Dalam dunia pertambangan pastinya Anda sering menemukan berbagai macam barang yang dihasilkan. Hasil tersebut bisa berupa batu bara, emas, tembaga, timah, gas alam, minyak bumi, dan masih banyak lagi.
Tahukah Anda apabila minyak bumi atau gas alam dapat dibuat menjadi sebuah bahan kimia? Petrokimia namanya. Lalu apa itu petrokimia? Agar lebih jelasnya, mari kita simak bersama penjelasannya dibawah.
Apa itu Petrokimia?
Pernahkah Anda mengetahui apa itu petrochemical ? Petrochemical adalah sebuah kata bahasa Inggris yang di bahasa Indonesia artinya petrokimia. Sedangkan petrokimia adalah senyawa kimia yang diperoleh dari minyak bumi atau gas alam. Contoh produk petrokimia adalah plastik, serat sintetis, karet, pelarut, dan deterjen.
Berbagai contoh petrokimia yang sering ditemukan termasuk etilena, propilena, butadiena, benzena, toluena, dan xilena. Bahan kimia ini umumnya dihasilkan melalui proses yang dikenal sebagai perengkahan, di mana molekul hidrokarbon yang lebih besar dipecah menjadi molekul yang lebih kecil.
Selain itu, bahan kimia ini memiliki peran penting dalam menyediakan bahan baku untuk berbagai produk yang kita gunakan setiap hari, mulai dari plastik hingga bahan bakar.
Sejarah Petrokimia
Sejarahnya dimulai pada awal abad ke-20, saat para ilmuwan dan insinyur mencari cara untuk mengubah senyawa kimia dari minyak bumi menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Pada tahun 1920-an, industri ini mulai tumbuh di Amerika Serikat, seiring dengan perusahaan-perusahaan seperti DuPont dan Standard Oil Company yang mulai memproduksi senyawa kimia berbasis minyak bumi. Pada dekade berikutnya, produksi petrokimia menyebar ke seluruh dunia, dan sektor ini menjadi semakin krusial dalam perekonomian global.
Selama Perang Dunia II, industri petrokimia mengalami perkembangan pesat karena tingginya permintaan untuk bahan kimia yang diperlukan dalam keperluan militer. Setelah perang berakhir, permintaan akan produk petrokimia terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi global.
Industri ini berkontribusi signifikan dalam membentuk dunia modern kita, menyediakan berbagai produk yang digunakan sehari-hari, seperti plastik, bahan bakar, pupuk, dan masih banyak lagi.
Industri Petrokimia
Di dalam ranah petrokimia, terdapat industri petrokimia itu sendiri. Industri petrokimia adalah sebuah kegiatan yang mencakup proses pengolahan bahan kimia dari bahan baku hasil olahan minyak bumi dan gas bumi. Oleh karena itu, industri ini sangat terkait dengan sektor minyak dan gas.
Pertumbuhan industri petrokimia dipengaruhi oleh ketersediaan produk dari pengolahan minyak dan gas. Secara keseluruhan, industri petrokimia terbagi menjadi tiga komponen utama. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Produk Petrokimia Bagian Hulu
Berfungsi sebagai tahap awal dalam pengolahan bahan dasar atau bahan baku. Di tahap ini, bahan mentah dari pengolahan minyak bumi dan gas bumi diolah menjadi produk setengah jadi atau produk antara, yang selanjutnya bisa diproses menjadi produk akhir di sektor hilir.
Contoh dari produk hulu yang diubah menjadi produk setengah jadi meliputi propilena, benzena, toluena, etilena, methanol, dan sejenisnya.
2. Produk Petrokimia Bagian Antara
Produk antara dihasilkan dari pengolahan bahan baku di bagian hulu, dan bisa diolah menjadi produk yang siap digunakan atau diproses lebih lanjut pada tahap berikutnya. Contoh produk antara meliputi polietilena, ammonia, butena, dikloro etilen-vinil klorida, dan sejenisnya.
3. Produk Petrokimia Bagian Hilir
Bagian hilir industri petrokimia bertanggung jawab untuk mengolah produk antara menjadi produk jadi yang siap digunakan oleh masyarakat. Di tahap ini, beragam jenis produk akhir diproduksi, masing-masing dengan fungsinya, seperti pupuk, serat tekstil, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nylon, bahan peledak, dan berbagai jenis produk lainnya.
