Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjamur di Indonesia. Negara Indonesia adalah negara yang potensial untuk berkembang di sektor manufaktur.
Perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia memiliki ruang lingkup yang bermacam-macam.
Terkenal dengan sebutan pabrik atau industri, manufaktur memproduksi barang dalam skala yang besar.
Barang yang diproduksi mulai dari bahan baku, suku cadang, komponen lain menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Proses mengubah bahan baku menjadi suatu produk meliputi perancangan produk, pemilihan material, proses kelanjutannya.
Menurut jurnal Indepth (2013), dalam menciptakan produk yang berkualitas, manufaktur selalu mengacu pada aktivitas pembuatan barang dalam jumlah besar dan melibatkan sumber daya yang terampil.
Karena letak geografisnya yang memadai, banyak perusahaan yang berdiri di berbagai wilayah Indonesia.
Contoh saja di pulau Jawa, kawasan dataran rendah seperti Pasuruan, Surabaya, Mojokerto dan bagian barat ada Karawang, Tangerang, dll adalah kawasan perusahaan manufaktur yang cukup berkembang pesat.
Bursa kerja Indonesia banyak menyerap tenaga kerja di perusahaan ini. Jika sumber daya yang digunakan untuk proses fabrikasi terbilang besar, penyerapan tenaga kerja yang massive menjadi salah satu indikatornya.
Permintaan pasar yang kian bertambah membuat perusahaan ini harus melakukan produksi, evaluasi dan pengawasan secara berkala guna menjaga kualitas barang yang dihasilkan.
Ruang Lingkup Perusahaan Manufaktur
Menurut Kemenperin, kontribusi terbesar atas kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia yang mencapai 7,07% pada triwulan II tahun 2021.
Ruang lingkup perusahaan ini di Indonesia ada berbagai macam. Dimana sebagian besarnya bergerak di bidang kimia, industri aneka, dan industri barang siap konsumsi.
Apalagi menurut kompas.com, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara konsumtif yang membelanjakan uangnya untuk keperluan hiburan hingga domestik (rumah tangga).
Jadi, tidak heran Indonesia memiliki perusahaan manufaktur yang cukup responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sektor ini cukup menarik hati dari penanam modal asing, konglomerat yang ingin mengadu peruntungan untuk membangun perusahaan di sektor kimia.
Sumber daya alam seperti tambang dan mineral menjadi alasan mengapa dapat mengeluarkan banyak modal usaha dengan laba yang tidak sedikit. Hal ini tentu mampu menarik investor asing untuk menanam saham di sektor ini.
Sektor aneka industri adalah usaha yang bergerak di bidang tekstil, garmen, mesin, elektronik dan alat berat.
Sektor ini mempunyai peran yang cukup signifikan dengan angka di sekitar 1,05% – 1,57% mampu menumbuhkan pundi-pundi keuntungan dan peluang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Terakhir adalah sektor barang siap konsumsi. Seperti namanya, barang siap konsumsi lebih merujuk pada barang yang siap pakai untuk keperluan domestik atau personal.
Produk-produk seperti shampo, sabun, susu, dan minyak goreng ini bisa ditemukan dengan mudah di swalayan, pasar, dan pusat perbelanjaan lainnya.
Sifatnya yang sekali pakai dan sangat dibutuhkan, maka proses fabrikasi sangat jarang dilakukan sekali.
Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur
Mampu menyediakan apa yang dibutuhkan konsumen dan persaingan kompetitor yang ketat, perusahaan ini memiliki divisi yang berbeda guna menunjang keberhasilan kegiatan fabrikasi.
Jika ingin mengenali perusahaan manufaktur, pahami ciri-ciri berikut ini:
1. Untung Didapatkan dari Penjualan Produk
Kesehatan finansial perusahaan ini tergantung dari seberapa laris produk di pasaran. Divisi sales dan marketing di perusahaan adalah ujung tombak untuk keberhasilan produk. Penjualan meningkat maka laba juga akan ikut meningkat dan sebaliknya.
Umumnya, perusahaan ini menjual barang lebih dari satu jenis. Satu brand dagang bisa menjual berbagai produk dengan kategori yang berbeda.
Maka dari ini, untuk membuat produk tetap stay dan bertahan maka produk juga harus menjual dan unggul dari kompetitor.
Pengembangan produk seperti divisi RnD juga berperan pada inovasi produk. Tak lupa divisi QC (Quality Control) adalah divisi yang berperan menjaga kualitas secara fisika, kimia, dan mikrobiologi produk agar tetap aman dan terjaga.
2. Mempunyai Ketersediaan Barang Fisik
Bayangkan jika perusahaan manufaktur tidak memiliki ketersediaan barang fisik yang memadai. Bagaimana jika terjadi kasus pembeli ingin menukar barang karena ada suatu kecacatan produk atau pengemasan.
Sebuah perusahaan manufaktur yang kompeten memiliki strategi dan perencanaan yang baik untuk menanggulangi kejadian-kejadian yang luar biasa.
