Pernahkah Anda mendengar tentang istilah Sulfur Dioksida atau SO2? Istilah tersebut merupakan salah satu senyawa kimia berbentuk gas yang memiliki bau menyengat.
Pada dasarnya, senyawa ini merupakan gas beracun yang memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan.
Akan tetapi, ternyata SO2 dapat bermanfaat pada industri pulp dan kertas sebagai pengikat oksigen.
Penasaran informasi lengkap tentang topik ini? Artikel berikut akan menyajikan rangkuman informasi tentang sulfur dioksida. Jadi, pastikan untuk menyimak sampai akhir!
Apa itu Sulfur Dioksida?
Sulfur Dioksida adalah senyawa gas beracun yang tidak berwarna, tetapi memiliki bau yang menyengat.
Gas ini terbentuk dari gabungan unsur belerang (S) dan juga oksigen (O2). Oleh karena itu, rumus kimia sulfur dioksida adalah SO2.
SO2 termasuk pada kelompok gas yang reaktif. Jadi, sulfur dioksida ini dapat dengan mudah larut pada air dan bereaksi membentuk berbagai senyawa berbahaya, seperti asam belerang, asam sulfat, dan juga partikel sulfat.
Gas SO2 berasal dari lepasan gunung berapi, pembakaran bahan fosil, atau bahan-bahan lain yang mengandung belerang.
Itu sebabnya, senyawa ini juga sering disebut dengan istilah belerang dioksida, sulfur anhidrida, sulfur oksida, atau asam sulfur anhidrida.
Senyawa ini dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman, merusak ekosistem air, bahkan menyebabkan beberapa masalah kesehatan, sehingga belerang dioksida dianggap sebagai gas beracun yang cukup berbahaya.
Sumber Sulfur Dioksida
Gas sulfur dioksida bersumber dari berbagai aktivitas industri yang menggunakan bahan mengandung belerang sebagai penghasil listrik.
Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Cina, India, dan Eropa, sumber terbesar penghasil gas SO2 adalah berasal dari pembangkit listrik.
Selain itu, gas ini juga dapat besumber dari kendaraan bermotor yang merupakan hasil pembakaran bensin atau solar dalam konsentrasi yang tinggi.
Pembakaran tersebut dapat menyebabkan adanya polusi yang mengganggu pernapasan.
Tak hanya itu, sumber belerang dioksida juga dapat berasal dari mesin diesel, pembakaran minyak, pembakaran batu bara, uap industri, gunung berapi, dan juga lautan.
Singkatnya, hampir semua sumber sulfur dioksida berasal dari aktivitas manusia. Hanya sekitar 2% SO2 yang beraal dari sumber alami.
Namun, meskipun sumber emisi alami sangat rendah, tetapi gunung berapi dapat menghasilkan 63 kilo ton SO2 dalam sehari.
Fungsi Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida biasanya umum digunakan sebagai pengawet dalam industri makanan dan minuman.
Sebab, senyawa ini ternyata dapat menghambat pembusukan dan aktivitas mikroba, sehingga dapat bermanfaat untuk mengawetkan makanan agar tidak cepat busuk.
Mungkin Anda bertanya-tanya, bukankah senyawa ini merupakan gas beracun yang menyebabkan gangguan kesehatan?
Faktanya, peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 36 tahun 2013 memperbolehkan penggunaan SO2 sebagai pengawet dengan batas maksimum 50 mg/kg.
Gas belerang dioksida juga berguna pada beberapa industri, seperti pulp, kertas, kaca, minyak bumi, pertambangan, pembangkit listrik, tekstil, pengolahan limbah, dan masih banyak industri lainnya.
Tak hanya itu, gas ini juga sering ditemukan pada pembuatan karet, ban, dan lantai.
Selain itu, beberapa fungsi lainnya dari senyawa gas ini adalah sebagai berikut.
- Sebagai bahan aditif makanan
- Pemutih
- Pelumas
- Perekat
- Zat pendingin
- Zat antara pada produksi asam sulfat
- Menghilangkan plak
- Menghilangkan bau
- Sebagai bahan stik deodoran
Dampak Sulfur Dioksida
Belerang dioksida dapat memberikan dampak buruk bagi beberapa aspek, seperti kesehatan, lingkungan, tanaman, dan juga hewan. Simak masing-masing penjelasannya berikut.
