Pernahkah Anda berpikir, di mana tempat yang digunakan untuk mengolah maupun menyimpan minyak dan gas?
Sebenarnya, terdapat beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk penyimpanan tersebut, salah satunya adalah Floating, Production, Storage, & Offloading (FPSO).
FPSO adalah sebuah kapal terapung yang biasanya digunakan oleh Offshore Industri yang berfungsi untuk mengolah serta menyimpan minyak dan gas.
Mungkin bagi kalian, istilah tersebut masih sangat asing dan jarang terdengar. Ya, karena istilah ini sering disebut di industri perkapalan maupun minyak dan gas.
Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir jika ingin mengetahuinya. Sebab, pada artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu kapal FPSO beserta dengan komponen, cara kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Apa itu FPSO?
Floating, Production, Storage, and Offloading (FPSO) adalah sebuah kapal yang berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, hingga menyalurkan minyak mentah dan gas alam ke industri offshore mining.
Biasanya, produksi maupun penyimpanan tersebut nantinya akan dimasukkan ke kapal tanker minyak dan diangkut melalui pipa.
Dengan kata lain, kapal FPSO adalah jenis kapal yang dirancang khusus untuk menerima minyak dan gas alam.
Kapal tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan produksi di atas dek kapal serta penyimpanan hidrokarbon yang berada di dalam lambung ganda.
Peralatan tersebut dapat membantu untuk proses pemisahan, penyimpanan, hingga pembongkaran minyak dan gas yang telah diekstraksi dari sumur minyak bawah laut.
Jenis kapal seperti ini sangatlah penting karena berfungsi untuk memfasilitasi pengolahan maupun penyimpanan minyak dan gas. Terlebih lagi, kapal seperti ini banyak digunakan oleh industri offshore mining.
Selain FPSO terdapat tiga jenis peralatan lain berdasarkan kemampuan pemrosesan dan penyimpanannya.
Pertama, ada Floating, Storage, and Offloading (FSO) yang menjadi metode dengan tidak mempunyai kemampuan pemrosesan minyak dan gas.
Kedua, Floating, Drilling, Production, Storage, and Offloading (FDPSO) yang mana metode ini mengintegrasikan kemampuan pengeboran langsung ke dalam kapal
Ketiga, ada Floating, Storage, and Regasification (FSRU) yang menjadi unit penyimpanan dan regasifikasi terapung dan beroperasi di terminal darat.
Komponen FPSO
Terdapat beberapa komponen yang membantu untuk proses pengolahan hingga pendistribusian minyak dan gas alam.
Berikut ini beberapa komponen Floating, Production, Storage, and Offloading yang perlu Anda ketahui:
1. Lambung kapal
Pertama, ada lambung kapal yang berarti bagian atas kapal di atas permukaan laut yang dibuat untuk mengubah kapal tanker yang ada sesuai spesifikasi proyek.
2. Geladak atas
Komponen kedua adalah geladak atas yang mengacu pada bagian atas kapal yang digunakan sebagai tempat peralatan pemrosesan produksi berada.
Biasanya, bagian ini mencakup beberapa peralatan,di antaranya pemrosesan minyak mentah, kompresi gas, pengolahan air, dan lain sebagainya.
Selain itu, bagian ini juga sebagai tempat tinggal personel, ruang kendali, dan dek helikopter untuk transportasi awak.
3. Sistem penambatan
Selanjutnya, ada sistem penambatan yang terdiri dari jangkar, konektor, dan tali tambatan.
Sistem ini berfungsi untuk menahan dan melawan gelombang maupun angin untuk mendukung pengoperasian FPSO menjadi lancar dan aman.
4. Anak tangga atau risers
Risers adalah saluran silinder yang fungsi utamanya untuk memindahkan cairan dan gas dari kepala sumur bawah laut ke kapal produksi.
Hal ini memungkinan FPSO untuk bergerak secara vertikal dan lateral. Anak tangga ini dirancang untuk menyerap setiap gerakan yang mempengaruhi posisi kapal .
Cara Kerja FPSO
Setelah Anda mengetahui mengenai komponen dalam Floating, Production, Storage, and Offloading (FPSO), maka saatnya untuk membahas mengenai cara kerjanya.
