Di dalam isi bumi yang bisa dibilang sangat luas, pastinya masih ada banyak jenis senyawa yang belum pernah didengar oleh orang-orang. Seperti contohnya senyawa benzena.
Masih banyak orang awam yang belum memahami apa itu senyawa benzena dan seperti apa sifat dari senyawa tersebut. Jangan khawatir karena Anda ada pada artikel yang tepat. Tidak perlu menunggu lama lagi, mari kita simak bersama mengenai senyawa kimia ini.
Pengertian Benzena
Benzena adalah cairan jernih yang mudah terbakar dan memiliki aroma manis yang khas. Umumnya, benzena dihasilkan melalui proses penyulingan minyak bumi dan merupakan salah satu bahan baku utama dalam industri petrokimia. Rumus struktur benzena adalah C₆H₆ .
Struktur molekul benzena terdiri dari enam atom karbon yang membentuk cincin heksagonal, dengan atom hidrogen terikat di setiap sudut cincin. Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Friedrich August Kekulé pada tahun 1865.
Salah satu ciri khas struktur benzena adalah adanya delokalisasi elektron di seluruh cincin, yang mengakibatkan terbentuknya ikatan rangkap parsial. Hal ini memberikan benzena stabilitas tinggi serta menyebabkan reaksi hanya terjadi dalam kondisi atau dengan zat tertentu.
Sejarah Benzena
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konsep ini pertama kali diusulkan oleh Friedrich August Kekulé pada tahun 1865. Lalu bagaimana sejarah dibalik mengapa Kekulé mengusulkan senyawa ini? Mari kita simak bersama sejarahnya.
Pada suatu malam di tahun 1865, Kekulé tidur dekat perapian dan bermimpi melihat seekor ular yang bergerak dan berputar.
Ketika diperhatikan lebih lama, ekor ular tersebut menyambung kembali ke kepala, dan begitu seterusnya, menciptakan gerakan melingkar yang tak terputus.
Kekulé kemudian menceritakan mimpinya kepada rekan-rekannya di dunia kimia, namun banyak dari mereka menganggapnya hanya mimpi belaka. Namun, Kekulé merasa bahwa mimpi itu bukan sekadar imajinasi.
Karena pada waktu itu masih ada misteri mengenai struktur benzena yang belum terpecahkan, Kekulé berusaha mengaitkan pemikirannya dengan mimpinya. Ternyata, hipotesisnya benar.
Kekulé memperkenalkan hipotesis yang menjelaskan bahwa struktur benzena berbentuk heksagon dengan enam atom karbon di sudut-sudutnya, masing-masing terikat dengan satu atom hidrogen.
Rumus benzena (C6H6) yang sebelumnya ditemukan oleh Mitscherlich kini dilengkapi dengan konsep strukturnya.
Ia juga mencetuskan ide bahwa di dalam struktur senyawa ini terdapat ikatan tunggal dan ganda yang saling bergantian di sekitar cincin.
Untuk mencegah reaksi khusus senyawa alkena, ikatan tersebut harus berpindah posisi dengan cepat. Ikatan rangkap ini dikenal sebagai “terdelokalisasi”.
Sifat Benzena
Senyawa ini memiliki sejumlah sifat yang membuatnya sangat berharga dalam berbagai aplikasi industri. Berikut sifat benzena antara lain:
- Cairan tidak berwarna: Senyawa ini merupakan cairan tidak berwarna dengan bau manis yang khas.
- Mudah menguap: Senyawa ini memiliki kemampuan untuk mudah menguap pada suhu kamar, menjadikannya praktis dalam banyak proses industri.
- Tidak larut dalam air: Senyawa ini tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik lainnya seperti alkohol, eter, dan kloroform.
Senyawa Turunan Benzena
Senyawa ini dikenal sebagai senyawa yang melahirkan beragam turunan. Dengan mengganti satu atau lebih atom hidrogen pada senyawa ini, kita dapat memperoleh berbagai senyawa baru. Berikut adalah beberapa senyawa turunan benzena.
1. Klorobenzena
Klorobenzena, atau fenil klorida, adalah salah satu turunan benzena dengan rumus C6H5Cl. Senyawa ini berbentuk cair, tidak berwarna, dan memiliki bau yang tajam. Klorobenzena cenderung tidak larut dalam air tetapi larut dengan baik dalam benzena, kloroform, dan eter.
Klorobenzena sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini biasa digunakan dalam produksi fenol, anilin, DDT, pelarut cat, dan sebagai media pemindah panas.
2. Anilin
Anilin, yang juga dikenal sebagai amino benzena (C6H5NH2), adalah sebuah turunan dari benzena yang memiliki sifat basa lemah dan tidak berwarna. Ketika terpapar cahaya dan udara, anilin dapat mengalami proses oksidasi yang menyebabkan perubahan warnanya menjadi kuning, coklat, atau bahkan hitam.
Anilin banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pewarna, obat-obatan, dan bahan peledak.
3. Fenol
Senyawa turunan benzena berikutnya adalah fenol. Senyawa ini termasuk dalam kategori senyawa aromatik yang memiliki satu atau lebih gugus hidroksil terikat langsung pada cincin benzena.
