Kondensasi merupakan salah satu proses yang menyebabkan terbentuknya hujan, dimana perubahan suhu dan tekananlah yang memengaruhi terjadinya kondensasi. Simak artikel berikut ini unutk mengenal lebih dalam tentang kondensasi!
Apa Itu Kondensasi?
Udara merupakan zat yang mengandung uap air, namun sering kali kita tidak dapat melihat wujudnya. Perubahan uap air menjadi air disebut sebagai kondensasi atau pengembunan. Kondensasi sendiri sangat penting untuk keberlangsungan siklus air karena proses ini berperan dalam pembentukan awan. Awan-awan inilah yang nantinya dapat menghasilkan curah hujan, yang merupakan jalur utama bagi air untuk kembali ke permukaan bumi.
Susunan molekul air berubah ketika air berubah dari bentuk gas (uap), cair, dan padat. Molekul air dalam bentuk uap tersusun lebih acak dibandingkan dengan bentuk cair dan molekul air menjadi lebih teratur dan dilepaskan atmosfer ketika proses kondensasi terjadi.
Proses Kondensasi
Proses kondensasi adalah istilah untuk perubahan wujud air dari uap menjadi cairan. Proses ini membutuhkan keberadaan uap air di atmosfer, penurunan suhu, dan keberadaan objek lain agar uap air dapat mengembun.
Simak proses terjadinya pengembunan di bawah ini!
1. Udara yang Naik
Uap air yang tersuspensi dalam udara yang naik menyebabkan kondensasi. Ketika sinar matahari melewati atmosfer dan menyebabkan suhu tanah meningkat, udara di atas tanah menjadi hangat bersamaan dengan pancaran sinar matahari yang panas, kemudian udara mulai naik.
Ketika udara yang dipanaskan naik, udara tersebut akan semakin jauh dari panas tanah dan mulai mendingin. Partikel-partikel air kehilangan panas dan melambat. Setelah cukup dingin, partikel air berubah dari uap menjadi cair. Perubahan kondisi fisik ini dikenal sebagai kondensasi.
2. Permukaan yang Dingin
Udara yang kaya air menyebabkan kondensasi saat bersentuhan dengan permukaan yang lebih dingin. Partikel uap yang tereksitasi bertabrakan dengan permukaan yang dingin dan kehilangan energi, sehingga berubah wujud dari gas menjadi cairan.
Tetesan air pada gelas minuman dan kaca depan yang berkabut adalah hasil pengembunan uap air karena persyaratan suhu untuk pengembunan terpenuhi.
3. Penurunan Suhu
Saat matahari terbenam, lebih sedikit radiasi matahari yang mencapai tanah, dimana hal ini menyebabkan suhu tanah menurun. Atmosfer di atas tanah kehilangan panas karena suhu tanah yang lebih dingin. Saat tekanan atmosfer turun, partikel air di udara melambat. Ketika suhu udara mendingin hingga mencapai titik embun, udara tidak dapat lagi menahan semua kelembapannya sehingga menyebabkan air mengembun.
4. Inti Kondensasi
Kehadiran uap air dan variasi suhu menyebabkan terjadinya kondensasi, namun ada satu persyaratan lain yang harus dipenuhi agar terjadi kondensasi di atmosfer yaitu condensation nuclei.
Condensation nuclei harus ada agar tetesan air dapat terbentuk di sekelilingnya. Partikel mikroskopis seperti garam dan debu, juga mikroba dan partikel asap bertindak sebagai inti kondensasi. Air yang menjadi dingin dan menempel pada partikel tersuspensi, mengurangi tegangan permukaan pada tetesan air dan memungkinkan tetesan air untuk menyatu.
Baca Juga: Apa itu Karbon dioksida? Kenali Manfaat Dampaknya Berikut Ini!
Bentuk-Bentuk Kondensasi
Melansir dari situs unacademy, Suhu saat titik embun tercapai dapat digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai jenis kondensasi. Kondensasi bisa terjadi apabila titik embun berada di bawah titik beku atau 0° C, dan bisa juga terjadi apabila titik embun berada di atas titik beku. Jenis kondensasi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
- Apabila titik embun berada di bawah titik beku, maka akan terbentuk embun beku, salju dan awan tertentu.
- Apabila titik embun naik di atas titik beku, maka akan terbentuk embun, kabut, kabut, kabut asap, dan sebagian awan.
Kondensasi juga bisa dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, misalnya, di dekat permukaan bumi atau di udara bebas. Kategori pertama meliputi embun, embun beku putih, kabut, dan kabut, sedangkan kategori kedua meliputi awan.
