunakan untuk berbagai jenis dasar laut ini umumnya menggunakan dua jangkar, untuk sisi kanan dan sisi kiri agar tetap seimbang.
Jangkar yang termasuk dalam Stockless Anchor yakni, Jangkar Byers, Jangkar Spek, dan Jangkar Hall.
b. Jangkar Arus (Danforth Stock Anchor)
Merupakan tipe jangkar dengan cengkraman yang kuat karena terdapat cakar berbentuk bilah panjang dan lebar di bagian ujungnya yang memungkinkannya menancap secara sempurna ke dasar laut, pasir, dan lumpur.
Namun, jangkar ini tidak cukup efisien digunakan selain medan-medan tersebut, meskipun bobotnya ringan dan punya daya cengkram kuat. Karena itu jangkar yang diletakkan di buritan kapal ini difungsikan untuk menahan kapal saat berada di area perairan dangkar dan berpasir.
Jangkar dengan kemampuan mencengkram yang lebih baik dari Stockless Anchor ini terbuat dari baja berkekuatan tinggi dan biasa digunakan untuk kapal yang membutuhkan jangkar kuat dengan ukuran yang ramping dan ringan, seperti kapal komersial dan perahu (kapal kecil).
c. Jangkar Cemat (Mushroom Anchor)
Sebagaimana namanya, bentuk jangkar ini seperti jamur. Alat pemberat ini memiliki ukuran paling kecil diantara yang lainnya sehingga biasa digunakan untuk kapal berukuran kecil juga.
Karena bentuknya yang menyerupai mangkuk, jangkar cemat ini akan cocok dan optimal digunakan di daerah perairan berlumpur.
Selain fungsi utamanya tersebut, Mushroom Anchor juga berguna untuk dua jangkar lainnya untuk memindahkannya saat ada kendala di kapal.
2. Jenis Jangkar Berdasarkan Fungsinya
a. Jangkar AC14
Salah satu kelebihan alat pemberat ini adalah kemudahan untuk mengatur beratnya sesuai dengan kebutuhan penggunannya, dimana ini meningkatkan efisiensinya.
Namun, meski dapat diatur sesuai kebutuhan, ukuran jangkar ini tidak serta merta dapat turun dengan cepat. Sehingga alat ini hanya hampir mencapai ukuran aslinya.
Jangkar AC14 ini biasa digunakan untuk kebutuhan kapal komersial dan Akuakultur/ Budidaya Kelautan.
b. Jangkar Hall
Tipe ini memiliki bentuk yang umum yakni berbentuk piring di bagian bawahnya dan atasnya seperti trisula.
Jangkar ini biasa dipergunakan untuk kebutuhan kapal komersial dan kapal penumpang sehingga bobotnya juga harus cukup besar agar bisa menahan kapal yang mengangkut beban yang berat.
c. Jangkar Spek
Berfungsi sebagai penambat kapal komersil dan kapal penumpang yang mengangkut beban berat, jangkar ini juga harus memiliki bobot yang berat.
Jangkar ini menggunakan jenis baja yang sangat berat sebagai materialnya. Adapun bentuknya cukup mirip dengan Hall Anchor.
Hanya saja, jika Jangkar Hall berbentuk piring terbuka, jangkar ini berbentuk piring tertutup.
d. Jangkar Stevin
Sebagai diantara jajaran type high holding power anchor, Stevin Anchor memiliki kemampuan untuk menahan beban tinggi.
Karena memiliki daya cengkram yang tinggi terhadap dasar laut dan ketahanan yang kuat terhadap beban tinggi, jangkar ini biasa digunakan untuk kebutuhan oil rig atau offshore.
e. Jangkar Flipper Delta
Jangkar ini memiliki banyak kesamaan dengan Jangkar Stevin yang biasa digunakan untuk kegiatan lepas pantai, memiliki cengkraman yang kuat, dan juga digunakan untuk menahan beban yang tinggi.
f. Jangkar Danfort
Menjadi alat yang banyak digunakan pengguna kapal karena kekuatan yang dihasilkan dari bahan pembentuknya baja.
Karena itulah jangkar ini memiliki daya cengkram yang kuat meskipun bentuknya lebih ramping. Sehingga alat ini sangat cocok dioperasikan untuk kapal komersial dan kapal boat/ perahu.
g. Jangkar Byers
Sebagai bagian dari Stockless Anchor, jangkar ini memiliki ukuran yang cukup besar dan bentuk yang lebar. Hal itu memungkinkan alat ini dapat menahan beban dari kapal pengangkut yang membawa muatan yang kuat.
h. Jangkar Union
Jangkar Union juga termasuk jangkar utama di sebuah kapal yang digunakan untuk menagani kapal pengangkut dengan muatan yang berat.
Cara Kerja Anchor
- Menurunkan jangkar hingga crown membentur dasar laut. Crown adalah bagian bawah jangkar yang mengarahkan fluke (lengan jangkar) agar menancap ke dasar laut dalam sudut yang tepat.
- Lalu, bagian fluke atau sayap jangkar berputar dan menancap ke dasar laut dan shank (batang utama penghubung crown dan fluke) ini tertarik oleh kapal.
- Kemudian, fluke itu akan menambat dan menahan pergerakan kapal dari dasar laut.
- Untuk melepas jangkar, alat ini hanya dapat ditarik secara vertikal dengan menggunakan rantai jangkar atau cukup menggunakan kawat baja atau tali untuk kapal/ perahu kecil.
Kesimpulan
Pemilihan jangkar kapal tentu perlu menyesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan kapal agar penggunannya dapat efisien dan optimal.
Selain jangkar kapal, bahan bakar juga menjadi salah satu komponen penting untuk mengoperasikan sebuah kapal.
Solar Industri sebagai perusahaan bunker service akan menjadi solusi terbaik untuk mendapatkan Marine Fuel Oil (MFO) yang telah melalui proses bunkering dengan prosedur yang ketat.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait ukuran dan tipe bahan bakar kapal Anda, silakan menghubungi kontak kami!