Ada banyak jenis industri di seluruh dunia. Industri sebagai pembuat produk-produk massal sangat berperan penting dalam mencukupi kebutuhan primer dan sekunder kehidupan manusia. Salah satu jenis terbesar dan memiliki jumlah produksi yang masif adalah Industri FMCG.
Sebagai industri dengan produksi yang masif, istilah ini menggunakan banyak ragam mesin dalam membantu proses manufakturing pembuatan produknya. Oleh sebab itu, kebutuhan FMCG akan bahan bakar minyak sebagai pembakar mesin mereka juga sangat tinggi.
Lantas Apa itu FMCG? Bagaimana karakteristik dan jenis industri di dalamnya? Serta, perusahaan apa saja yang masuk dalam pasar itu di Indonesia? Semua jawaban atas pertanyaan di atas akan ada dalam artikel di bawah ini.
Apa itu FMCG
Kepanjangan FMCG adalah singkatan dari Fast-Moving Consumer Goods. FMCG adalah produk-produk yang memiliki tingkat daya jual tinggi, namun memiliki masa kadaluarsa relatif singkat, sehingga mengakibatkan perputaran penjualan dan pembelian yang cepat. Di samping itu, istilah ini identik dengan produk yang dipakai manusia untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Karena produk ini berbasis pada kebutuhan hidup manusia, maka manusia akan sering membeli produk FMCG ini. Secara mendasar, manusia perlu mencukupi sekaligus menyiapkan kecukupan kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, produk FMCG memiliki perputaran omset yang cepat. Biasanya, manusia membelinya dengan jumlah satuan ataupun dengan jumlah partai.
Karakteristik FMCG
Seperti yang telah disinggung dalam beberapa penjelasan di atas, berikut kami jabarkan karakteristik atau ciri-ciri dari industri FMCG:
1. Volume Penjualan Tinggi
Industri FMCG memproduksi produk dalam jumlah massal. Namun, tingkat penjualan dari produksi massal juga dibeli dengan jumlah yang massal. Sehingga, karakter utama yang dapat dilihat adalah memiliki volume penjualan tinggi. Hal ini dapat dibandingkan dengan industri teknologi besar seperti industri alat komunikasi (laptop, PC, handphone) atau industri alat komunikasi. Volume FMCG jika dibandingkan dengan volume penjualan dua industri teknologi di atas maka akan terlihat jauh berbeda. Tidak tiap hari tiap manusia membeli handphone atau bahkan membeli mobil. Namun, setiap hari setidaknya manusia membeli produk. Apalagi dengan jumlah pembelian produk yang relatif tidak dinamis.
2. Produk dengan Harga Terjangkau
Karena FMCG berbasis pada kebutuhan sehari, diproduksi dengan jumlah massal, maka harga yang ditawarkan pun akan relatif terjangkau bagi segala kalangan manusia. Kisaran harga produk-produk yang ada di FMCG bisa dimulai dari harga Rp100 bahkan paling mahal, rata-rata harganya tidak mencapai Rp10.000 jika dibeli dengan harga satuan. Ketika pembelian produk itu dalam jumlah besar atau jumlah partai maka kalkulasi harga juga akan jauh lebih terjangkau.
3. Waktu Penyimpanan Produk Relatif Singkat
Karakteristik berikutnya yakni, Produk FMCG memiliki tanggal kadaluarsa atau tanggal batas anjuran pemakaian. Hal ini karena produk FMCG memiliki sifat yang mudah rusak. Seperti perbandingan contohnya, handphone atau mobil tidak memiliki kadaluarsa. Hal ini karena tingkat keawetan itu berdasarkan bagaimana pengguna memakai produk.
Ketika handphone atau mobil itu tidak berfungsi dan hanya ada di gudang saja, maka barang itu tidak akan membusuk atau rusak dengan sendirinya. Berbeda dengan Produk FMCG, produk-produk makanan, bahan kebersihan adalah produk yang mudah rusak dan membusuk. Oleh sebab itu, Fast Moving Consumer Goods memiliki perputaran omset yang tinggi dan masif. Oleh karena pembeli tidak akan ragu untuk menentukan pilihan pembelian dan menghabiskan segera produk yang telah mereka beli.
4. Distribusi Ekstensif
Ditinjau dari sisi distribusinya, Produk industri FMCG akan didistribusikan secara berkala dan berkelanjutan. Mengingat, Fast Moving Consumer Goods memiliki tingkat pembelian yang tinggi, maka barang yang beredar di pasaran harus segera dipasok kembali, diganti dengan produk-produk baru.