Fenol, atau hidroksi benzena, memiliki rumus kimia C6H5OH. Ciri-ciri fenol mencakup bentuk padatan kristalin, tidak berwarna, higroskopis, dan mudah larut dalam alkohol, eter, dan benzena.
Fenol sangat beracun, bahkan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit jika bersentuhan langsung. Zat ini umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan desinfektan, obat-obatan, bahan peledak, dan produk berbahan plastik.
4. Aspirin
Aspirin, atau asam asetilsalisilat, umumnya digunakan untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, berkat sifat analgesik, antipiretik, antiinflamasi, dan antikoagulan nya. Karena itu, senyawa turunan ini sering digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan sakit gigi.
5. Asam Salisilat
Asam salisilat merupakan turunan yang tergolong dalam asam karboksilat, memiliki gugus karboksil (-COOH). Senyawa ini bisa beracun jika digunakan dalam jumlah besar, tetapi pada dosis kecil dapat berfungsi sebagai pengawet makanan dan antiseptik dalam pasta gigi.
6. TNT (Trinitrotoluene)
TNT sering digunakan sebagai bahan peledak karena kemampuannya yang tinggi untuk meledak. Senyawa turunan ini biasa dimanfaatkan dalam bidang militer dan pertambangan. Penggunaan TNT secara sembarangan dapat menimbulkan risiko kerusakan lingkungan dan membahayakan jiwa.
7. Nitrobenzena
Dengan rumus kimia C6H5NO2, nitrobenzena juga dikenal sebagai nitrobenzena atau minyak mirbane. Senyawa ini memiliki aroma mirip kacang almond dan bersifat beracun.
Nitrobenzena biasanya digunakan sebagai pelarut dan bahan baku dalam pembuatan anilina. Selain itu, senyawa ini juga dimanfaatkan dalam produk semir dan insulator.
Tata Nama Senyawa Benzena
Ternyata banyak juga senyawa benzena dan juga turunannya. Lalu, bagaimana cara menamainya? Oleh karena itu, berikut adalah aturan dan beberapa tata nama benzena serta turunannya.
A. Struktur Dasar Cincin Benzena
Dalam struktur cincin, senyawa ini memiliki cabang yang dapat terikat dengan gugus fungsi lainnya. Gugus fungsi lain ini disebut substituen dari senyawa benzena.
B. Tata Nama IUPAC Senyawa Turunan Benzena dengan 1 Substituen
Bagaimana tata nama untuk turunan benzena yang memiliki satu substituen secara umum? Cincin senyawa ini berfungsi sebagai rantai utama, sedangkan substituen dianggap sebagai cabang.
Jika hanya satu atom H yang digantikan oleh satu substituen unsur halogen, tata namanya dirumuskan sebagai berikut:
“Tata nama IUPAC = substituen + benzena”
Beberapa senyawa turunan benzena dengan satu substituen memiliki nama khusus yang lebih umum digunakan. Berikut adalah contohnya.
C. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan 2 Substituen
Bagaimana cara menamakan senyawa turunan benzena yang memiliki dua substituen? Nama substituen yang terikat dalam senyawa ini memiliki prioritas masing-masing dalam penyebutannya. Berikut adalah urutan prioritas dan aturannya.
- Substituen yang memiliki prioritas tinggi akan menjadi rantai utama bersamaan dengan cincin senyawa ini.
- Substituen yang lain dianggap sebagai cabang. Jika kedua substituen sama, maka tidak ada yang dianggap sebagai cabang.
- Berikut posisi substituen dinyatakan dengan:
- Contoh dengan dua subtitumen sebagai berikut:
D. Penamaan Senyawa Turunan Benzena dengan Lebih dari Dua Substituen
Aturannya hampir sama dengan senyawa yang memiliki dua substituen. Namun, penamaan meta, orto, dan para tidak digunakan untuk senyawa ini dengan lebih dari dua substituen.
- Substituen dengan prioritas tinggi berfungsi sebagai rantai utama yang terhubung dengan cincin senyawa ini.
- Substituen lainnya dianggap sebagai cabang.
- Posisi substituen dinyatakan dengan angka.
- Penomoran cabang dimulai dari atom karbon yang mengikat substituen dengan prioritas tertinggi. Arah penomoran dilakukan ke substituen prioritas berikutnya. Jika semua substituen sama, maka dianggap tidak ada cabang, tetapi posisi tetap ditulis.
- Cabang sejenis yang jumlahnya lebih dari satu cukup ditulis sekali, tetapi disertai indeks.
- Jika terdapat lebih dari satu jenis cabang, urutan tata nama cabang disusun berdasarkan urutan alfabet dalam bahasa Inggris (sebelum diberi indeks).
- Contoh benzena dengan lebih dari dua substituen dapat dilihat di bawah ini.
E. Tata Nama Benzena yang Terikat pada Rantai Karbon
Jika sebuah cincin senyawa ini terikat pada rantai alkana yang sangat panjang (lebih dari enam) atau pada rantai dengan gugus fungsi, maka cincin senyawa tersebut dianggap sebagai substituen, bukan sebagai induk. Rantai ini disebut sebagai gugus fenil.
