Bahan Bakar minyak (BBM) adalah sumber energi paling penting dalam kehidupan manusia. Bahan bakar dari olahan minyak saat ini penggunaanya semakin meningkat. Penyebabnya adalah volume penggunaan kendaraan yang semakin meningkat. Pertumbuhan volume itu meningkat secara cepat dan tidak dapat dikendalikan oleh pemerintah maupun pihak pemangku kebijakan.
Volume kendaraan yang berlebih berdampak pada kebutuhan dan penggunaan bahan bakar hasil olahan minyak bumi juga meningkat. Tidak dapat dipungkiri BBM mempunyai peranan penting sebagai bahan bakar utama berbagai macam kendaraan sehari-hari. Selain sebagai bahan bakar kendaraan, BBM juga banyak berguna sebagai bahan bakar utama mesin-mesin industri. Di balik kebutuhan penggunaanya, kita juga perlu memperhatikan bahwa penggunaan bahan bakar yang terus meningkat dan berlebihan dapat mencemari lingkungan.
Secara spesifik, unsur utama lingkungan yang terkena dampak paling besar dari penggunaan BBM adalah kualitas udara yang tercemar. Selain polusi udara, kebutuhan akan bahan bakar ini mengakibatkan minyak bumi terus dikeruk dan dikuras. Hal ini menyebabkan ketersediaan minyak bumi menipis dan bisa jadi akan punah. Oleh sebab itu, segala upaya pengadaan energi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak menjadi agenda utama dalam upaya menghemat penggunaan, serta mengurangi potensi pencemaran udara.
Menilik beberapa pengenalan isu di atas, lantas timbul pertanyaan. Apa itu sebenarnya bahan bakar minyak? Apa dampak jika bahan bakar habis? Bagaimana cara menghematnya? Dan apa saja contoh bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak yang dapat manusia gunakan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, mari baca seksama artikel di bawah ini.
Apa Itu Bahan Bakar Minyak
Bahan Bakar Minyak sendiri adalah kepanjangan dari BBM. Secara sederhana, Bahan Bakar Minyak adalah sumber energi berbentuk cair yang berasal dekomposisi fosil. Selain untuk kendaraan bermotor, BBM juga berfungsi sebagai bahan bakar utama dalam mesin industri.
BBM merupakan salah satu contoh sumber energi dari sumber daya alam tidak dapat diperbarui yang diperkirakan akan habis pada kisaran tahun 2025 mendatang. Oleh sebab itu, pada artikel di bawah ini akan lebih lanjut tentang bagaimana kiat-kiat efektif dalam upaya penghematan penggunaan bahan bakar minyak.
Dampak Jika Bahan Bakar Minyak Habis
Sebagai prediksi, ketika kebutuhan akan BBM masih terus meningkat, sedangkan pasokan Bahan Bakar habis, maka akan berlangsung kelangkaan Bahan Bakar Minyak. Kebutuhan BBM banyak sedangkan ketersediaanya sangat minimal. Oleh sebab itu, maka harga-pun akan melonjak drastis.
Ketika harga minyak melonjak, maka akan mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi di beberapa negara berkembang apalagi dengan jumlah penduduk yang banyak. Bahan Bakar Minyak sebagai komponen penting dalam kehidupan manusia yang berpindah-pindah nan dinamis dapat dengan mudah mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.
Ketika sebuah negara tidak dapat mengatasi kelangkaan dan kemahalan harga dari BBM maka mungkin saja perekonomian makro negara itu akan kritis. Ketika hal itu berlangsung, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian mikro yang ada di sekitar masyarakat. Akan ada banyak buruh mengalami PHK, pemberhentian sopir, dan berbagai konsekuensi lainya. Begitu penting peran Bahan Bakar minyak dalam kehidupan manusia. Tidak hanya meningkat individu tapi juga menyangkut stabilitas suatu negara bahkan dunia.
Cara Menghemat Bahan Bakar Minyak
Memperhatikan beberapa isu yang berkaitan dengan probabilitas yang mengancam keberlangsungan hidup hajat manusia akibat dari habisnya pasokan Bahan Bakar Minyak, oleh sebab itu kami coba merangkum beberapa poin kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh Pemerintah sekaligus kita sebagai masyarakat dalam upaya menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak. Melansir ari Sitorus, Hidayat, dan Prasetya (2014) dalam Jurnal Manajemen Transportasi dan Logistik, berikut poin-poin kiat penghematan bahan bakar minyak .