5. Pemakaian Berulang
Karakteristik berikutnya adalah produk dari industri ini cenderung dipakai berulang-ulang oleh pembeli. Ketika pembeli sudah merasa nyaman dan percaya akan sebuah produk, maka pembeli itu cenderung melakukan pembelian berulang. Ketika produk yang ia gunakan habis, maka pembeli akan cenderung membeli produk yang sama.
Hal inilah yang kemudian memicu bagaimana industri FMCG menjalankan strategi pemasaran produknya. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh industri FMCG bukan lagi soal bagaimana produk mereka dibeli, namun bagaimana pembeli dapat merasa nyaman dan percaya akan produk yang mereka jual, sehingga pembeli mau membeli produk itu secara berulang-ulang kali.
Jenis-Jenis Produk Industri FMCG
Setelah melihat beberapa penjelasan karakteristik di atas, juga telah disinggung terkait beberapa macam produk yang termasuk dalam daftar Fast Moving Consumer Goods. Lebih lanjut, berikut poin-poin mengenai jenis produk industri-nya:
1. Bahan Makanan Olahan dan Makanan Siap Saji
Kebutuhan sehari-hari seperti beras, mie instan, minyak goreng, ragam saus, ragam kecap, tahu, tempe, sayuran, buah-buahan, dsb adalah contoh utama dalam produk-produk FMCG. Produk-produk berikut merupakan produk yang dibutuhkan oleh manusia dan sering kali dibutuhkan dalam jumlah yang besar.
2. Minuman
Tidak hanya makanan, produk FMCG yang berkaitan erat dengan makanan adalah minuman. Kebutuhan manusia akan air minum tentu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap harinya air mineral dijual dan dibeli dengan jumlah yang banyak. Minuman ada dalam setiap kegiatan manusia. Ketika bekerja, bersekolah, makan, manusia memerlukan minuman di sampingnya. Oleh sebab itu, produk minuman dijual dengan volume pembelian yang tinggi.
3. Pastry & Snack
Produk kategori pangan selanjutnya adalah makanan pastry dan snack. Dalam sehari-hari manusia tidak hanya memerlukan makanan berat, namun juga memerlukan makanan ringan. Seringkali, berbagai makanan ringan itu digunakan oleh manusia untuk melengkapi suasana kebersamaan dan rekreasi. Makanan ringan sebagai pelengakp pada makanan berat juga seing digunakan sebagi pembuka dan penutup sesi makan (appetizer dan dessert).
4. Frozen Foods & Dry Foods
Kategori pangan selanjutnya adalah frozen dan dry foods. Jenis produk pangan FMCG berikut ini biasanya berupa makanan siap saji dalam bentuk kemasan yang identik dengan teknik penyimpanan tertentu. Makanan frozen foods seringkali berguna sebagai penyedia stok makanan dalam rumah.
- Contoh frozen foods adalah nugget, tempura, kentang, sosis, dsb
Berbeda dengan frozen foods, dry foods identik dengan produk makanan kering untuk mencukupi kebutuhan hewan peliharaan atau hewan ternak.
- Contoh dry foods adalah makanan kucing, makanan ayam, makanan anjing, dsb
5. Obat-Obatan
Produk FMCG berikutnya selain bahan pangan primer adalah obat-obatan. Tiap harinya kebutuhan manusia akan obat-obatan banyak. Entah itu obat-obatan untuk instansi besar, seperti rumah sakit atau apotik ataupun obat-obatan pribadi. Pembelian produk obat-obatan cenderung dalam jumlah banyak.
6. Produk Pembersih dan Produk kecantikan (kosmetik)
Produk sekunder berikutnya adalah bahan pembersih sehari-hari. Yang dimaksud produk pembersih adalah sabun mandi, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring, pasta gigi, sabun pel, sabun pembersih kamar mandi, dsb. Tidak hanya itu, produk produk kecantikan seperti bedak, sabun wajah, shampoo, conditioner, lipstik juga merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari manusia. Kebutuhan manusia akan produk pembersih dan kecantikan juga dapat dikategorikan dalam volume penjualan yang tinggi. Namun, volume intensitas penjualanya tidak setingkat dengan bahan primer seperti bahan pangan. Pembelian berulang yang dilakukan oleh pembeli cenderung dilakukan dalam kurun setiap minggu atau setiap bulan sekali.
7. Peralatan Kantor dan Sekolah
Sama dengan produk kebersihan dan kosmetik, produk peralatan kantor dan sekolah merupakan produk FMCG berupa kebutuhan sekunder. Macam-macam peralatan seperti bullpen, pensil, penghapus, map, kertas, buku, penjepit kertas, dsb adalah produk produk FMCG yang pembeliannya sering kali dalam jumlah yang besar. Apalagi jika jika tujuannya sebagai peralatan kantor.
