Kenali 7 Jenis Oli Mobil dan Motor serta Fungsinya

Bagikan:
Jenis oli yang digunakan pada mobil dan motor sangat bervariasi, tergantung pada tingkat kebutuhan dan spesifikasi kendaraan.
jenis oli kendaraan
Daftar Isi

Bukan rahasia umum lagi jika fungsi dari oli adalah mengurangi gaya gesek antara dua benda yang bergerak dan juga sebagai pendingin mesin. Namun perlu Anda ketahui juga ada banyak sekali jenis oli. Apa saja jenisnya? Mari kita simak bersama pada artikel kali ini tentang jenis oli.

Apa itu Oli?

Sebelum masuk pada inti artikel kali ini, kita akan menyinggung sedikit mengenai pengertian dari Oli. Jadi, oli atau pelumas mesin adalah Oli atau minyak pelumas mesin adalah zat kimia berbentuk cair yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara dua benda yang bergerak.

Dengan demikian, oli berfungsi sebagai pelindung yang mengurangi kemungkinan terjadinya benturan antara komponen logam di dalam mesin. Di samping itu, oli juga dapat mencegah terjadinya goresan dan keausan. 

Berat jenis oli, yang merupakan rasio massa jenis oli terhadap massa jenis air, umumnya berkisar antara 0,7 hingga 0,9. Ini berarti oli lebih ringan dari air, sehingga oli akan mengapung di atas air. Berat jenis oli ini bisa bervariasi tergantung pada komposisi dan jenis oli yang digunakan. Secara umum, komposisi oli terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.

Massa jenis oli bervariasi tergantung pada jenis dan komposisinya, tetapi secara umum berkisar antara 700 hingga 900 kg/m³. Massa jenis ini menunjukkan seberapa padat oli tersebut, yang dapat memengaruhi performa pelumasannya pada mesin.

Jenis-Jenis Oli

minyak pelumas mesin
Jenis Oli (sumber: Pexels.com)

Setelah memahami penjelasan tentang pengertian oli, sekarang kita langsung saja membahas berbagai jenis oli. Berikut ini adalah beberapa jenis oli secara umum yang perlu Anda ketahui.

1. Oli Mineral

Jenis ini terbuat dari bahan dasar minyak bumi yang kemudian diolah dan ditambahkan aditif untuk meningkatkan performa dan fungsinya.

2. Oli Sintetis Campuran

Jenis ini biasanya terdiri dari Polyalphaolefins, yang dihasilkan dari pengolahan oli mineral berbentuk gas. Selanjutnya, senyawa ini dicampurkan dengan oli mineral.

Itulah sebabnya kita bisa mencampur oli sintetis dengan oli mineral. Oli campuran sintetis ini biasanya mengandung bahan karbon reaktif dan dirancang untuk memberikan kinerja yang lebih efektif dibandingkan oli mineral.

3. Oli Full Sintesis

Jenis oli ini mirip dengan sintetis campuran tetapi menggunakan bahan dasar oli yang sepenuhnya terbuat dari kombinasi formula dan aditif khusus untuk menjaga kualitas oli di berbagai kondisi. Oli tipe ini biasanya lebih mahal karena lebih tahan terhadap penguapan, keausan, dan korosi pada kendaraan.

Jenis-Jenis Oli Motor

Setelah memahami jenis oli secara umum, kita akan membahas jenis oli motor yang berfungsi melumasi mesin. Oli motor tersedia dalam berbagai jenis, yang dibedakan berdasarkan bahan pembuatannya. Berikut ini empat jenis oli motor yang sering digunakan.

1. Oli Vegetable

Jenis oli motor pertama ini dibuat dari bahan tumbuhan, terutama dari biji jarak yang disuling menjadi minyak. Oli ini merupakan salah satu jenis pelumas terbaik dan banyak digunakan dalam ajang balapan.

Namun, oli ini memiliki harga yang cukup tinggi dan proses oksidasi yang cepat, sehingga tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.

2. Oli Mineral

Jenis oli motor kedua ini dihasilkan melalui proses penyulingan bahan mineral. Kelebihannya adalah dapat membantu menjaga mesin motor tua agar lebih awet. Di samping itu, getaran mesin cenderung lebih halus saat mesin dalam keadaan dingin. Harganya juga lebih terjangkau dibandingkan oli sintetis.

Akan tetapi, kekurangan oli mineral terletak pada struktur molekulnya yang tidak seimbang. Penggunaannya dapat menyebabkan timbulnya kerak pada permukaan komponen mesin motor.

3. Oli Sintesis

Oli ini dibuat dari produk petroleum melalui proses kimia. Keunggulannya antara lain adalah stabilitas yang lebih baik dan kemampuan pelumasan yang sangat baik. 

Oli sintetis juga tidak cepat berubah warna menjadi hitam dan dapat membantu membersihkan mesin dari kerak karbon. Penggunaan oli ini dapat menjaga suhu mesin motor tetap dingin, sehingga banyak disukai oleh pengguna.

4. Oli Semi Sintesis

Oli ini merupakan sebuah campuran antara oli mineral dan oli sintetis. Kombinasi ini menghasilkan kemampuan pelumasan yang baik. Selain itu, harganya cenderung lebih terjangkau dibandingkan oli sintetis. 

Namun, oli semi sintetis juga memiliki kekurangan tertentu, di mana masih mengandung karbon aktif seperti sulfur yang terdapat pada oli mineral. Jenis oli semi sintetis merupakan salah satu pilihan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menggunakannya pada motor kesayangan Anda.

