Mengenal Energi Hijau beserta Manfaat dan Contohnya

Bagikan:
Energi hijau adalah sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak berdampak buruk terhadap ekosistem.
Energi hijau sebagai bentuk kampanye lingkungan
Daftar Isi

Energi hijau sering kali dihubungkan dengan energi terbarukan, namun tahukah Anda bahwa keduanya tidak selalu sama? 

Meski energi hijau termasuk dalam kategori energi terbarukan, ada juga energi terbarukan yang tidak termasuk energi hijau. 

Jadi, apa yang dimaksud dengan energi hijau, dan bagaimana perbedaannya dengan energi lain? Simak artikel berikut untuk memahami lebih dalam tentang konsep energi hijau!

Apa itu Energi Hijau?

Energi Angin sebagai Contoh Energi Hijau
Contoh Energi Hijau (Sumber: Pexels)

Disebut juga green energy, energi hijau adalah sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak berdampak buruk terhadap ekosistem.

Energi ini berperan krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus menjadi solusi berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim global yang semakin mengkhawatirkan. 

Meskipun sering dianggap serupa dengan energi terbarukan dan energi bersih, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar di antara ketiganya, yaitu:

Jenis EnergiEnergi HijauEnergi BersihEnergi Terbarukan
DefinisiEnergi dari sumber alami yang memberikan manfaat lingkungan signifikan tanpa dampak besar terhadap ekosistem.Energi yang tidak menghasilkan emisi karbon maupun polutan dalam penggunaannya. Sumbernya tidak selalu terbarukan atau hijau.Energi dari sumber yang secara alami terus-menerus diperbarui. Tetapi, dampak lingkungan tidak selalu ramah. 

Energi terbarukan merupakan sumber daya alam yang secara natural dapat terus diperbarui sehingga tidak akan habis. 

Namun, sifat terbarukan saja tidak cukup untuk menjamin bahwa suatu energi dapat dianggap sebagai energi hijau. 

Sumber energi terbarukan mungkin tidak dianggap “hijau” jika terdapat emisi karbon yang dihasilkan dalam proses produksinya. 

Sementara itu, energi bersih berfokus pada pengurangan emisi karbon dan polusi udara, tanpa memandang apakah sumbernya terbarukan atau tidak. 

Sebagai contoh, tenaga nuklir adalah energi bersih karena tidak menghasilkan emisi karbon selama proses pembangkitannya. 

Namun, tenaga nuklir tidak termasuk energi terbarukan karena menggunakan uranium sebagai bahan bakar yang terbatas.

Dapat disimpulkan bahwa green energy adalah persilangan antara energi terbarukan dan energi bersih. 

Energi hijau tidak hanya berasal dari sumber daya yang terbarukan, namun juga memiliki dampak baik terhadap lingkungan. 

Manfaat Energi Hijau

Green energy memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan karena menggantikan dampak negatif dari bahan bakar fosil dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan. 

Sumber energi ini umumnya berasal dari sumber daya alam yang terbarukan dan bersih, sehingga emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Energi ini menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil serta rendah polutan udara. 

Hal ini tidak hanya baik untuk bumi, tetapi juga lebih sehat bagi manusia dan mahluk lainnya.

Green energy juga dapat menghasilkan harga energi yang lebih stabil, karena sumber daya ini biasanya diproduksi secara lokal dan tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor eksternal. 

Penggunaan Energi Hijau Secara Lokal
Penggunaan Energi Hijau Secara Lokal (Sumber: Pexels)

Keuntungan ekonomi lainnya termasuk penciptaan lapangan pekerjaan dalam pembangunan fasilitas energi.

Karena sifat produksi energi yang lokal, infrastruktur energi menjadi lebih fleksibel dan tidak terlalu bergantung pada sumber daya terpusat.

Selain itu, energi ini juga menawarkan solusi biaya rendah untuk kebutuhan energi di berbagai belahan dunia. 

Contoh Energi Hijau

Energi Air sebagai Contoh Energi Hijau
Energi Air sebagai Contoh Energi Hijau (Sumber: Pexels)

Beberapa contoh green energy meliputi:

  1. Energi Surya (Solar Power): Energi surya biasanya dihasilkan menggunakan sel fotovoltaik yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. 
  2. Energi Angin (Wind Power): Energi angin memanfaatkan aliran udara untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik. 
  3. Energi Air (Hydropower): Dikenal juga sebagai energi hidroelektrik, jenis energi ini menggunakan aliran air dari sungai, bendungan, atau sumber lainnya untuk menghasilkan listrik.
  4. Energi Panas Bumi (Geothermal Energy): Energi panas bumi diperoleh dengan mengebor untuk mendapatkan panas yang tersimpan di bawah permukaan bumi.
  5. Biomassa (Biomass): Biomassa adalah bahan organik mentah yang dapat digunakan langsung atau diolah lebih lanjut. 
  6. Biofuel: Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari sumber daya hayati, seperti tanaman, limbah organik, atau minyak nabati.

Pada semua contoh tersebut, pengelolaan dan proses produksinya harus dapat meminimalkan dampak lingkungan dan emisi karbon agar dapat dikategorikan sebagai energi hijau. 

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan green energy dalam kehidupan sehari-hari semakin luas dan mencakup berbagai aspek, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga sektor industri besar.

Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

Penerapan energi hijau sebagai bahan bakar transportasi
Green energy sebagai bahan bakar transportasi (Sumber: Pexels)
  1. Pemanasan dan Pendinginan Bangunan
    Energi hijau digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemanasan dan pendinginan di berbagai jenis bangunan, baik rumah tinggal maupun gedung perkantoran. Teknologi yang sering digunakan mencakup pemanas air tenaga surya, boiler berbahan bakar biomassa, serta pemanfaatan panas bumi (geothermal) secara langsung.
  2. Proses Industri
    Banyak industri mulai mengintegrasikan energi terbarukan untuk mendukung operasionalnya. Misalnya, proses pemanasan dalam produksi bisa menggunakan biomassa atau listrik dari sumber energi terbarukan. Di sektor seperti semen, baja, besi, dan kimia, hidrogen kini menjadi salah satu pilihan utama sebagai sumber green energy.
  3. Transportasi
    Energi ini juga merambah sektor transportasi. Biofuel yang berkelanjutan dan listrik dari energi terbarukan semakin banyak digunakan, terutama pada kendaraan listrik. Selain otomotif, sektor lain seperti penerbangan dan konstruksi juga mulai menjajaki penggunaan teknologi elektrifikasi untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, penerapan green energy menjadi langkah nyata untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan hidup.

Kesimpulan

Green energy merupakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon, menjaga ekosistem, dan menciptakan stabilitas ekonomi.

Dengan penerapan yang luas, energi ini memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global.

Bergerak di bidang penyediaan energi skala industri, Solar Industri bekerja sama dengan Pertamina untuk memastikan penyediaan energi yang memenuhi standar lingkungan.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan bahan bakar sesuai dengan tujuan bisnis Anda!

Tags:

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.