Perusahaan FMCG di Indonesia
Dari ulasan pengertian dan karakteristik serta berbagai contoh produk pada bagian sebelumnya, penjelasan berikutnya akan sampai pada apa saja contoh perusahaan Indonesia yang bergerak dalam bidang industri FMCG. Berikut perusahaan FMCG di Indonesia:
1. Indofood
Perusahaan Indofood sering kita jumpai namanya pada produk-produk mie instan Indonesia. Tidak hanya mie instan, Indofood juga memproduksi beberapa bumbu dapur, antara lain adalah berupa saus, kecap, racikan bumbu instan, dsb. Selain makanan, Indofood juga memiliki produk minuman. Contoh produk minuman dari Indofood adalah produk minuman susu, air mineral, teh, sirup, dsb
2. Mayora
Berbeda dengan Indofood, produk FMCG dari Perusahaan Mayora lebih cenderung pada produk pastry, snack, dan minuman.
3. Wings Corporation
Perusahaan Wings Corporation kompetitor dari perusahaan Indofood dalam menciptakan produk FMCG, yakni produk mie instan. Selain makanan instan, Perusahaan Wings Corporation juga memproduksi produk kebersihan. Contoh dari produk FMCG kebersihan dari Wings Corporation adalah sabun mandi, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring, pasta gigi, pengharum pakaian, sampai shampoo.
4. P&G
Berbeda dengan ketiga perusahaan di atas, mayoritas produk P&G adalah produk pembersih. Seperti, sabun, shampoo, pasta gigi, pampers bayi, pengharum baju, dsb.
5. Johnson & Johnson
Berbeda dengan P&G, Johnson & Johnson adalah industri FMCG yang banyak memproduksi produk-produk untuk kebutuhan bayi. Seperti contohnya, bedak bayi, shampoo bayi, sabun bayi, dsd.
6. Nestle
Nestle merupakan Industri FMCG produk minuman dan makanan, yang spesifik menggunakan susu sebagai bahan utama pembuatan produk mereka. Produk olahan susu dari Nestle berupa susu kental manis, susu pasteurisasi, susu bubuk, cereal, gandum, kopi susu, dsb.
7. Kapal Api Global
Berbeda dengan Nestle, Perusahaan Kapal Api Global merupakan industri FMCG yang produk-produknya spesifik menggunakan kopi sebagai bahan utama pembuatan produk mereka. Produk olahan kopi yang dari perusahaan Kapal Api adalah berbagai varian rasa kopi sachet dan permen kopi.
Marketing Manajemen Industri FMCG
Industri FMCG memiliki teknik manajemen pemasaran yang berbeda dengan industri lainya. Berikut dua poin penting dari manajemen pemasaran industri FMCG yang harus Anda ketahui:
1. Market Orientation Development (MOD)
Teknis=k pertama yang penting dalam industri FMCG adalah memproduksi market oriented produk. Artinya, pembuatan produk harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar atau target pembeli.
2. Produk & Inovasi
Selain itu, produk bukan hanya harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pembeli, melainkan industri FMCG juga harus siap untuk selalu melakukan inovasi dan pembaruan pada produk yang mereka keluarkan. Hal ini guna memaintenance minat pembeli untuk tetap melakukan pembelian berulang pada produk yang telah industri pasarkan.
Kesimpulan
Begitu besarnya demand dari pasar terkait produk FMCG membuat industri terus menggalakkan kinerja sumber daya mesin dan manusia yang bekerja dalam industri. Sebagai penopang kebutuhan manusia, produk FMCG diproduksi dalam bantuan mesin-mesin industri berbahan bakar solar.
Tiap hari bahkan selama 24 jam mesin-mesin industri FMCG tidak pernah berhenti dalam memproduksi produk FMCG untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sudah saatnya, para pelaku FMCG mulai memperhatikan penggunaan bahan bakar alternatif sebagai pilihan utama sebagai bahan bakar utama mesin-mesin industri mereka.
Biosolar B30 merupakan produk tepat guna bagi mesin-mesin industri FMCG. Dengan angka setana yang tinggi dan kandungan sulfur yang rendah, Biosolar B30 bisa meningkatkan kinerja mesin Industri FMCG lebih maksimal sekaligus tidak menyumbang banyak polusi bagi lingkungan sekitar. Untuk segala artikel dan spesifikasi lanjut dari produk Biosolar B30 yang didistribusikan oleh PT. Megah Anugerah Energi, silahkan kunjungi halaman produk bio solar B30 kami.