Cara kerja kapal FPSO dimulai dari hidrokarbon (campuran minyak, air, dan gas) yang diproduksi di sumur bawah laut akan dialirkan menuju ke kapal melalui pipa bawah laut.
Kemudian, hidrokarbon tersebut akan dipisahkan menjadi minyak, air, dan gas. Proses ini melalui peralatan pemisahan air, pengolahan gas, pemrosesan minyak, serta kompresi gas.
Selanjutnya, dari sistem penambatan, hidrokarbon berpindah ke inlet produksi dan test manifold. Tempat ini terdiri dari peralatan pemisahan minyak mentah, gas, dan air.
Setelah itu, jika minyak mentah sudah dipisahkan dari campuran lainnya, maka akan memasuki tahap penyimpanan berupa tangki.
Tangki tersebut akan dimasukkan ke kapal tanker ulang-alik yang ditambatkan di buritan. Kemudian, jika sudah, gas dari hidrokarbon sebelumnya tadi bisa digunakan sebagai bahan bakar kapal, pembangkit listrik turbin gas, dan sebagainya.
Kelebihan FPSO
Perlu Anda ketahui, alat semacam ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam setiap prosesnya.
Nah, kali ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai kelebihan kapal FPSO. Berikut beberapa kelebihannya:
1. Penyimpanan dan keamanan baik
Kapal seperti ini mampu memberikan keamanan dan kapasitas penyimpanan lebih baik dari pada proses maupun sistem konvensional.
Terlebih lagi, melalui peralatan seperti ini juga membantu untuk memaksimalkan efisiensi biaya selama proses berlangsung.
2. Cenderung lebih murah
Kapal Floating, Production, Storage, and Offloading memungkinkan perusahaan memproduksi minyak dan gas alam dengan biaya lebih terjangkau.
Apalagi, jika dibandingkan dengan produksi dan penyimpanan minyak dan gas di lepas pantai tradisional atau konvensional.
3. Level-playing field
Terakhir, kelebihan dari kapal ini adalah membantu untuk memastikan keseimbangan kompetitif antara produsen kecil dan besar.
Kekurangan FPSO
Selain beberapa kelebihan di atas, tentunya terdapat pula kekurangan yang perlu Anda ketahui. Berikut ini beberapa kekurangan dari Floating, Production, Storage, and Offloading:
1. Waktu konstruksi dan konversi lama
Perlu Anda ketahui, ternyata proses membangun kapal ini membutuhkan waktu 1 – 2 tahun. Bahkan, dalam prosesnya juga memerlukan studi lingkungan yang cukup mahal dan lama.
2. Risiko tumpahan minyak
Proses pemindahan minyak dan gas dari kapal tanker besar ke kapal lebih kecil, terkadang dapat menimbulkan risiko tumpahan minyak.
Tentu, risiko tersebut dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi ekosistem laut maupun penduduk di sekitar lautan.
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu Floating, Production, Storage, and Offloading beserta dengan komponen hingga kelebihan dan kekurangannya.
Pada dasarnya, FPSO adalah sebuah metode yang berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, serta mendistribusikan minyak mentah dan gas alam melalui kapal tanker menuju industri offshore mining.
Tentu, metode ini sangat bermanfaat dan berguna bagi perusahaan swasta yang bergerak di bidang energi, terutama minyak dan gas alam.
Dalam mendukung operasional kapal tanker untuk mendistribusikan ke industri offshore mining, tentunya membutuhkan bahan bakar kapal yang sesuai dengan prosedur tertentu.
Maka dari itu, PT Megah Anugerah Energi memberikan solusinya melalui Bunker Service yang mana akan mengirimkan minyak dari truk tangki menuju kapal sesuai dengan standar Dirjen Migas dan prosedur pelabuhan yang berlaku.
Tentu, ini akan mempermudah proses pengiriman bahan bakar kapal laut serta membantu menjalankan operasional lebih efektif.
Jika tertarik menggunakannya, maka segera hubungi kami dan konsultasikan semua kebutuhan Anda secara gratis!