Apa Itu APAR: 3 Jenis, Komponen, dan Cara Menggunakannya

Bagikan :
Fire extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat penting untuk memadamkan atau mengendalikan kebakaran kecil. Umumnya, APAR berbentuk tabung yang berisi bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Setiap perusahaan wajib memiliki alat ini sebagai bagian dari K3.
gambar alat pemadan api ringan
Daftar Isi

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat penting dalam pencegahan kebakaran dan digunakan di berbagai tempat. Dalam artikel ini, kita akan mengenal jenis-jenis, komponen yang ada pada tabung, cara menggunakan, dan penyimpanan atau penempatan APAR agar Anda dapat memahami penggunaannya yang benar dalam situasi darurat.

Pengertian APAR

Melansir dari laman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, fire extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang sangat penting untuk memadamkan atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat ini biasanya berbentuk tabung yang berisi bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Setiap perusahaan wajib memiliki Alat Pemadam Api Ringan sebagai bagian dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk mencegah terjadinya kebakaran yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja dan aset perusahaan.

APAR juga dikenal sebagai alat pemadam api portable yang sangat efektif digunakan pada tahap awal kebakaran. Selain bentuknya yang ringan dan mudah dibawa, Alat Pemadam Api Ringan juga dapat dengan cepat dan tepat digunakan di area kebakaran. Oleh karena itu, tempat penempatannya haruslah strategis dan mudah terlihat agar memudahkan penggunaan APAR saat kita memerlukan alat tersebut. Karena berfungsi untuk penanganan dini kebakaran, penting bagi kita untuk memperhatikan penempatan APAR di tempat-tempat yang mudah untuk kita jangkau dan mudah terlihat. Hal ini penting agar kita dapat dengan cepat menggunakannya dalam situasi darurat.

Fungsi APAR

Fire Extinguishers, atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR), adalah perangkat penting untuk memadamkan kebakaran yang dapat terjadi karena berbagai hal seperti korsleting listrik, gas bocor, atau tindakan kriminal. Berikut adalah beberapa fungsi atau kegunaan fire extinguisher:

1. Memadamkan api

Fungsi utama dari fire extinguisher adalah memadamkan api saat terjadi kebakaran. Alat ini dapat memadamkan api dengan cepat dan efektif, sehingga dapat mencegah kerusakan dan bahkan menghindari korban jiwa.

2. Mengurangi kerusakan

Dengan memadamkan api sejak awal, alat ini dapat membantu mengurangi kerusakan berpotensi terjadi karena kebakaran. Semakin cepat api dapat padam, maka semakin kecil pula kemungkinan kerusakan yang akan terjadi.

3. Mengurangi risiko kebakaran ulang

Selain itu, alat pemadam kebakaran ini juga dapat membantu mengurangi risiko kebakaran ulang dengan memastikan bahwa api sepenuhnya padam sebelum meninggalkan area kebakaran.

4. Meningkatkan keselamatan

Dengan menyediakan alat ini di tempat-tempat yang ramai, seperti kantor atau gedung, alat tersebut dapat membantu meningkatkan keselamatan dan meminimalkan risiko kebakaran.

Jenis-jenis APAR

Jenis-jenis APAR
“Fire extinguisher, emergency equipment”/ CC0 1.0

Setelah mengetahui beberapa fungsinya, selanjutnya adalah jenis-jenis APAR yang perlu Anda ketahui sebagaimana kami lansir dari laman Safelincs.

1. APAR Jenis Air (Water)

Alat pemadam api jenis air memiliki label merah dan memiliki peringkat kelas A (kelas A adalah kelas kebakaran akibat bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, dan lain sebagainya), sehingga efektif untuk memadamkan kebakaran bahan padat mudah terbakar seperti kayu, kertas, dan tekstil.

Pastikan beberapa model peralatan listrik telah diuji secara elektrik sebelum dianggap aman. Jika belum, perlu berhati-hati saat berada di dekat peralatan tersebut untuk menghindari risiko kebakaran.

2. APAR Jenis Busa (Foam/AFFF)

Alat pemadam api jenis busa AFFF memiliki label cream dan sangat efektif untuk memadamkan kebakaran bahan kelas A dan kelas B (Kelas B adalah kelas kebakaran yang disebabkan oleh bahan cair yang mudah terbakar). Formula busa yang digunakan pada APAR membantu mencegah penyalaan kembali api.

Jika jenis busa ini telah diuji secara dielektrik, alat tersebut aman untuk digunakan pada peralatan listrik yang terlibat dalam kebakaran.

3. APAR Jenis Serbuk Kimia (Dry Chemical Powder)

Alat pemadam api jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan campuran dari Mono-amonium dan ammonium sulphate. Saat dikeluarkan, serbuk kering tersebut akan menutupi bahan yang terbakar dan memisahkan oksigen, yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran.

