Safety Induction: Pengertian, Tujuan, Contoh, dan Prosedurnya

Bagikan :
Safety induction adalah pelatihan induksi keselamatan sebagai bentuk pengenalan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diberikan pada pekerja baru.
two colleagues factory with safety induction
Daftar Isi

Induksi keselamatan atau safety induction adalah bentuk pelatihan keselamatan kerja yang bertujuan agar semua pekerja mengetahui risiko pekerjaan dan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan.

Setiap perusahaan wajib melaksanakan induksi keselamatan dan seluruh karyawan wajib mematuhinya. Biasanya, perusahaan akan memberikan safety induction di hari pertama bekerja, sehingga pekerja dapat mewaspadai hal-hal yang mungkin dapat membahayakan mereka.

Artikel ini akan membahas tentang safety induction, meliputi pengertian, tujuan, contoh, dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut!

Apa itu Safety Induction?

Safety induction artinya induksi keselamatan sebagai bentuk pengenalan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada pada pekerja baru.

Tak hanya kepada pekerja, induksi keselamatan ini juga penting untuk diberikan kepada kontraktor dan tamu-tamu perusahaan yang berkunjung.

Singkatnya, induksi keselamatan adalah pelatihan prosedur keamanan dan keselamatan yang harus dipatuhi oleh semua orang yang berada di lingkungan kerja tersebut.

Selain prosedur keselamatan, biasanya safety induction juga berisi materi tentang hak dan kewajiban pekerja mengenai K3 perusahaan dan potensi-potensi bahaya yang mungkin terjadi pada lingkungan kerja tersebut.

Alih-alih disampaikan oleh petinggi perusahaan, penyampaian materi induksi keselamatan dapat berupa tulisan, video, maupun alat peraga, sehingga pekerja baru akan mengetahui bagaimana ilustrasi dan kondisi konkretnya.

Tujuan Safety Induction

Tujuan utama adanya induksi keselamatan adalah untuk mengedukasi para pekerja baru tentang prosedur dan aturan keselamatan kerja yang berlaku pada perusahaan tersebut. 

Selain itu, safety induction juga bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan karena kurangnya informasi dan edukasi pekerja tentang kesehatan dan keselamatan.

Pasalnya, kecelakaan kerja pada perusahaan biasanya terjadi pada pekerja di hari-hari pertamanya.

Hal tersebut disebabkan karena pekerja baru belum memahami tradisi dan kultur keamanan yang ada pada perusahaan tersebut.

Beberapa tujuan dan manfaat safety induction adalah sebagai berikut.

  • Membantu para pekerja untuk memahami nilai-nilai budaya keselamatan di lingkungan kerja
  • Memastikan para pekerja memiliki pengetahuan yang memadai tentang prosedur keselamatan darurat yang mungkin terjadi
  • Memastikan para pekerja mengetahui tanggung jawab dan batasan pekerjaan mereka
  • Menyampaikan kawasan lingkungan kerja mana yang aman ataupun berisiko bagi seluruh pekerja, sehingga mereka dapat lebih waspada dalam pekerjaannya
  • Memberikan pengetahuan tentang titik kumpul dan jalur evakuasi
  • Mengurangi kekhawatiran serta mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas kerja 

Apakah Safety Induction Wajib Dilakukan?

Setiap perusahaan wajib melaksanakan induksi keselamatan kepada seluruh pekerja. Biasanya, pelatihan tentang induksi keselamatan ditujukan kepada orang yang belum pernah memasuki area kerja dan belum mengetahui prosedur keamanan di area tersebut.

Kewajiban safety induction tertulis pada Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 9 Ayat 1 dan 2 tentang Keselamatan Kerja.

Gambaran isi dari pasal tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Pengurus wajib menyampaikan kepada setiap pekerja tentang:

  • Bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja
  • Alat keamanan yang tersedia di tempat kerja serta prosedur penggunaannya
  • Alat pelindung diri bagi tenaga kerja saat terjadi kemungkinan kecelakaan kerja
  • Prosedur yang aman dalam melakukan pekerjaan

(2) Pengurus perusahaan hanya boleh mempekerjakan pekerja yang dapat memahami persyaratan dan prosedur di atas.

Prosedur Pelaksanaan Safety Induction

Pelatihan induksi keselamatan adalah langkah awal untuk menghindari kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, pelaksanaan safety induction harus sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.

Berikut adalah prosedur melaksanakan safety induction.

  • Menginformasikan kepada para pekerja yang bersangkutan tentang jadwal pelatihan induksi keselamatan
  • Induksi keselamatan dapat dilakukan secara individu atau kelompok
  • Tempat pelaksanaan safety induction sebaiknya jauh dari keramaian
  • Memastikan sarana seperti audio dan alat peraga untuk pelatihan berfungsi dengan baik
  • Memastikan seluruh peserta pelatihan memperhatikan dan memahami materi, akan lebih baik jika mewajibkan untuk membuat catatan

Contoh Safety Induction

Pelatihan induksi keselamatan biasanya berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan situasi yang ada di setiap perusahaan.