1. Embun
Embun adalah uap air yang terbentuk akibat kondensasi dan terbentuk ketika air berubah dari uap menjadi cairan. Peristiwa ini terjadi saat suhu turun dan benda menjadi dingin. Ketika sebuah benda cukup dingin, udara di sekitarnya juga ikut mendingin.
Udara yang lebih dingin memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menyimpan uap air daripada udara yang lebih hangat. Akibatnya, uap air di udara sekitar benda yang didinginkan akan mengembun.
Embun terdiri atas tetesan air kecil yang terbentuk ketika kondensasi terjadi. Titik embun adalah suhu tempat embun berkembang. Titik embun sangat bervariasi, tergantung di mana tempat, cuaca, dan waktu terjadinya.
Embun lebih rentan terbentuk di tempat yang lembab. Udara yang hangat dan lembap mengandung banyak uap air, yang bisa mengembun pada malam yang dingin. Saat suhu menurun dan benda-benda menjadi dingin, embun lebih mungkin terjadi pada malam hari. Namun, ketika titik embun tercapai, embun dapat terjadi.
2. Kristal Es
Ketika titik embun berada di bawah titik beku, sisa uap air akan mengembun dalam bentuk kristal es yang sangat sedikit. Ini dikenal sebagai embun beku. Kelembaban di udara mengembun secara langsung menjadi kristal es yang sangat kecil. Namun kondensasi jenis ini dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis tanaman juga bisa menimbulkan masalah pada infrastruktur jalan raya.
3. Kabut
Kabut terbentuk ketika proses kondensasi terjadi di dekat permukaan bumi dalam bentuk tetesan mikroskopis air yang menggantung dan mengambang di udara. Jarak pandang lebih besar dari satu kilometer tetapi kurang dari dua kilometer dalam kabut. Kabut, di sisi lain, terjadi ketika jarak pandang berkurang hingga kurang dari satu kilometer. Langit yang cerah, cuaca yang tenang, dan malam musim dingin yang dingin sangat ideal untuk terciptanya kabut.
4. Kabut Asap
Asap, debu, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan polutan lainnya telah mencemari dan memperkeruh kabut, sehingga menghasilkan kabut asap. Kabut asap adalah kejadian umum di kota-kota besar dan kawasan industri. Namun kabut asap sangat berbahaya bagi kesehatan karena mempengaruhi sistem pernapasan.
5. Awan
Awan adalah gumpalan tetesan air kecil atau kristal es mikroskopis yang terbentuk ketika uap air mengembun di udara bebas pada ketinggian. Pendinginan udara secara adiabatik di bawah titik embun adalah penyebab utama terjadinya awan.
Awan memiliki bentuk yang bervariasi karena terbentuk pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi. Awan diklasifikasikan ke dalam empat jenis berdasarkan ketinggian, luasnya, kepadatan, dan transparansi atau keburamannya, yaitu cirrus, kumulus, stratus, dan nimbus adalah empat jenis awan.
Jenis Kondensasi
Ada dua jenis kondensasi yang harus diketahui:
1. Kondensasi Interior
Ketika kelembapan interior tinggi dan suhu luar ruangan rendah, pengembunan dapat terjadi pada permukaan kaca interior. Untuk membantu melindungi rumah dan perabot rumah tangga, maka perlu mengurangi kelembapan relatif di dalam ruangan sehingga dapat mengurangi kelembapan interior dan membantu mengurangi kondensasi kaca interior. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik agar terhindar dari pengembunan.
2. Kondensasi Eksterior
Kondensasi eksterior dapat terjadi ketika kondisi lingkungan di luar memicu pengembunan pada kaca. Unit kaca dengan insulasi tinggi memungkinkan panel luar lebih dingin daripada panel dalam.
Jika panel luar lebih dingin dari titik embun udara, kondensasi akan terjadi. Hal ini dapat terjadi bahkan ketika suhu di luar tidak terlalu dingin. Hal ini biasanya terjadi ketika hanya ada sedikit atau tidak ada angin atau pergerakan udara.
Baca Juga: Atmosfer: Komposisi, Lapisan dan Manfaatnya
Itulah informasi seputar pengembunan yang dapat kami sampaikan secara detail. Jika Anda sedang mencari alternatif bahan bakar yang efektif dan ramah lingkungan, Solar Industri menerima pemesanan Bio Solar (B30) dengan harga bersaing. Selengkapnya, bisa dicek di sini.