F. Tata Nama Benzena yang Terbentuk dari Gabungan Cincin Benzena
Bagaimana cara menamai benzena yang terbentuk dari gabungan beberapa cincin benzena? Berikut ini adalah gambar yang akan menjelaskannya.
Kegunaan Benzena dalam Kehidupan
Berikut kegunaan benzena dalam kehidupan adalah sebagai berikut.
1. Styrene
Styrene adalah senyawa turunan benzena yang berfungsi dalam produksi polystyrene. Hal ini merupakan komponen krusial dalam pembuatan produk yang memiliki kekuatan, fleksibilitas, dan ringan, sangat cocok untuk barang-barang rumah tangga, sekolah, dan kantor. Contoh penggunaan styrene:
- Kemasan makanan: Polystyrene sering dipakai untuk membuat wadah makanan sekali pakai seperti cangkir dan piring.
- Produk rumah tangga: Banyak barang rumah tangga seperti peralatan makan plastik dan mainan anak-anak diproduksi menggunakan polystyrene.
- Isolasi bangunan: Polystyrene dimanfaatkan sebagai bahan isolasi dalam konstruksi bangunan karena efisiensinya dalam isolasi termal.
2. Phenol
Phenol adalah senyawa turunannya benzena yang digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai produk kimia dengan berbagai aplikasi, seperti:
- Plastik dan resin: Phenol digunakan dalam pembuatan plastik fenolik yang tahan panas serta bahan isolasi.
- Obat-obatan: Phenol adalah bahan baku dalam pembuatan obat antiseptik dan desinfektan.
- Pembersih rumah tangga: Phenol sering dijumpai dalam produk pembersih rumah tangga.
3. Anilina
Anilina memiliki peran sebagai bahan dasar dalam pembuatan pewarna tekstil. Selain itu, anilina juga bisa digunakan untuk memproduksi zat adiktif dalam pembuatan karet. Contoh penggunaan anilina antara lain:
- Pewarna tekstil: Anilina digunakan dalam pembuatan pewarna sintetis untuk pakaian dan tekstil lainnya.
- Produk karet: Anilina menjadi bahan dasar dalam produksi karet sintetis yang digunakan pada ban dan produk karet lainnya.
4. Alkylbenzene
Alkylbenzene menjadi komponen utama dalam deterjen sintetis. Bahan ini efektif dalam menurunkan tegangan permukaan air sehingga kotoran yang menempel dapat terangkat. Berikut adalah beberapa contoh produk yang mengandung alkylbenzene.
- Deterjen pakaian: Deterjen yang kita gunakan untuk mencuci pakaian mengandung alkylbenzene sulfonat yang mampu membersihkan noda dengan baik.
- Pembersih rumah tangga: Produk pembersih seperti cairan pel dan pembersih dapur juga memanfaatkan alkylbenzene.
5. Toluene
Toluene, yang juga dikenal sebagai metilbenzena, merupakan cairan bening tidak berwarna dengan aroma manis yang umum digunakan dalam industri sebagai pelarut. Contoh penggunaan toluene antara lain:
- Cat dan pelapis: Toluene digunakan dalam cat, pelapis, dan lem karena kemampuannya untuk melarutkan berbagai bahan kimia.
- Produk kecantikan: Toluene sering ditemukan dalam produk kecantikan seperti penghapus cat kuku.
- Bahan bakar tambahan: Toluene ditambahkan dalam bahan bakar untuk meningkatkan nilai oktan.
6. Cumene
Cumene (C9H12) merupakan senyawa yang krusial dalam perkembangan industri kimia, dengan berbagai aplikasi, termasuk sebagai bahan dasar untuk pembuatan phenol dan aseton. Contoh produk yang mengandung cumene antara lain:
- Produk plastik: Phenol yang diperoleh dari cumene digunakan dalam produksi berbagai jenis plastik dan resin.
- Kosmetik dan obat: Acetone, yang juga berasal dari cumene, dimanfaatkan dalam produk kosmetik dan sebagai pelarut dalam obat-obatan.
Kesimpulan
Tidak terasa sudah berada di ujung artikel. Jadi bagaimana? Cukup membuat pusing bukan? Dari artikel ini dapat diambil kesimpulan bahwa benzena adalah senyawa kimia penting yang berbentuk cairan jernih dengan aroma manis dan mudah terbakar.
Dengan rumus kimia C₆H₆, senyawa ini memiliki struktur heksagonal yang terdiri dari enam atom karbon yang terhubung secara delokalisasi, memberikan stabilitas tinggi.
Senyawa ini juga memainkan peran penting dalam pengembangan produk sehari-hari, seperti cat, kosmetik, dan deterjen. Selain itu juga, benzena juga terdapat pada bahan bakar yang sering kita gunakan.
Berhubung kita sedang membahas bahan bakar, kami Megah Anugerah Energi menyediakan beberapa jenis bahan bakar dengan pengiriman yang cepat.
Jika Anda tertarik, hubungi kontak kami untuk melakukan pemesanan atau sekedar bertanya tentang kebutuhan bahan bakar Anda.