Ada dua teknis penghematan bahan bakar minyak, yakni teknis peraturan dan kebijakan pemerintah serta teknis perubahan dan budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
1. Teknis Peraturan & Kebijakan Pemerintah
Berikut adalah poin-poin kiat cara oleh pemerintah dalam upaya menghemat penggunaan bahan bakar minyak:
A. Sosialisasi Penggunaan Komponen Penghemat BBM
Kualitas bahan bakar minyak di Indonesia memiliki kualitas sedikit lebih rendah daripada dengan negara lain. Oleh sebab itu, efisiensi pemakaianya menjadi rendah dan menjadi boros karena proses pembakaran yang tidak sempurna. Selain itu, akibat dari pembakaran yang tidak sempurna, emisi gas buang juga lebih kotor dan mempunyai banyak partikel yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Untuk menanggulangi hal itu, ada teknologi bernama magnet permanen ferit yang dilengkapi dengan bairum ferit. Teknologi magnet ini dapat digunakan pada jenis kendaraan apapun, jenis mesin apapaun, dan jenis bahan bakar apapun, baik itu bensin ataupun solar. Magnet permanen ferit ketika digunakan dapat mempengaruhi reakitivtias karbon pada bahan bakar minyak. Meningkatnya reaktivitas dapat meningkatkan pembakaran serta meningkat efisiensi pembuangan.
Selain itu, akibat dari pembakaran yang termaksimalkan, mesin pun akan lebih halus, bahan bakar akan lebih hemat, tidak cepat habis, tarikan mesin lebih responsif, dan mesin dapat bekerja maksimum dengan aman.
B. Mencegah dan Menekan Kemacetan Lalu Lintas
Salah satu upaya efektif dalam menekan kemacetan lalu lintas yakni dengan pemberdayaan transportasi umum. Seperti yang kita ketahui bersama kota-kota besar seperti Jakarta telah menggunakan sistem ERP (Electronic Road Pricing) dalam sistem moda transportasi umumnya. Dengan ERP para pengguna transportasi umum membayar jasa sesuai dengan pemakaianya. Sehingga tidak membeban beratkan penumpang dengan biaya yang mahal. Dengan ERP diharapkan semakin banyak warga yang menggunakan moda transportasi umum.
C. Pengujian dan Perawatan Kendaraan Bermotor yang Efektif
Hal penting yang harusnya dilakukan adalah pengujian kualitas kendaraan bermotor yang hendak dipasarkan di Indonesia. Tidak hanya kualitas bahan bakar, kemampuan mesin dalam mengolah bahan bakar juga patut untuk diuji. Semakin baik kemampuan mesin, maka pembuangan bahan bakar yang dihasilkan pun akan semakin efektif.
D. Mempercepat Peralihan Bahan Bakar Alternatif dan BBG
Hal penting berikutnya adalh melakukan percepatan peralihan serta sosialisasi penggunaan Bahan Bakar Gas ataupun Bahan Bakar alternatif lainya. Telah banyak contoh dari bahan bakar alternatif yang telah dikembangkan. Di antaranya adalah biosolar dan marine fuel oil. Seperti contohnya, biosolar sebagai alternatif bahan bakar pada mesin diesel, memiliki kandungan sulfur relatif rendah dan angka setana (kemurnian) yang lebih tinggi daripada solar biasa. Hal ini membuktikan bahwa biosolar dapat berperan lebih baik pada kinerja mesin dan dalam mengurangi potensi pencemaran udara.
Untuk mempercepat beralihnya dari pengguna BBM fosil ke BBG, maka, perlu terus ada peningkatan kemudahan, keringanan penggunaan BBG seperti memberi keringanan pengadaan fasilitas converter kit, mendorong produsen converter kit agar produknya lebih murah, keringanan pajak kendaraan dan impor. Hal itu juga harus didukung dengan percepatan suplai gas yang cukup dan kontinu melalui perluasan distribusi dan jaringan pipa gas serta adanya SPBG di berbagai wilayah yang mudah dijangkau.
Baca Juga: Kenali Istilah Subsidi, Jenis-jenis, dan Manfaatnya
2. Teknis Perubahan Budaya Masyarakat
Dalam peran kita sebagai masyarakat berikut beberapa kiat cara yang dapat kita lakukan dalam membantu upaya pemerintah dalam menghemat penggunaan bahan bakar minyak:
A. Menerapkan Smart Driving
Dalam mengemudikan kendaraan bermotor, kita seharusnya mengenal dan menerapkan kiat Smart Driving. Dalam Smart Driving, kita wajib mengikuti pola standar nan terukur untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak per kilometer jalanya kendaraan yang kita gunakan.