Jenis-Jenis Oli Mobil

Jenis Oli (sumber: Pexels.com)

Tipe oli mobil biasa dan kendaraan logistik sebenarnya hampir serupa. Namun, pemilihan merek yang tepat memerlukan perhatian ekstra agar kendaraan tetap beroperasi dalam kondisi terbaik. Oleh karena itu, berikut jenis oli mobil dan juga fungsinya.

1. Oli Transmisi

Jenis oli mobil yang pertama adalah oli transmisi. Oli ini berfungsi untuk mempermudah dan memperlancar perpindahan gigi dalam sistem transmisi. Penggunaan oli transmisi bervariasi tergantung pada tipe mobil, di mana mobil manual dan otomatis memerlukan jenis oli yang berbeda.

Mobil manual menggunakan oli dengan kekentalan di atas SAE 40, sedangkan mobil otomatis menggunakan ATF (Automatic Transmission Fluid). Dalam kendaraan manual, oli berfungsi sebagai pelumas untuk gear dan bearing, sementara dalam mobil otomatis, oli berperan pada clutch dan torque.

Penggantian oli transmisi pada mobil manual disarankan setelah menempuh jarak 10.000 km, sedangkan untuk mobil otomatis, penggantian oli dapat dilakukan setelah 20.000 km.

2. Oli Mesin

Jenis oli mobil pertama adalah oli mesin. Seperti namanya, fungsi utama oli mesin adalah melumasi mesin kendaraan. Tanpa pelumas ini, mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal. Oli juga berperan mengurangi risiko gesekan saat kendaraan bergerak, serta mendinginkan mesin yang terlalu panas.

3. Oli Power Steering

Jenis oli mobil pertama adalah oli power steering. Jika kendaraan terasa lebih berat atau sulit bergerak, kemungkinan oli power steering perlu diganti. Oli ini merupakan pelumas penting untuk kendaraan dengan sistem hidrolik, yang berfungsi memastikan kinerja transmisi dan tenaganya.

Untuk memeriksa kondisi oli ini, perhatikan warnanya; jika masih orange atau sedikit merah muda, itu tandanya masih baik. Namun, jika warnanya berubah menjadi hitam atau coklat, itu berarti oli sudah tidak layak digunakan, dan sebaiknya segera bawa ke bengkel untuk menghindari kontaminasi.

4. Oli Gardan

Oli gardan berfungsi untuk menghubungkan transmisi dan sistem gardan agar berfungsi dengan baik. Tanda-tanda masalah oli gardan bisa dideteksi dari suara mesin, jika terdengar dengungan saat mobil berjalan, itu menandakan oli mengalami penurunan volume atau menjadi encer.

Oleh karena itu, penting untuk mengganti oli gardan setiap 10.000 kilometer atau bersamaan dengan penggantian oli transmisi.

5. Oli Rem

Dikenal juga sebagai minyak rem, oli rem berfungsi memberikan tenaga pada pedal ke komponen kaliper rem, sehingga kendaraan dapat segera mengurangi kecepatan atau berhenti. Oli ini terbuat dari bahan sintetis dengan tingkat kekentalan yang rendah.

Anda dapat mengganti oli rem saat warna atau konsistensinya berubah. Hindari membuka dan menutup tangki oli terlalu sering untuk menjaga kebersihan. Selain itu, penggantian oli harus dilakukan setiap 30.000 km.

6. Oli Transfer

Oli transfer biasanya digunakan pada mobil dengan sistem penggerak all-wheel drive (AWD) dan four-wheel drive (4WD). Fungsinya adalah melindungi bagian rantai dan bearing.

Tanpa oli transfer, gigi kendaraan akan sulit bergerak, menyebabkan kendaraan terasa berat saat dioperasikan. Sebaiknya ganti oli transfer setiap kendaraan menempuh 40.000 km dan lakukan pemeriksaan kondisi secara berkala.

7. Oli Sintesis

Jenis oli mobil terakhir adalah oli sintetis yang terbuat dari bahan PAO (Polyalphaolefin), yang merupakan hidrokarbon buatan. Struktur bahan ini mirip dengan oli mineral, menjadikannya sangat sesuai untuk kendaraan.

Oli sintetis memiliki kontrol struktur yang lebih baik dan volatilitas lebih rendah, yang mengurangi emisi knalpot dan meningkatkan titik nyala. TMO OW-20 SN Full Synthetic, salah satu contoh oli sintetis, merupakan produk dari Toyota. Oli ini dirancang sesuai dengan standar mesin mobil Toyota dan ideal untuk kendaraan berbahan bakar bensin.

Kesimpulan

Kesimpulannya, oli atau minyak pelumas mesin adalah zat cair yang digunakan untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin dan melindungi mesin dari kerusakan. Ada beberapa jenis oli, seperti oli mineral, sintetis, semi-sintetis, dan vegetable, yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tergantung pada penggunaannya.

Oli juga dibedakan berdasarkan tipe kendaraan, yang memiliki fungsi khusus dalam memastikan performa optimal kendaraan. Pemilihan oli yang tepat dan pergantian secara rutin sangat penting untuk menjaga kinerja dan umur panjang mesin serta komponen kendaraan.

Terakhir, jika Anda mencari bahan bakar berkualitas baik untuk kebutuhan industri bahan bakar Anda, percayakan Megah Anugerah Energi. Tidak hanya kualitasnya yang baik, dalam hal pengiriman juga tidak kalah terbaik juga. Hubungi kontak kami jika tertarik untuk menggunakan jasa kami dalam kebutuhan industri Anda!

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.