Proses tersebut akan memberikan angka pasti dan akurat seberapa banyak solar yang tersisa, sehingga jumlahnya dapat diperkirakan saat akan diisi atau waktu yang diperlukan untuk mengosongkannya.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang kapan kalibrasi harus dilakukan, tahap persiapan yang harus dilakukan, cara kalibrasi tangki solar, kesalahan umum yang sering terjadi dan cara menghindarinya.
Apa Itu Kalibrasi Tangki Solar?
Kalibrasi tangki solar adalah proses pengukuran dan verifikasi volume atau kapasitas solar di dalam tangki penyimpanan. Kalibrasi ini penting dilakukan bagi pihak-pihak yang menyimpan atau menggunakan solar dalam jumlah besar.
Seperti pemilik SPBU, perusahaan transportasi dan logistik, hingga industri pertambangan dan konstruksi. Kalibrasi harus dilakukan dengan tepat, karena salah pengukuran volume dapat mengakibatkan kerugian ekonomi, kesalahan laporan, dan potensi risiko hukum dalam jual beli berbasis volume.
Kapan Kalibrasi Tangki Solar Harus Dilakukan?
Kalibrasi tangki solar bisa dilakukan secara berkala atau terjadwal, terutama ketika kondisi tangki mulai berubah seperti deformasi atau berubah bentuk dari yang baik menjadi kurang baik.
Selain itu, pengukuran juga dapat dilakukan ketika tangki baru dipasang, diperbaiki, dimodifikasi, dipindahkan ke lokasi baru, dibersihkan, terjadi kerusakan atau penurunan kinerja.
Dalam beberapa kondisi, tangki solar dapat menyatakan nilai stok selisih, konsumsi solar yang tidak sesuai catatan, dan adanya indikasi kerusakan flow meter atau sensor level. Dalam kondisi semacam ini, kalibrasi tangki juga perlu dilakukan.
Persiapan Sebelum Melakukan Kalibrasi Tangki Solar
Meskipun tampaknya pengukuran ini bisa dilangsungkan dengan mudah, tetapi kalibrasi tangki solar berlangsung dalam beberapa tahap. Berikut proses persiapan yang dilakukan sebelum memulai pengukuran.
- Pemeriksaan dokumen dan data teknis – teknisi menyiapkan dan memeriksa dokumen terkait kondisi tangki, seperti spesifikasi, gambar atau desain, riwayat penggunaan tangki, riwayat kalibrasi sebelumnya, dan standar yang akan digunakan.
- Pembersihan tangki – tangki dibersihkan dari endapan lumpur, karat, sludge, atau air.
- Ventilasi dan penghilangan uap berbahaya – blower dimanfaatkan sebagai jalan gas keluar atau membuka semua penutup tangki dan memastikan tidak ada gas apapun dalam tangki sebelum teknisi bekerja.
- Pemeriksaan kondisi fisik tangki – teknisi mengecek kebocoran, korosi, deformasi, dan letak tangki apabila miring atau tidak stabil.
- Persiapan keselamatan – teknisi menyiapkan alat P3K, pemadam kebakaran, APD lengkap, dan alat pengukur gas.
- Persiapan alat ukur standar – teknisi menyiapkan flow meter standar, dipstick atau batang ukur, level sensor, pita ukur, dan alat ukur digital.
- Menyiapkan cairan uji – teknisi menyiapkan air atau cairan uji lainnya yang bebas gelembung dan bersuhu konstan.
- Menyiapkan lokasi dan keamanan area – lokasi tangki solar yang akar diukur harus bebas dari lalu lintas kendaraan, terpasang garis pembatas dan rambu keselamatan, bebas dari sumber api atau percikan, dan bebas gangguan lainnya.
- Menentukan metode kalibrasi – teknisi menentukan metode yang tepat untuk pengukuran dan langkah-langkah yang akan dilalui.
Baca Juga: Cara Menghitung Volume Bahan Bakar Tangki Solar yang Benar
Cara Kalibrasi Tangki Solar Secara Umum
Cara kalibrasi tangki solar bisa dilakukan dalam beberapa cara sebagai berikut.
1. Metode Manual (Dipstick / Sounding)
Metode manual adalah cara tradisional dan sederhana untuk diterapkan. Pengukurannya menggunakan batang ukur (dipstick) yang memiliki skala tertentu.
Sementara cara kerjanya dilakukan dengan mencelupkan dipstick ke tangki kosong. Kemudian, bahan bakar ditambahkan secara bertahap. Setiap penambahan volume dicatat dan dicocokkan dengan tanda atau skala pada batang.
Nantinya, kedua ukuran tersebut dimasukkan dalam tabel kalibrasi atau tabel kapasitas tangki untuk mengaitkan cairan dan volume yang sesuai.
Metode ini memang terkenal simpel, tetapi memiliki tingkat akurasi rendah hingga sedang dan paling rentan terhadap kesalahan manusia. Pengukurannya pun membutuhkan waktu lama, karena berulang mengukur dan mencatat.
2. Metode Volumetrik
Selanjutnya, cara kalibrasi tangki solar juga bisa dilakukan dengan menerapkan metode volumetrik atau pengisian bertahap. Metode ini menjadi metode standar yang biasa diterapkan dengan metode manual atau ATG.