Contohnya, pada perusahaan yang memiliki risiko kebakaran lebih besar dapat menekankan safety induction mengenai kebakaran.

Begitu juga dengan perusahaan yang memiliki risiko cedera berat, maka dapat menekankan induksi keselamatan tentang alat pelindung diri dan beberapa alat pelindung lainnya.

Beberapa contoh safety induction yang umum pada beberapa perusahaan adalah sebagai berikut.

1. Safety Sign

contoh safety sign dalam bentuk animasi
Contoh Safety Sign (Sumber: Freepik)

Rambu-rambu keselamatan kerja atau safety sign adalah tanda yang memberikan informasi kepada pekerja tentang K3. Rambu-rambu tersebut menjadi kode penting untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. 

Penggunaan safety sign harus sesuai dengan aturan rambu-rambu yang berlaku, sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.

Beberapa contoh safety sign pada lingkungan kerja adalah sebagai berikut.

  • Merah: Untuk menunjukkan bahaya dan potensi kebakaran, biasanya merujuk pada benda-benda kimia yang mudah terbakar
  • Kuning: untuk menunjukkan waspada, biasanya terdapat pada tempat yang berpotensi terjadi kecelakaan ringan
  • Hijau: Untuk menunjukkan safety, biasanya berada pada tempat penyimpanan alat keselamatan
  • Biru: Untuk menunjukkan perhatian dan menyampaikan informasi
  • Lingkaran: Untuk menunjukkan larangan atau perintah
  • Segitiga: Untuk menunjukkan peringatan bahaya
  • Persegi: Untuk menunjukkan instruksi yang wajib dilakukan

2. Cara Penggunaan APAR

Alat Pemadam Api Ringan APAR (Sumber: Unsplash)

Alat Pemadam Api Ringan APAR (Sumber: Unsplash)

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang wajib tersedia pada setiap perusahaan, terutama perusahaan yang berpotensi terjadi kebakaran.

APAR adalah alat yang berbentuk tabung berisi bahan pemadam untuk mengendalikan api dengan skala kecil.

Beberapa orang mungkin asing dengan penggunaan APAR. Oleh karena itu, safety induction wajib memberikan materi tentang cara penggunaan APAR.

Berikut adalah beberapa prosedur penggunaan APAR.

  • Tarik pin pengaman yang terdapat pada APAR, jangan menekan tuas atas dan bawah secara bersamaan
  • Arahkan nozzle pada titik api, pegang ujung selang dan jangan memegang selang pada bagian pangkal atau tengah
  • Tekan handle APAR untuk mengeluarkan bahan pemadam di dalamnya
  • Sebarkan secara menyeluruh pada sumber api
  • Semprotkan dengan jarak yang tepat, yaitu 3-5 meter dari sumber api
  • Jangan menggunakan APAR pada kebakaran besar
  • Jangan semprotkan APAR berlawanan dengan arah angin

3. Panduan Emergency

sign tentang evakuasi darurat warna hijau
Gambaran Tanda Evakuasi Darurat (Sumber: Freepik)

Panduan emergency adalah salah satu materi yang penting dalam safety induction. Panduan ini merupakan prosedur keselamatan jika terjadi kecelakaan seperti kebakaran atau bencana alam. 

Tentu saja tidak ada yang mengharapkan terjadinya hal tersebut, tetapi tindakan preventif sangat diperlukan pada kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Beberapa contoh panduan evakuasi emergency adalah sebagai berikut.

  • Segera hentikan seluruh pekerjaan dan bergegas meninggalkan gedung ketika mendengar atau melihat tanda bahaya
  • Jangan fokus untuk mencari barang-barang pribadi sebelum meninggalkan gedung
  • Jangan panik dan ikuti instruksi keselamatan
  • Matikan seluruh alat kerja yang terhubung dengan listrik
  • Jangan lupa tutup laci meja
  • Segera menuju daerah terbuka yang jauh dari gedung untuk menghindari risiko keruntuhan
  • Pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk keluar gedung ketika terjadi bencana alam, berlindunglah di bawah meja atau properti aman lainnya
  • Jangan memaksa masuk kembali sebelum ada instruksi keamanan dari petugas yang berwenang

Itulah dia artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang pengertian safety induction beserta tujuan, aturan, contoh, dan prosedurnya yang perlu diketahui.

Bagi Anda yang sedang mencari supplier biosolar untuk perusahaan Anda, Solar Industri bisa menjadi solusinya.

Kami menawarkan produk unggulan kami, yaitu Bio Solar (B30), Marine Fuel Oil, dan layanan jasa pembuatan atau sewa tangki solar.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai spesifikasi dan pemesanan produk, silakan kunjungi laman web Solar Industri.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.