Berkaitan dengan istilah reaksi pembakaran sempurna, mungkin anda sudah pernah mendengar istilah tersebut karena kerap dibahas saat masih duduk di bangku sekolah. Minyak bumi sebagai bahan bakar fosil terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Senyawa hidrokarbon terdiri dari dua kata yaitu hidro dan karbon. Sesuai dengan namanya, senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiri dari kumpulan atom Hidrogen (H) dan atom karbon (C) yang saling berikatan satu sama lain. Terdapat berbagai macam ikatan antara atom H dan C. Oleh karena itu, berdasarkan ikatannya, hidrokarbon terbagi menjadi tiga jenis yaitu alkana, alkuna, dan alkena.
Alkana adalah senyawa yang ikatan antar atomnya hanya terdapat ikatan tunggal saja. Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua pada salah satu ikatan antar atomnya. Yang terakhir, alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga pada salah satu ikatan antar atomnya.
Terkait hidrokarbon, terdapat dua jenis reaksi pembakaran yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Tahukah anda apa itu pembakaran sempurna? Apa contoh dari pembakaran sempurna dalam kehidupan sehari-hari? Lalu, apa perbedaan antara pembakaran sempurna dan tidak sempurna? Anda tidak perlu khawatir karena semua jawaban dari pertanyaan tersebut akan kami bahas tuntas di artikel ini.
Pengertian Pembakaran Sempurna
Dikutip dari Modul Pembelajaran KIMIA SMA Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), reaksi pembakaran sempurna adalah reaksi pembakaran hidrokarbon yang dapat menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O), sedangkan pembakaran tidak sempurna adalah reaksi pembakaran hidrokarbon yang menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan uap air (H2O). hal tersebut demikian karena kurangnya oksigen selama reaksi berlangsung.
Di sisi lain, dikutip dari laman www.web.ipb.ac.id, reaksi pembakaran sempurna merupakan reaksi pembakaran yang terjadi ketika seluruh unsur C, H2, dan S bereaksi dengan unsur O2 dan menghasilkan gas CO2, H2O, dan SO2. Pembakaran tidak sempurna merupakan reaksi yang terjadi ketika unsur C bereaksi dengan unsur O2 dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2, melainkan terdapat pula gas CO.
Menurut Science Direct, setiap mol pembakaran butana menghasilkan 4 mol CO2, 5 mol H2O, dan 24, 45 mol N2 (Nitrogen).
Jenis-Jenis Pembakaran
Berikut ini merupakan jenis-jenis pembakaran, yaitu:
1. Pembakaran Cepat (Rapid Combustion)
Pembakaran cepat (rapid combustion) adalah jenis pembakaran saat reaksi berlangsung yang membutuhkan energi panas. Reaksi ini terjadi dengan memproduksi energi panas dan energi cahaya dalam jumlah yang besar dan dalam waktu selama bahan bakarnya masih tersedia. Contohnya, pada pembakaran lilin. Lilin yang kita bakar akan terbakar hingga wax-nya habis.
2. Pembakaran Spontan (Spontaneous Combustion)
Nah, jenis pembakaran ini terjadi secara spontan dan tanpa memerlukan energi eksternal untuk memulai proses pembakaran. Jenis ini terjadi akibat adanya proses self-heating dan terjadi pada suatu zat yang memiliki titik nyala rendah. Proses pembakaran akan mulai saat suhu mulai meningkat di atas ignition point dan saat adanya oksigen (aerob).
3. Pembakaran Eksplosif (Explosive Combustion)
Yang terakhir, pembakaran eksplosif merupakan pembakaran di mana reaksi terjadi sangat cepat. Pembakaran ini terjadi ketika sesuatu dinyalakan untuk menghasilkan panas, cahaya, dan energi suara seperti pada petasan.
Baca Juga: Berkenalan dengan Bahan Bakar Fosil: Pengertian Hingga Keuntungan Kenali 7 Proses Pengolahan Minyak Bumi |
Contoh Reaksi Pembakaran Sempurna
Setelah mengetahui apa itu pembakaran sempurna, saatnya anda mengetahui contoh pembakaran sempurna. Pada bagian ini, kami akan memaparkan apa saja contoh-contoh dari pembakaran sempurna yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari.