Metode ini bekerja dengan cara mengisi tangki dengan bahan bakar atau cairan lain. Proses pengisiannya tidak dilakukan sembarangan, melainkan menggunakan alat ukur volume yang sudah berstandar nasional atau internasional.
Akurasi dan ketepatan pengukurannya sudah dipastikan tepat dan dapat dipercaya. Cairan yang dimasukkan pada tangki, dilakukan sedikit demi sedikit.
Setiap kali dimasukkan, ketinggian permukaan cairan dalam tangki diukur dan dicatat. Pencatatan angka tersebut digunakan untuk menyusun tabel hubungan tinggi cairan dan volume solar.
3. Metode Gravimetri
Cara kalibrasi tangki solar lainnya adalah melalui metode gravimetri. Metode ini adalah pengukuran yang dilakukan dengan mengukur massa atau jumlah materi bahan bakar.
Lebih sering diaplikasikan di laboratorium atau untuk kalibrasi alat ukur volume. Cara kerja metode gravimetri dengan melibatkan penimbangan cairan. Timbangan yang digunakan adalah timbangan yang sangat presisi.
Setelah ditimbang, hasilnya dikonversi menjadi volume menggunakan densitas atau massa jenis bahan bakar. Hasil volume tersebut digunakan sebagai data kalibrasi atau pengukuran.
Metode gravimetri dinilai memiliki akurasi sangat tinggi, tetapi tidak praktis untuk tangki lapangan berukuran besar.
4. Metode Automatic Tank Gauging (ATG)
Metode terakhir yang dapat digunakan adalah automatic tank gauging atau ATG. Metode ini memanfaatkan teknologi modern yang dapat mengotomatisasi proses pengukuran.
Cara kerjanya berlangsung dengan memasang probe elektronik di dalam tangki. Alat tersebut akan mengukur level produk secara terus menerus, air, dan suhu di dalam tangki.
Hasil ukur tercatat dalam sistem dan diolah oleh alat elektronik untuk memberikan pembacaan volume secara real-time dan akurat. Metode ini memiliki akurasi tinggi, sehingga dapat meminimalisir kesalahan manusia secara drastis. Namun, biaya instalasi awal cukup tinggi dan butuh pemeliharaan rutin.
Baca Juga: Cara Memilih Tangki Solar: Kenali Jenis, Spesifikasi, dan Materialnya!
Tahapan Kalibrasi Flow Meter
Mengukur aliran fluida, rentan terhadap ketidakakuratan ketika alat yang digunakan tidak terkalibrasi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menguji dan menyesuaikan ulang flow meter atau alat ukur lainnya agar hasilnya tetap presisi dan tepat.
Ada beberapa tahapan yang bisa digunakan sebagai panduan untuk memastikan alat ukur yang digunakan akurat. Diantaranya adalah sebagai berikut.
- Identifikasi jenis flow meter – perhatikan jenis flow meter yang digunakan.
- Siapkan alat dan standar acuan – memastikan kondisi aliran, caira, tekanan, dan suhu sesuai prosedur.
- Jalankan aliran fluida – fluida dialirkan melalui flow meter yang akan diuji.
- Bandingkan pembacaan – pembacaan flow meter dibandingkan dengan pengukuran alat standar.
- Hitung deviasi atau error – identifikasi apakah perbanding menunjukkan selisih yang terlalu besar atau terlalu kecil.
- Sesuaikan – jika selisih melebihi batas toleransi, berarti flow meter perlu disetel ulang.
- Verifikasi ulang – ukur ulang untuk memastikan alat berjalan baik dan memberikan hasil akurat.
- Dokumentasi hasil – catat semua data, grafik, dan perhitungan dalam sertifikat kalibrasi.
Kesalahan Umum saat Kalibrasi dan Cara Menghindarinya
Kalibrasi alat ukur menjadi proses penting yang tidak boleh dilewatkan. Sebab, hal ini bisa memastikan hasil pengukuran yang akurat dan konsisten. Namun sayangnya, masih banyak perusahaan yang melakukan kalibrasi dengan cara kurang tepat.
Mulai dari tidak mengikuti standar kalibrasi yang berlaku, menggunakan peralatan yang tidak terverifikasi, proses kalibrasi jarang dilakukan, hingga tidak mendokumentasikan hasil kalibrasi dengan rinci.
Namun tak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kesalahan tersebut. Seperti, mengikuti SOP dengan konsisten, menggunakan alat kalibrasi yang terakreditasi, mengikuti pelatihan teknisi internal, dan menggunakan checklist kalibrasi sebelum memulai proses kalibrasi.
Penutup
Cara kalibrasi tangki solar yang tepat dan sesuai standar menjadi pengetahuan yang penting dimiliki oleh teknisi kalibrasi profesional. Dengan cara pengukuran yang benar, perusahaan dapat memastikan bahwa tangki tidak terlalu penuh atau kosong.
Jika Anda sedang membutuhkan tangki solar industri, PT Megah Anugerah Energi menawarkan jasa maintenance, penyewaan, hingga pembuatan tangki solar untuk kebutuhan berbagai industri. Tersedia beberapa kapasitas, yakni 5000L, 8000L, 10.000 L, dan 20.000L. Hubungi kami melalui Kontak PT Megah Anugerah Energi untuk mendapatkan penawaran terbaik.








