Indonesia merupakan negeri yang kaya raya karena keanekaragaman makhluk hidup yang memukau, kekayaan sumber daya alam dan mineral yang melimpah. Melansir jurnal Teknik Pomits Vol 3, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki cadangan gas bumi dan minyak yang besar. Hal ini terbukti dengan nilainya sebesar 103,35 TCF, potensial 47,35 TCF, dan total 150,70 TCF.
Namun, tahukah kalian jika SDA yang tersedia di alam sudah semakin menipis? Kegiatan eksploitasi yang berlebihan menghadirkan tantangan di dunia energi tersendiri. Maka dari itu, pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya menjaga ketersediaan sumber daya alam seperti melakukan penghematan energi, pencampuran dengan bahan bakar terbarukan, serta melakukan transisi energi seperti penggunaan gas alam ini.
Ibarat dua sisi mata koin, sumber daya alam seperti LNG adalah sebuah aset dan keberadaannya di Indonesia juga menjadi sebuah tanggung jawab penuh untuk menjaganya dari kelangkaan. Liquefied Natural Gas (LNG) adalah sebuah komoditas yang potensial membawa perubahan positif terhadap lingkungan. Nah, bagaimana ia berdampak baik pada lingkungan? Simak terus penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu LNG
LNG adalah gas bumi yang mengandung metana (CH4) dengan komposisi 90% metana yang dikondensasi menjadi cairan pada tekanan satu atmosfer dan kemudian didinginkan pada suhu -163 celcius. LNG adalah gas yang mempunyai potensial sebagai transisi energi ramah lingkungan.
Pada prosesnya, LNG harus mengalami tahapan pemurnian atau penghilangan impuritas dahulu untuk menghilangkan senyawa-senyawa tidak perlu seperti karbon dioksida, asam sulfida, mekuri, dan hidrokarbon berat. Maka volume gas akan mengalami penyusutan, hal ini memudahkan mobilitas terkait LNG.
Pemindahan atau pengiriman memang dirancang menggunakan kendaraan khusus atau tangki penyimpanan LNG. Jika pemindahan gas tersebut melalui pipa-pipa maka tindakan tersebut tidak efektif dari segi ekonomis. Setelah selesai dilakukan pengangkutan atau pemindahan selanjutnya akan dikonversi kembali menjadi bentuk gas dan menyalurkannya melalui sistem transmisi.
Sifat LNG
LNG memiliki karakteristik antara lain cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berwarna. Gas alam cair tidak menimbulkan korosif dan tidak mudah terbakar.
Nilai-nilai LNG yang perlu diperhatikan kualitasnya antara lain berat molekul, density, nilai kalor, titik didih, dan flammability seperti flash point dan fire point. Namun, yang menjadi nilai jual itu sendiri adalah colorific value atau jumlah panas dalam kalori per gram.
Melansir Unitrove, LNG memiliki densitas sekitar 430 kg/m³ sampai 480 kg/m³ dan nilai kalor bruto sekitar 54 MJ/kg sampai 56 MJ/kg tergantung komposisinya. Nilai-nilai ini harus tetap terjaga meskipun adanya konversi wujud zat dari gas menjadi cair atau cair menjadi gas.
Baca juga: Apa itu SDGs? – Tujuan, Manfaat dan Perannya
Kegunaan LNG
LNG adalah gas alam multifungsi yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Namun, daerah penghasil LNG yang saat ini masih beroperasi adalah Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Papua Barat. Sedangkan daerah penghasil LNG terbesar di Indonesia adalah Blok Mahakam, Kalimantan Timur.
Aset sebesar itu akan memberikan dampak positif terhadap kebutuhan masyarakat. Berikut ini adalah kegunaan LNG untuk keperluan industri dan masyarakat, antara lain :
1. LNG untuk Kebutuhan Rumah Tangga (Household)
Rumah tangga tidak terlepas dari kebutuhan akan energi dan gas. Penggunaan gas ini sangat penting untuk pemasakkan dan penyiapan makanan. Penggunaannya di Indonesia telah semakin marak, karena gas alam ini lebih efisien, keamanan yang baik, dan menghasilkan emisi lebih sedikit.
2. LNG untuk Bahan Bakar Kapal
Gas alam menjadi bahan bakar transportasi bukanlah suatu hal yang asing. Penggunaannya dalam sektor transportasi berupa kapal mampu memangkas biaya operasional. Pemakaiannya lebih fleksibel, efisiensi yang tinggi, serta mampu mereduksi 25-30% karbon dioksida, gas-gas oksida sulfur (SOx), mono nitrogen oksida (NOx) sampai 90%.
3. LNG untuk Kebutuhan Industri
Tahun 2021, sektor industri tercatat sebagai konsumen gas terbesar yaitu 1.597,44 BBTUD atau 28,22% dari total pemanfaatan gas produksi nasional. Pemanfaatan gas untuk pabrik pupuk, tercatat mencapai 705,03 BBTUD atau 12,45% dan sektor kelistrikan sebesar 681,50 BBTUD.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 menetapkan kebijakan penyesuaian harga gas untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing industri nasional. “Pemerintah sangat serius melakukan kebijakan harga gas ini, terutama untuk industri tertentu seperti pabrik pupuk, keramik dan sebagainya.
4. LNG untuk Kebutuhan Pembangkit Listrik
Kebutuhan yang signifikan penggunaan LNG adalah untuk keperluan pembangkit listrik. BUMN telah melakukan program sinergi bersama pertamina untuk membuat PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas).
Walaupun masih dalam tahap uji coba, pemerintah merencanakan pemerataan kebutuhan listrik terutama di daerah Timur sebagai proses pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu, gas alam ini sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Keuntungan penggunaan gas ini adalah bisa menekan biaya pengguna karena harganya lebih murah daripada harga solar non subsidi.
Baca juga: Mengetahui Lebih Lanjut Terkait LPG sebagai Bahan Bakar Rumah Tangga
Kelebihan LNG Sebagai Prospek di Masa Depan
Kelebihan LNG yang beragam membuatnya sebagai salah satu bahan bakar berprospek cerah dan ramah lingkungan. Gas ini mampu untuk mengurangi emisi sebanyak 85% daripada gas-gas lainnya. Gas ini mampu tersimpan pada tekanan 1 atmosfer, densitas energi lebih besar daripada volume serta memiliki jarak tempuh yang lama/panjang.
Emisi karbon perlu kita tekan di sini, bayangkan berapa banyak sudah pencemaran lingkungan karena emisi? Pemanasan global salah satunya terjadi akibat adalah peningkatan emisi karbon ke atmosfer lebih banyak daripada pengikatan karbon oleh tumbuhan.
Akibat adanya emisi tak terbentung, maka secara tidak langsung menyebabkan efek rumah kaca. Harapan di masa mendatang, gas ini bisa mengurangi dampak negatif akibat pemanasan global.
Perbedaan LNG dan LPG
Apa yang dimaksud dengan lng dan lpg dan apa perbedaannya? LNP adalah gas yang mengandung metana dan dapat dikonversi menjadi cair. Sedangkan LPG adalah gas mengandung campuran hidrokarbon contohnya adalah propana, propilena, butilena, isobutana dan n-butana. Senyawa ini adalah senyawa yang mudah terbakar.
Solar Industri menjadi supplier resmi Pertamina dengan menyediakan pembelian Bio Solar B30 dan Marine Fuel Oil (MFO) non-subsidi. Silakan kunjungi laman kami untuk mendapatkan harga khusus dari tim kami.