1. Lingkungan
Kadar belerang klorida yang tinggi pada udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Adanya hujan asam tentu saja akan berdampak cukup serius bagi ekosistem lingkungan, terutama hutan dan perairan.
Pasalnya, perlu Anda ketahui, hujan asam dapat berdampak pada punahnya spesies air.
Selain itu, hujan asam juga menghilangkan mineral dan nutrisi pada tanah, sehingga akan mengurangi kesuburannya.
Sulfur dioksida juga dapat menyerap cahaya dan menimbulkan kabut, sehingga akan mengurangi jarak pandang ketika berkendara.
2. Kesehatan
Belerang klorida juga menghasilkan beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, iritasi tenggorokan dan paru-paru, batuk, sesak napas, dan lain sebagainya.
Selain itu, senyawa ini juga dapat memperparah kondisi kesehatan bagi penderita asma dan penyakit jantung.
SO2 yang terdapat pada udara dapat menjadi pencemar aerosol sulfat. Aerosol tersebut memiliki ukuran partikel yang halus, sehingga dapat masuk melalui sistem penapasan.
Hal itu dapat menyebabkan dampak yang cukup serius, karena sifat sulfur dioksida adalah korosif dan karsinogen.
3. Tanaman
Tak hanya bagi manusia dan lingkungan, belerang dioksida juga cukup berbahaya bagi tanaman.
SO2 dengan konsentrasi yang tinggi dapat membunuh jaringan pada daun, bahkan dapat menyebabkan klorosis pada tumbuhan tersebut.
Gas ini akan menyebabkan permukaan daun bernoda putih atau coklat. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, hal itu akan menyebabkan kematian pada tumbuhan.
Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh belerang klorida juga dapat menurunkan pH air, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi tidak maksimal.
Hujan asam tersebut juga dapat menyebabkan pertumbuhan akar terhambat dan tidak dapat menyerap nutrisi dari tanah dengan maksimal.
4. Hewan
Hewan juga dapat mengalami dampak dari SO2, terutama spesies air. Hal itu terjadi karena hujan asam dapat merusak insang ikan, membunuh embrio ikan, bahkan menjadikan beberapa spesies ikan menjadi mandul karena kurang kalsium.
Tingkat asam yang cukup tinggi pada air akan membuatnya tidak layak menjadi tempat hidup hewan-hewan air.
Akibatnya, spesies air akan terancam mati atau bahkan punah. Hal itu juga akan mempengaruhi rantai makanan bagi pemakan hewan air.
5. Material
Udara yang tercemar oleh sulfur dioksida menyebabkan kerusakan berbagai material bangunan, seperti batu pualam, batu kapur, dan juga dolomit.
Oleh karena itu, gas ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan-bangunan tua, seperti patung, arca, atau candi.
Kerusakan material ini dapat mempengaruhi penampilan, struktur, hingga usia dari bangunan tersebut.
Sebab, hujan asam dapat melarutkan kalsium karbonat, sehingga akan menghasilkan kristal yang dapat merusak batuan jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.
Nah, itulah beberapa informasi tentang sulfur dioksida. Pada intinya, SO2 adalah gas beracun yang cukup berbahaya bagi manusia, hewan, dan juga tumbuhan.
Salah satu sumber sulfur dioksida adalah dari pembakaran bensin dan solar berkonsentrasi tinggi.
Oleh karena itu, beberapa orang memilih bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti biosolar.
Sebab, biosolar didapatkan dari bahan baku alami, seperti minyak kelapa sawit, biji kapuk, atau jarak, sehingga dianggap sebagai pengganti solar yang lebih ramah lingkungan.
Biosolar memiliki kandungan sulfur yang sangat rendah karena berasal dari sumber daya alam berupa minyak nabati.
Kandungan sulfur pada solar biasa bisa mencapai 500 ppm, sedangkan kandungannya pada biosolar hanya 50 ppm saja.
Oleh karena itu, bagi Anda yang membutuhkannya, pilih biosolar B30 dari Megah Anugerah Energi!
Kami merupakan salah satu supplier resmi biosolar dari Pertamina, sehingga kualitas dan kuantitasnya sudah pasti terjamin sesuai standar resmi.
Selain itu, kami juga menyediakan bunker service untuk pemuatan minyak. Pemuatan tersebut sudah pasti sesuai dengan standar Dirjen Bumi dan Gas, serta prosedur pelabuhan yang berlaku.
Tertarik dengan penawaran kami? Hubungi kontak Megah Anugerah Energi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan kami!