Jenis Dry Chemical Powder ini sangat serbaguna, karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas, seperti Kelas A, B, dan C (Kelas C adalah kelas kebakaran yang disebabkan oleh instalasi listrik yang bertegangan). Dengan menggunakan alat ini, Anda dapat memadamkan api pada bahan padat, cair, dan bahkan gas.

4. APAR Jenis Karbondioksida (Carbondioxide atau CO2)

Alat pemadam api CO2 memiliki label hitam dan awalnya dirancang untuk memadamkan kebakaran bahan cair mudah terbakar, sehingga memiliki peringkat api kelas B.

Selain itu, alat ini aman digunakan pada kebakaran listrik, karena gas CO2 tidak memiliki sifat konduktor dan tidak meninggalkan residu berbahaya. Dengan menggunakan jenis CO2, risiko kebakaran pada peralatan listrik dapat diatasi dengan aman dan efektif.

Baca Juga: Energi Terbarukan: Pengertian, Manfaat, 5 Jenis, dan 6 Contohnya

Komponen APAR


Setelah mengetahui tentang jenis-jenisnya, selanjutnya adalah mengenai komponen APAR atau bagian-bagian dari Alat Pemadam Api Ringan. Simak penjelasannya!

1. Pressure Gauge

Pressure gauge adalah salah satu komponen yang terdapat pada Alat Pemadam Api Ringan dengan sistem stored pressure. Fungsinya adalah untuk memeriksa tekanan di dalam tabung dan memastikan bahwa tekanan tersebut masih mencukupi.

2. Safety Pin

Safety pin atau pin pengaman adalah salah satu pengaman pada tabung Alat Pemadam Api Ringan. Biasanya, pin pengaman terletak pada bagian atas handle APAR. Fungsinya adalah untuk mencegah APAR terpicu secara tidak sengaja dan memastikannya tidak melepas gas pemadam api secara tidak terkendali.

3. Handle

Handle atau tuas adalah salah satu komponen penting pada Alat Pemadam Api Ringan. Fungsinya adalah untuk membuka spindle yang memungkinkan gas bertekanan keluar dari tabung dan membawa media pemadam api keluar. Jadi, ketika handle APAR ditekan, gas bertekanan akan keluar dan menyemprotkan media pemadam api ke arah api.

4. Nozzle

Nozzle APAR adalah bagian berbentuk corong dan berfungsi sebagai tempat keluarnya media pemadam api. Fungsinya adalah untuk menyalurkan media pemadam api agar bisa mengenai titik api dengan tepat.

5. Tube

Tabung adalah bagian yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan media pemadam api. Tabung biasanya terbuat dari bahan yang kuat seperti baja karbon. Media pemadam api yang umumnya digunakan meliputi busa, serbuk, CO2, dan gas cair.

6. Hose

Tabung syphon atau hose adalah bagian yang berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan media pemadam api dari dalam tabung ke titik api. Hose ini memiliki beberapa tipe yang disesuaikan dengan berat tabung yang akan digunakan. Penting untuk memeriksa kondisi hose secara berkala agar tidak tersumbat atau bocor.

7. Sabuk Tabung

Bagian ini berfungsi untuk menjaga nozzle agar tetap terhubung dengan tabung dan tidak bergoyang atau tergantung, sehingga lebih mudah untuk diambil ketika akan digunakan untuk memadamkan kebakaran.

Cara Menggunakan APAR

Cara menggunakan APAR menggunakan teknik Tata atau PASS
“Free fire extinguisher on white”/ CC0 1.0

Ada cara mudah untuk mengingat prosedur penggunaan Alat Pemadam Api Ringan, yaitu dengan menggunakan singkatan T.A.T.A. Di bahasa Inggris, singkatan ini dikenal dengan sebutan P.A.S.S yang berarti PULL, AIM, SQUEEZE, dan SWEEP.

Berikut adalah cara menggunakan APAR:

  1. T = Tarik Safety Pin atau Pin Pengaman APAR
  2. A = Arahkan Nozzle ke sumber api atau area kebakaran
  3. T = Tekan pemicu atau handle untuk menyemprot
  4. A = Ayunkan ke seluruh area kebakaran atau sumber api.

Cara Penempatan APAR

Berikut ini adalah beberapa poin yang dapat diambil terkait cara penempatan APAR yang sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.04/MEN/1980.

  1. Letakkan APAR di lokasi yang mudah dijangkau dan tidak terhalangi oleh benda lain.
  2. Pasang APAR pada dinding, setidaknya 15 cm dari lantai atau lebih baik lagi pada ketinggian 125 cm dari lantai.
  3. Sediakan tanda APAR yang dapat dipasang dengan tepat di atas APAR.
  4. Jarak antara dua APAR tidak boleh melebihi 15 meter, atau dapat disesuaikan dengan rekomendasi dari pakar K3.

Demikian artikel mengenai APAR yang dapat menjadi pengetahuan untuk Anda, semoga Anda dapat memahami apa itu APAR, cara menggunakan, dan cara menempatkannya agar Anda bisa melindungi diri sendiri dan orang di sekitar. Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.