Ketika mendengar kata PLTU dan PLTD? Apakah PLTU dan PLTD memiliki prinsip kerja yang sama? Kenyataanya keduanya meskipun sama-sama menghasilkan uap, namun ternyata memiliki prinsip kerja dan bahan bakar utama berbeda loh.
TIdak dipungkiri, kehidupan manusia modern saat ini tidak akan pernah dapat dilepaskan dari peran listrik. Listrik sangatlah berguna dalam kehidupan manusia, dengan listrik bumi dan seisi pemukiman menjadi terang di malam hari. Tidak hanya itu, dengan listrik manusia bisa saling terhubung, berkomunikasi, bekerja, bersekolah, sampai bahkan bertahan hidup. Listrik yang awalnya bukanlah suatu kebutuhan primer manusia, saat ini telah menjadi kebutuhan utama manusia modern untuk menjalankan kehidupannya.
Oleh sebab itu, urgensi kebutuhan listrik tersebut, mengakibatkan permintaan akan listrik semakin meningkat. Lantas hal inilah kemudian timbul berbagai macam inovasi untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik secara merata, terutama di Indonesia, agar daerah terpelosok dapat mengakses listrik dengan merata. Oleh sebab itu, 10 tahun terakhir Indonesia banyak membangun PLTU dan PLTD dalam upaya mencukupi kebutuhan listrik Indonesia yang semakin luas.
Indonesia telah membangun dan memiliki banyak PLTU sejak era Kolonial. Hal ini dikarenakan ketersediaan sumber daya alam batubara yang melimpah. PLTU menjadi andalan Indonesia sebagai pemasok energi listrik hampir di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan modal yang cukup murah namun dapat menghasilkan energi yang efektif untuk menghidupkan listrik dalam cakupan daerah yang luas.
Hal ini merupakan kelebihan PLTU dengan batubara sebagai sumber bahan bakarnya. Namun, efek domino atau kekurangan PLTU adalah pembakaran batubara mengeluarkan buangan emisi CO2 yang dapat mencemari udara. Oleh sebab itu, saat ini berbagai usaha penggunaan bahan bakar energi alternatif telah banyak dikemukakan sebagai pengganti PLTU dan batubara.
Salah satunya adalah PLTD yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Tidak hanya itu, berbagai pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif lain juga dikembangkan di Indonesia. Diantaranya adalah, PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin).
Lantas apa itu PLTU? Bagaimana prinsip kerja PLTU? Apa itu PLTD? Dan bagaimana perbedaan prinsip kerja PLTD dengan PLTU? Apakah keduanya bekerja dengan prinsip kerja yang sama? Berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari baca dengan seksama artikel dibawah ini.
Apa itu PLTU?
PLTU adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi kinetik dari uap penguapan air untuk menggerakkan turbin listrik dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar atau MFO (Marine Fuel Oil) untuk tahap pembakaran awal. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering dari pemasakan air yang dibakar melalui dengan batubara dengan MFO sebagai lapisan minyaknya.
Apa itu PLTD
PLTD adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau PLTD adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula utama atau yang disebut dengan prime mover. Prime mover merupakan peralatan yang berfungsi menghasilkan energi mekanis dalam keperluan memutar rotor generator. PLTD menggunakan bahan bakar minyak solar atau diesel. Berbeda dengan PLTU yang menggunakan batubara dan MFO (Marine Fuel Oil) sebagai bahan bakar utamanya.
Mesin diesel dalam PLTD dinamakan juga sebagai motor penyalaan kompresi atau compression ignition engine. Hal ini dikarenakan mesin diesel bergerak melalui penyalaan bahan bakar yang dilakukan dengan menyemprotkan minyak solar atau minyak diesel kedalam udara bertekanan dan bertemperatur tinggi.
Perbedaan Prinsip Kerja PLTD vs PLTU
PLTU dan PLTD merupakan pembangkit listrik dengan prinsip kerja berbeda untuk menghasilkan energi listrik. Keduanya sama-sama mengeluarkan emisi uap dan CO2 namun dalam proses pembakaranya PLTU memanfaatkan uap untuk menggerakkan turbin. Sedangkan, PLTD memanfaatkan bahan bakar minyak solar atau minyak diesel untuk menyalakan mesin diesel yang kemudian dapat menggerakkan turbin penghasil energi listrik.
Untuk mengetahui secara lebih detail terkait bagaimana prinsip kerja PLTD dan PLTU berikut penjelasan lengkapnya.
1. Prinsip Kerja PLTD
Awal mulanya bahan bakar minyak solar akan disaring dalam tangki penyimpanan sementara. Setelah disaring, maka minyak solar akan dipompa menuju nozzle untuk dibakar.
Dengan kompressor, udara bersih hasil pembakaran akan dimasukkan kedalam tangki udara dan dialirkan menuju turbocharger. Dalam perjalanannya menuju turbocharger, udara bersih tersebut akan mengalami penekanan dan penaikan temperatur mencapai 500 psi dengan suhu 600°C. Ketika telah panas dan mengaliri turbocharger maka selanjutnya udara panas bertekanan tinggi dan panas tersebut akan dialirkan menuju ruang bakar atau combustion chamber.
Dengan tekanan udara tinggi dan panas maka silinder mesin diesel akan tergerak secara otomatis. Ketika silinder telah bergerak, maka bahan bakar minyak solar atau minyak diesel akan kembali disemprotkan pada silinder sehingga dapat menimbulkan ledakan dan membuat mesin diesel menyala. Selanjutnya, ledakan mesin diesel dan penyalaan inilah yang menggerakkan rotor generator yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Dari rotor generator, maka listrik yang dihasilkan akan dinaikkan tegangan melalui trafo step up dan siap disalurkan melalui kabel-kabel ke berbagai daerah pemukiman warga.
