Pengertian Etanol, Struktur, Fungsi, dan Bahayanya

Bagikan :
Etanol adalah senyawa organik yang juga dikenal sebagai alkohol dengan karakteristik mudah terbakar dan memiliki bau yang khas. Etanol dapat berbahaya jika tidak dimanfaatkan dengan benar, namun jika pemanfaatannya tepat maka dapat memiliki banyak fungsi, misalnya sebagai bahan bakar, pelarut, dan disinfektan.
fungsi etanol
Daftar Isi

Etanol, apakah Anda pernah mendengar istilah ilmiah yang satu ini? Istilah ini mengarah pada salah satu jenis senyawa organik yang banyak digunakan dalam industri pembuatan minum hingga medis. Melalui artikel ini, kami mengulas apa itu etanol, struktur pembentuknya, fungsi, bahaya, dan informasi lainnya.

Pengertian Etanol

Etanol adalah senyawa organik yang juga dikenal sebagai alkohol. Senyawa ini memiliki rumus kimia C2H5OH dan merupakan salah satu jenis alkohol yang paling umum digunakan. Senyawa ini diproduksi oleh fermentasi gula oleh mikroorganisme tertentu seperti ragi atau bakteri. Oleh karena itu, senyawa yang stau ini banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan, sebagai pelarut dalam industri kimia, dan sebagai bahan baku pembuatan minuman beralkohol. 

Selain itu, senyawa organik yang satu ini juga digunakan sebagai disinfektan medis dan dalam pengobatan sebagai obat pencahar dan anestesi lokal. Meskipun senyawa ini dapat dibuat dari beberapa bahan dasar, penggunaannya harus hati-hati karena dapat menimbulkan efek samping dan berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Fungsi Etanol

Berikut adalah beberapa fungsi etanol yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menjadi bahan bakar

Fungsi etanol pertama adalah digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pada kendaraan, terutama pada kendaraan bermotor dengan mesin fleksibel yang dapat menggunakan campuran bensin dan etanol. Senyawa ini juga digunakan dalam produksi bahan bakar bioetanol, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

2. Minuman beralkohol

Seperti yang disebutkan sebelumnya, fungsi utamanya adalah menjadi bahan dasar dalam produksi minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.

3. Pelarut

Ketiga, senyawa organik ini mampu digunakan sebagai pelarut dalam banyak aplikasi industri, misalnya saat kita mencampur cat, deterjen, dan kosmetik.

4. Disinfektan

Sangat multifungsi, senyawa ini juga digunakan sebagai bahan desinfektan di bidang medis dan kedokteran untuk membersihkan peralatan medis dan menghilangkan mikroorganisme dari kulit sebelum prosedur medis. 

5. Pengobatan

Tahukah Anda bahwa salah satu fungsi etanol adalah digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan obat-obatan? Obat tersebut adalah obat pencahar dan anestesi.

6. Pengawet makanan

Tak terbatas pada kesehatan, kegunaannya juga telah dibuktikan pada berbagai produk pengawet makanan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme perusak makanan.

7. Produk kecantikan

Fakta unik tentang senyawa ini adalah dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk perawatan kecantikan seperti parfum, produk perawatan rambut, dan kosmetik.

8. Industri kimia

Etanol digunakan dalam banyak aplikasi industri, seperti pembuatan plastik, bahan kimia, dan obat-obatan.

Bisa disimpulkan senyawa organik unik ini memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari dan memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang. Namun, penggunaannya harus diperhatikan karena dapat menimbulkan efek samping dan berbahaya bila digunakan dalam jumlah yang berlebihan. 

Struktur Etanol

Etanol atau alkohol etil memiliki struktur kimia yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu gugus hidroksil (-OH) dan rantai hidrokarbon C2H5. Struktur etanol dapat digambarkan sebagai berikut:

H H

| |

H-C-C-O-H

| |

H H

Dalam struktur ini, dua atom hidrogen (H) terikat pada atom karbon (C) pertama dan ketiga, sedangkan atom oksigen (O) terikat pada atom karbon kedua. Gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon kedua memberikan sifat polar pada molekulnya, sehingga etanol mudah larut dalam air dan sebagian besar pelarut polar lainnya.

Rantai hidrokarbon C2H5 pada etanol merupakan rantai alkil yang terdiri dari dua atom karbon (C) dan lima atom hidrogen (H). Rantai alkil ini memberikan sifat nonpolar pada molekul dan memengaruhi sifat fisik dan kimia dari senyawa ini, seperti titik didih dan kelarutan dalam pelarut nonpolar.

Struktur etanol yang sederhana dan polaritasnya yang moderat menjadikannya sebagai senyawa yang penting dalam banyak aplikasi industri, medis, dan konsumsi.