1. Pembakaran Metana
Pada reaksi pembakaran metana, metana bereaksi dengan cukup oksigen dan terjadilah pembakaran sempurna. Berikut adalah rumus kimia dari reaksi pembakaran metana dengan oksigen:
Dari reaksi di atas, dapat diketahui bahwa pembakaran metana menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu, pembakaran metana tergolong reaksi pembakaran sempurna.
2. Pembakaran Bensin
Pada pembakaran bensin atau heptana, terjadi reaksi pembakaran yang sempurna karena hasil akhir dari pembakaran tersebut adalah karbon dioksida dan uap air, sama seperti hasil reaksi pembakaran metana. Berikut adalah rumus kimia dari reaksi pembakaran bensin:
Perbedaan Pembakaran Sempurna dan Tidak Sempurna
Pada bagian ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Simak penjelasan berikut ini!
1. Pembakaran Hidrokarbon
Yang pertama, pembakaran sempurna akan menghasilkan karbon dioksida dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida dan uap air.
2. Api
Api yang dihasilkan dari dari kedua jenis pembakaran ini pun berbeda karena pembakaran sempurna akan menghasilkan api dengan nyala biru dan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan nyala api berwarna kuning atau jingga.
3. Produksi Energi
Terkait hal ini, energi dari hasil pembakaran sempurna akan lebih besar karena reaksinya menggunakan semua reaktan, sedangkan hasil dari hasil pembakaran tidak sempurna akan lebih kecil karena reaksinya tidak menggunakan semua reaktan.
4. Asap
Pembakaran sempurna tidak menghasilkan asap sebagai hasil akhir dari pembakarannya, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan asap sebagai hasil akhir dari reaksinya.
5. Dampak bagi Lingkungan
Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna berdampak pada terjadinya efek rumah kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global (global warming), sedangkan gas karbon monoksida dari hasil pembakaran tidak sempurna akan menimbulkan masalah polusi udara.
6. Oksidator
Oksidator disini adalah oksigen yang dapat memicu sekaligus berperan dalam reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran sempurna terjadi ketika pasokan oksigen atau oksidator cukup, sedangkan pembakaran tidak sempurna terjadi ketika pasokan oksigen sebagai oksidator dalam keadaan yang kurang atau tidak cukup.
Dampak Pembakaran Tidak Sempurna
Di sisi lain, selama pembakaran tidak sempurna, karbon tidak sepenuhnya teroksidasi menghasilkan jelaga (soot) atau karbon monoksida (CO). Pembakaran tidak sempurna menggunakan bahan bakar secara tidak efisien dan memproduksi karbon monoksida yang berbahaya pada kesehatan.
Selama pembakaran tidak sempurna, konsentrasi karbon monoksida bisa mencapai di atas 7.000 ppm. Sedangkan, pembakar pada umumnya memproduksi karbon monoksida kurang lebih antara 0-50 ppm. Bahkan, kebocoran kecil dari pembakaran tidak sempurna dari peralatan yang menghasilkan CO besar dapat memberikan risiko kesehatan dan mengancam nyawa.
Baca Juga: Seputar Parts Per Million (PPM) dan Cara Menghitungnya
Pembakaran tidak sempurna dapat terjadi karena:
- Campuran udara dan bahan bakar yang tidak memadai.
- Pasokan udara ke api yang tidak mencukupi.
- Waktu pembakaran yang kurang.
- Suhu nyala api yang mulai mendingin sebelum pembakaran selesai.
Kesimpulan
Reaksi pembakaran sempurna adalah reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon yang terjadi secara sempurna. Hal tersebut demikian karena jumlah pasokan oksigen cukup pada saat terjadi reaksi. Selain itu, terdapat pula hasil akhir dari reaksi tersebut yaitu gas karbon dioksida dan uap air.
Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam memahami pembakaran sempurna. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Solar Industri menyediakan pembelian biosolar B30 resmi Pertamina non-subsidi. Untuk info selengkapnya, dapat masuk pada halaman produk Kami.