Baca Juga: HSD (High Speed Diesel) sebagai Bahan Bakar Mesin Industri
2. Prinsip Kerja PLTU
Awal pengerjaan penghasilan energi listrik dalam PLTU, dimulai dengan proses pengambilan air laut untuk dipanaskan menggunakan pompa air laut atau Sea Water Pump. Setelah air laut terpompa, maka air laut akan otomatis tersaring untuk memilah kotoran yang ada. Setelah itu, air laut yang telah tersharing akan diinjeksikan dengan chlorine untuk memabukkan biota laut kecil sehingga mereka membuat sarang dan berkembang biak di tube condenser dan pipa line CWP.
Air yang mengandung biota-biota laut tersebut kemudian kedalam desalination plant untuk mengubah kandungan air garam menjadi air tawar. Proses pengubahan kandungan ini menggunakan Reserve Osmosis untuk memisahkan molekul garam dan air.
Setelah menjadi air tawar, maka air akan ditampung dalam freshwater storage. Air tawar tersebut kemudian dihilangkan mineral-mineral nya untuk meningkatkan jumlah ion negatif-positif dengan menggunakan resin pada proses water treatment plant. Hasil dari proses ini adalah air bebas mineral atau denim water. Air bebas mineral inilah yang kemudian akan dialirkan menuju condensate tank untuk dipanaskan.
Proses selanjutnya, air tersebut akan terus dipanaskan hingga serangkaian proses kimia yang terjadi dalam tangki pemanasan membuat uap-uap air tersebut terkumpul dan mampu menggerakkan turbin listrik.
Contoh PLTU di Indonesia
Indonesia memiliki sekitar 50 PLTU yang tersebar dari ujung sabang sampai merauke. Namun berikut adalah contoh PLTU terbesar di Indonesia adalah:
1. PLTU Paiton
PLTU Paiton adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap terbesar di Indonesia. Tidak hanya menjadi yang terbesar di Indonesia, PLTU Paiton merupakan juga yang terbesar se-Asia Tenggara. PLTU Paiton telah beroperasi sejak tahun 1994 dan terhitung mulai 2019, telah menginjak masa beroperasi selama 25 tahun. Paiton terletak di daerah Probolinggo, Jawa Timur yang memiliki 2 pembangkit listrik dengan total kapasitas dapat menghasilkan energi listrik sebesar 800 MW. Hasil energi listrik PLTU Paiton tersebut kemudian didistribusikan melalui sutet 500 kV dengan sistem interkoneksi meliputi cakupan wilayah jawa-bali.
2. PLTU Batang
PLTU Batang merupakan proyek pembangunan PLTU terbesar se-Asia Tenggara yang digadang-gadang menandingi jauh PLTU Paiton. PLTU Batang saat ini sedang dalam tahap proses pembangunan akhir dan direncanakan akan mulai beroperasi di pertengahan tahun 2022 ini. Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang sedang tahap finishing ini nantinya akan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 2 x 1000 MW dengan fokus tujuan nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa secara keseluruhan.
Contoh PLTD di Indonesia
Sedangkan untuk PLTD Indonesia masih belum memiliki PLTD sebanyak PLTU. Sampai saat ini Indonesia hanya memiliki 4 PLTD yang telah beroperasi. Berikut contoh PLTD adalah:
1. PLTD Karimunjawa
PLTD Karimunjawa merupakan satu-satu nya sumber energi listrik yang menghidupi pulau karimunjawa. Dengan energi listrik yang dihasilkan sebesar 2 x 2,2 MW PLTD mampu menerangi kebutuhan listrik warga di pulau karimunjawa selama 24 jam nonstop. PLTD Karimunjawa melayani 1,600 kepala keluarga. PLTD Karimunjawa ini setiap harinya menghabiskan sekitar 4,000 liter minyak solar sebagai bahan bakar pembangkit listriknya.
2. PLTD Trisakti
PLTD Trisakti bertempat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Trisakti ini didirikan dan beroperasi sejak 1978, menjadikanya sebagai PLTD tertua di Indonesia. Dengan hasil energi berkapasitas 90.800 kWh, PLTD Trisakti mampu mencukupi kebutuhan banyak energi listrik di Banjarmasin.
3. PLTD Seberang Barito
Selain Trisakti, PLTD lainya yang berada di daerah Kalimantan Selatan adalah PLTD seberang Barito. PLTD Seberang Barito memiliki dua unit utama dimana masing-masing menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 15 MW dan 30 MW.
4. PLTD Banua Lima
Tidak hanya itu, selain PLTD Trisakti dan PLTD Seberang Barito, kalimantan juga memiliki PLTD Banua Lima. PLTD Banua Lima memiliki 3 unit lokasi yang tersebar untuk menerangi wilayah-wilayah terpencil di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan seperti daerah Barabai, Maburai, dan Penangkalan.
Baca Juga: Cara Mengolah dan Menghemat Bahan Bakar Minyak Secara Efektif
Kesimpulan
PLTU dan PLTD merupakan dua jenis pembangkit listrik yang berbeda. Keduanya sama-sama mengeluarkan emisi uap dan CO2 namun dalam proses pembakaranya PLTU memanfaatkan uap untuk menggerakkan turbin. Sedangkan, PLTD memanfaatkan bahan bakar minyak solar atau minyak diesel untuk menyalakan mesin diesel yang kemudian dapat menggerakkan turbin penghasil energi listrik.
Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.