Baca juga: Mengenal Pengertian Biomassa, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Sifat Etanol

sifat etanol
Photo: Pixabay

Berikut adalah beberapa ciri-ciri senyawa organik ini:

1. Sifat fisik

Sifat fisik senyawa ini adalah berbentuk cairan bening tidak berwarna dengan bau yang khas. Selain, itu ia juga dapat larut dalam air dan mudah larut dalam pelarut organik seperti eter dan kloroform. Terakhir, senyawa ini memiliki titik leleh -114,1 °C dan titik didih 78,4 °C.

2. Sifat kimia

Bedasarkan sifat kimia, etanol adalah senyawa polar yang mudah bereaksi dengan senyawa non polar seperti minyak dan lemak. Etanol juga dapat bereaksi dengan asam membentuk ester. Bakteri dapat mengoksidasinya menjadi asam asetat pada proses fermentasi, sehingga digunakan untuk membuat minuman beralkohol.

3. Sifat farmakologis

Etanol merupakan zat psikoaktif yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat manusia. Efeknya cukup bergantung pada dosis, dengan dosis kecil membuat seseorang merasa lebih rileks dan percaya diri, sedangkan dosis yang lebih besar dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, koordinasi motorik, bahkan kematian.

4. Sifat mudah terbakar

Etanol mudah terbakar dan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan bermotor. Tidak heran jika senyawa ini juga digunakan sebagai campuran bahan bakar dengan bensin di beberapa negara. 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Nitrogen, Fungsi, Unsur, Sifat, dan Manfaatnya

Bahaya Etanol

Walaupun fungsinya banyak, penggunaan yang tidak terkontrol dan berlebihan dapat membawa bencana. Berikut adalah beberapa bahaya etanol:

1. Keracunan etanol

Konsumsi etanol yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, kebingungan, koordinasi yang buruk, dan bahkan kematian.

2. Ketergantungan

Konsumsi senyawa yang satu ini dalam jangka panjang serta berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius.

3. Kerusakan otak

Tak hanya itu, Anda juga memiliki peluang terserang kerusakan sistem saraf, termasuk kerusakan otak dan sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan masalah kognitif seperti kehilangan ingatan dan kesulitan berkonsentrasi.

4. Penyakit pada sistem kardiovaskular

Konsumsi senyawa etanol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan stroke.

5. Gangguan pencernaan

Jika Anda mengonsumsinya berlebihan maka dapat menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan seperti gastritis, pankreatitis, dan sirosis hati. 

6. Gangguan hormonal

Selain mempengaruhi pencernaan kita, konsumsi berlebihan juga dapat mengganggu produksi hormon tubuh, termasuk hormon seks, dan menyebabkan kemandulan dan disfungsi seksual.

7. Kehilangan kemampuan kognitif

Penggunaan senyawa ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan kognitif dan gangguan fungsi otak, seperti kehilangan kemampuan berbicara dan berpikir.

Itulah mengapa penting untuk menggunakan etanol dengan bijaksana dan menghindari jumlah yang berlebihan. Jika Anda khawatir atau mengalami gejala yang mencurigakan setelah menggunakannya, segera hubungi dokter atau dokter Anda. 

Perbedaan Etanol dan Metanol

Secara umum, etanol lebih mudah ditemukan keberadaannya daripada metanol. Dimana senyawa ini dapat dibentuk dari fermentasi gula atau pati seperti jagung atau tebu yang tentunya membuat kadar penggunaan kedua senyawa ini cukup berbeda. Dari segi molekul, etanol memiliki dua atom karbon yang membuatnya lebih banyak digunakan dalam industri farmasi, alkohol, bahan bakar alternatif, dan produk kecantikan. Terakhir, senyawa ini memiliki tingkat toksisitas yang cenderung rendah asalkan dikonsumsi sesuai dosis yang ditentukan.

Berbanding terbalik, metanol yang dibuat dari karbon monoksida atau hidrogen melalui proses sintesis kimia memiliki ketersediaan yang terbatas. Tak mengherankankan jika pengunaannya lebih ketat dibanding etanol. Metanol memiliki satu atom yang membuatnya cenderung lebih mudah terbakar dan memiliki titik didih rendah. Ia digunakan dalam produksi bahan bakar dan bahan kimia industri. Sayangnya, tingkat toksisitas dari metanol lebih tinggi dan berbahaya serta membutuhkan perhatian lebih.

Demikian artikel berisi informasi senyawa organik etanol yang dapat kami berikan untuk memperdalam pengetahuan Anda senyawa yang satu ini. Solar Industri menawarkan pembelian bio solar (B-30) non-subsidi termurah. Cek detailnya pada halaman produk kami.

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.