Sehingga, dapat menciptakan intensitas penggunaan energi bahan bakar yang relatif kecil. Salah satu contoh negara yang telah menerapkan Smart Driving kepada masyarakatnya adalah Jepang. Di jepang kiat ini dikenal sebagai Eco Drive Management System. Dengan menerapkan hal ini, Jepang dapat melakukan penghematan konsumsi bahan bakar serta sekaligus memiliki penurunan dalam angka kecelakaan. Ada 10 tips dalam menerapkan Smart Driving, yaitu:
- Menginjak pedal gas secara lunak;
- Mengemudikan dengan sedikit percepatan dan penurunan kecepatan;
- Melepaskan pedal gas lebih awal;
- Menggunakan AC sedang;
- Tidak berhenti dengan mesin hidup;
- Pemanasan mesin secukupnya;
- Menggunakan informasi lalu lintas;
- Sering mengecek tekanan angin ban;
- Tinggalkan hal-hal yang tidak perlu;
- Tidak parkir secara ilegal.
B. Pengelolaan Kendaraan
Masyarakat hendaknya memahami tiga prinsip rendah; yaitu rendah konsumsi sumber daya, rendah polusi, rendah tingkat kecelakaan, dan rendah biaya. Dengan cara membatasi aktivitas dan waktu memanaskan mesin kendaraan bermotor.
Selain itu, pengelolaan kendapat juga bisa dengan cara mematikan mesin saat berhenti. Aksi ini tidak hanya mengurangi konsumsi bahan bakar, akan tetapi, juga mengurangi emisi.
C. Membatasi dan Memahami Batas Usia Kendaraan
Setiap kendaraan bermotor sebenarnya memiliki usia standar kelayakan pemakaian. Semakin tua usia kendaraan sebenarnya semakin memiliki tingkat pembuangan emisi yang lebih banyak dan memiliki tingkat efektivitas pengolahan bahan bakar yang minim. Oleh sebab itu, mengetahui batas usia kendaraan sangat penting dalam peran masyarakat ikut menghemat bahan bakar. Segeralah beralih ke kendaraan modern yang memiliki efektivitas pengolahan bahan bakar. Lebih dianjurkan untuk beralih kepada kendaraan bermotor dengan bahan bakar energi alternatif. Seperti sepeda motor listrik, mobil berbahan bakar gas, dsb.
D. Menggunakan Sepeda dan Melakukan Pola Hidup Sehat
Masyarakat juga dapat menerapkan pola hidup sehat dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk mobilitas sehari-hari untuk melakukan penghematan.
E. Menggunakan Bahan Bakar Alternatif
Hal paling penting dan sederhana berikutnya adalah memilih menggunakan bahan bakar alternatif. Tidak hanya pada kendaraan bermotor tapi juga mesin-mesin industri yang pada umumnya membutuhkan bahan bakar dengan jumlah volume banyak. Energi bahan bakar alternatif yang telah banyak pasokannya saat ini di Indonesia adalah Biosolar B30. Biosolar B30 adalah hasil pengembangan bahan bakar alternatif pengganti solar untuk mesin-mesin diesel. Pengguna kendaran bermotor dan industri dapat segera beralih menggunakan Biosolar B30 untuk ikut serta dalam upaya menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Biosolar B30 sebagai Bahan Bakar Alternatif
Seperti dalam pernyataan di atas, Biosolar B30 merupakan salah satu contoh bahan bakar alternatif yang telah ada di Indonesia. Biosolar B30 merupakan produk bahan bakar alternatif unggulan Pertamina sebagai pengganti solar. Untuk saat ini, penggalakan penggunaan Biosolar B30 sedang banyak diterapkan digunakan di mesin-mesin industri.
Kandungan Biosolar B30 merupakan kombinasi dari minyak nabati dan solar namun dalam takaran yang telah diukur oleh perusahaan BUMN, Pertamina. Beberapa tahun kedepan, Pertamina yakin Biosolar B30 akan dapat segera digunakan oleh kendaraan bermotor. Hal ini disimpulkan, mengingat Biosolar B30 saat ini telah banyak digunakan di berbagai mesin-mesin industri dan memiliki bukti mempunyai fungsi yang sama bagusnya dengan solar. Tidak hanya sama Biosolar B30 juga memiliki keunggulan-keunggulan lain daripada solar.
Kesimpulan
Dengan ini, PT. Megah Anugrah Energi berkomitmen senantiasa membantu upaya pemerintah dalam menghemat bahan bakar minyak. Hal ini dilakukan oleh PT. Megah Anugrah Energi dengan menyediakan dan mendistribusikan kebutuhan akan bahan bakar alternatif Biosolar B30 dan Marine Fuel Oil untuk kebutuhan bahan bakar mesin-mesin industri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk Biosolar B30 dan pemesanan, silahkan kunjungi laman produk kami.
Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30 dan jasa bunker service, di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.