Barang fisik yang tersedia di pabrik bisa kita ketahui berdasarkan jenis-jenisnya. Ada barang mentah, barang setengah jadi yang berfungsi sebagai bahan untuk proses produksi, dan juga barang jadi.
Quality Control (QC) melakukan pengujian menggunakan parameter yang terstandardisasi sebelum proses produksi supaya terjamin kualitasnya.
QC melakukan pemeriksaan berdasarkan prosedur perusahaan. Secara tidak langsung mereka melakukan upgrade dan audit secara berkala untuk mengetahui barang yang layak pakai dan tidak layak pakai.
Sedangkan di bagian produksi, pekerja melakukan cek ulang pada kemasan dan tampilan fisik sebelum melakukan pengemasan agar barang tetap aman sampai tangan konsumen.
3. Kegiatan Manufakturing yang Terstruktur
Sebuah perusahaan manufaktur tidak lepas dari kegiatan alur fabrikasi yang berlandaskan SOP. Alur kegiatan produksi yang bermula dari pengolahan bahan baku atau mentah hingga menjadi bahan jadi harus terstruktur dan dalam pengawasan ketat.
Proses ini melibatkan mesin, sumber daya manusia, serta regulasi-regulasi yang ditetapkan oleh perusahaan.
Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia
1. Sektor Kimia
Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi kimia seperti semen, minyak, keramik, kertas, logam dan pakan ternak. Berikut ini adalah beberapa perusahaan produsen dalam sektor kimia:
a. Industri Semen
- Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB)
- Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
- Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
b. Industri Logam
- Betonjaya Manunggal Tbk (BTON)
- Alaskan Industrindo Tbk (ALKA)
- Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA)
c. Industri Petrokimia dan Energi
- Barito Pacific Tbk (BRPT)
- Aneka Gas Industri Tbk (AGII)
- Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS)
d. Industri Kertas
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
- Alkindo Naratama Tbk (ALDO)
- Fajar Surya Wisesa (FASW)
e. Industri Keramik Porselin dan Kaca
- Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG)
- Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA)
- Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)
f. Industri Plastik dan Kemasan
- Alam Karya Unggul Tbk (AKKU)
- Berlina Tbk (BRNA)
- Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI)
g. Industri Pakan Ternak
- Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
- Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
h. Industri Kayu
- Indonesia Fireboard Industry Tbk (IFII)
- Singaraja Putra Tbk (SINI)
- SLJ Globak Tbk (SULI)
2. Sektor Aneka Industri
Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi otomotif, elektro, dan alat berat. Berikut adalah contoh perusahaan produsen aneka industri:
a. Industri Mesin dan Alat Berat
- Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk (AMIN)
- Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI)
- Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA)
b. Industri Otomotif
- Astra International Tbk (ASII)
- Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)
- Asta Otoparts Tbk (AUTO)
c. Industri Tekstil dan Garment
- Polychem Indonesia Tbk (ADMG)
- Argo Pantes Tbk (ARGO)
- Asia Pacific Fibers Tbk (POLY)
d. Industri Alas Kaki
- Sepatu Bata Tbk (BATA)
- Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA)
e. Industri Elektronika
- Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
- Sat Nusa Persada Tbk (PTSN)
- Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)
f. Industri Kabel
- Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI)
- Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI)
- KMI Wire And Cable Tbk (KBLI)
3. Sektor Barang Konsumsi
Perusahaan ini bergerak di bidang barang konsumsi yang siap konsumsi seperti produk domestik, rokok, makanan & minuman, dan kosmetik. Berikut adalah beberapa perusahaan dari sektor ini:
a. Industri Makanan dan Minuman
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT (ICBP)
- Campina Ice Cream Industry Tbk, PT (CAMP)
- Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT (AISA)
b. Industri Rokok
- Gudang Garam Tbk (GGRM)
- Handjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
- Indonesia Tobacco (ITIC)
c. Industri Farmasi
- Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)
- Kalbe Farma Tbk (KALBF)
- Darya Variao Laboratoria Tbk (DVLA)
d. Industri Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga
- Mustika Ratu Tbk (MRAT)
- Unilever Indonesia (UNVR)
- Kino Indonesia Tbk (KINO)
e. Industri Peralatan Rumah Tangga
- Kedaung Indah Can Tbk, PT (KICI)
- Chitose International Tbk, PT (CNIT)
- Langgeng Makmur industry Tbk, PT (LMPI)
Industri produksi barang konsumsi juga ada yang menjalankan sistem Joint Venture untuk keberlangsungan dan keuntungan bersama.
Seperti PT Indofood yang melakukan Joint Venture dengan PT Nestle dengan nama perusahaan baru yaitu PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
Kesimpulan
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dalam skala besar. Produk yang dihasilkan bisa berupa barang setengah mentah, bahan setengah jadi, maupun produk jadi (siap konsumsi).
Biasanya industri manufaktur membuat produk bervariasi tergantung permintaan dan kebutuhan pasar. Terdapat divisi perusahaan yang berkolaborasi untuk membuat suatu produk yang unggul supaya bisa bersaing di pasaran.
Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Jika Anda tertarik, silakan menghubungi kontak kami untuk info!