Bahan Dasar Petrokimia
Jadi bagaimana sekarang? Apakah Anda sudah cukup paham dengan topik yang kita bahas? Agar semakin paham, berikut ini adalah bahan petrokimia yang sering kita temui di lingkungan kita.
1. Agrochemical
Agrochemical memiliki sejumlah varian, termasuk TB-192 dan Tenac Sticker. TB-192 digunakan untuk menutupi luka gores pada pohon karet yang diakibatkan oleh proses penyadapan, sedangkan Tenac Sticker berfungsi untuk merekatkan larutan semprot pestisida pada permukaan daun atau bagian tanaman, guna meningkatkan efektivitas pestisida.
2. Aromatic
Produk aromatic mencakup Benzena, yang sering dipakai sebagai bahan tambahan dalam produksi nilon. Nilon ini merupakan bahan dasar untuk berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti cat, pakaian, rangka komputer, dan deterjen. Selain Benzena, ada juga Paraxylene yang umum digunakan dalam pembuatan botol plastik, kemasan makanan, hingga produk kosmetik.
3. Bitumen
Bitumen, atau aspal, merupakan salah satu jenis produk. Aspal tidak hanya digunakan sebagai material untuk jalur yang kita lalui setiap hari, tetapi juga secara luas dimanfaatkan dalam pelapisan tanggul, sebagai bahan isolasi, serta campuran dalam pembuatan briket batubara.
4. Cokes
Cokes, meski namanya terdengar mirip dengan minuman bersoda, produk ini yang sangat penting dalam proses peleburan timah dan pengolahan aluminium.
5. Olefin
Masyarakat banyak menggunakan barang seperti kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding), dan tali rafia. Semua produk tersebut dibuat dengan memanfaatkan bahan polytam PP.
6. Processing Oil
Processing Oil, termasuk Minarex–B serta Paraffinic Oil 60 dan 95, berperan penting dalam mendukung industri ban, sepatu, karet, dan berbagai produk lainnya.
7. Solvent
Berbagai jenis solvent, seperti LAWS 2&5, sering digunakan oleh industri percetakan, pembuatan pernis, cat, insektisida, pestisida, dan resin. Sementara itu, industri ban, karet, dan perekat memanfaatkan SBP-XX 2.
8. Solvent
Selain itu, Slack Wax sering digunakan sebagai cadangan saat listrik padam atau sebagai lilin pada kue ulang tahun. Selain itu, slack wax dapat berfungsi sebagai pelapis kertas dan bahan baku semir, serta mendukung berbagai industri.
Dampak Negatif Petrokimia
Setelah membaca sekilas pastinya aktivitas pengolahan dan pemurnian petrokimia dapat menyebabkan polusi yang berdampak negatif pada lingkungan, yang mencakup pencemaran tanah, udara, air, dan manusia.
Pembuangan limbah petrokimia dapat menyebabkan kontaminasi tanah oleh unsur-unsur berbahaya seperti Cd, Cr, Cu, Ni, Pb, V dan Zn, di antara kontaminan lainnya yang mungkin bersifat racun.
Selain itu, uap bensin dan uap petrokimia lainnya menyebabkan polusi udara, sedangkan pencemaran air merusak ekosistem perairan dan semua makhluk hidup di dalamnya. Manusia juga dapat merasakan dampak yang lebih serius.
Polusi petrokimia dapat bersifat karsinogenik dan meningkatkan risiko kanker. Untuk mengurangi polusi tersebut, perlunya penerapan teknologi pengolahan limbah yang efisien sebelum dilepaskan ke lingkungan.
Kesimpulan
Demikianlah artikel kali ini, dapat kita simpulkan bahwa petrokimia adalah sebuah senyawa kimia yang dihasilkan dari minyak bumi atau gas alam dan digunakan dalam berbagai produk. Selain itu penggunaan petrokimia juga menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar kita.
Demi menjaga lingkungan kita tetap terjaga dan terhindar dari polusi terutama penggunaan bahan bakar, Anda dapat mempercayakan Megah Anugreah Energi. Kami menyediakan berbagai bahan bakar dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi.
Segera lakukan pemesanan atau mungkin sekedar bertantanya tentang kebutuhan Anda melalui kontak kami.