Jalan demi jalan yang Anda lewati menuju tempat tujuan pasti memiliki rintangannya tersendiri. Entah terjebak dalam macet atau jalanan yang dilewati banyak yang berlubang. Topik yang akan kita bahas kali ini adalah bitumen.
Apa itu bitumen? Jadi bitumen adalah sebutan lain dari aspal. Iya, aspal yang sering kita lewati dan memiliki banyak rintangannya tersendiri. Agar semakin tidak penasaran lagi, mari kita simak bersama penjelasan tentang bitumen.
Pengertian Bitumen
Bitumen adalah material hidrokarbon yang kental dan lengket, umumnya berwarna hitam atau coklat. Bahan bitumen ini diperoleh sebagai produk sampingan dari penyulingan minyak mentah.
Secara teknis, bahan bitumen adalah cairan yang dihasilkan melalui proses penggabungan hidrogen dan hidrokarbon, dengan tambahan sedikit belerang, klorin, dan oksigen. Meskipun aspal tampak padat pada suhu ruangan, sebenarnya ia merupakan cairan yang sangat kental.
Selain itu, aspal bitumen adalah bahan perekat yang berasal dari hasil olahan minyak bumi yang digunakan dalam pembuatan jalan raya, atap, dan produk konstruksi lainnya.
Bitumen memiliki sifat lengket, tahan air, dan elastis, sehingga ideal untuk mengikat agregat (batu, pasir) dalam campuran aspal untuk menghasilkan permukaan yang kuat dan tahan lama.
Dalam bidang kimia, bitumen atau aspal terdiri dari dua jenis gugus aromatik, yaitu naphthene dan alkan, yang merupakan komponen penting.
Sedangkan dalam kimia fisika, bitumen atau aspal dapat dianggap sebagai campuran koloid, di mana berbagai partikel yang terdapat di dalamnya terdiri dari bagian padat yang dikenal sebagai asphaltene, sementara fase cair nya disebut maltenes.
Fungsi Bitumen
Fungsi bitumen adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Infrastruktur Jalan
Penggunaan yang paling umum bitumen adalah sebagai komponen utama dalam pembangunan jalan raya. Material ini berfungsi sebagai pengikat dalam campuran aspal yang melapisi permukaan jalan. Karakteristiknya yang tahan terhadap perubahan suhu dan cuaca menjadikannya pilihan yang tepat untuk berbagai kondisi iklim.
2. Pelapis Kedap Air
Fungsi bitumen selanjutnya, material ini juga diaplikasikan sebagai pelapis kedap air untuk melindungi bengunan dari kelembaban dan kebocoran. Penggunaan ini mencakup pelapis atap, pondasi bangunan, dan dinding bawah tanah. Saat diterapkan pada permukaan bangunan, bitumen membentuk lapisan yang kedap air dan melindungi struktur dari kerusakan akibat air.
3. Industri Konstruksi
Fungsi bitumen selanjutnya, dalam industri pengemasan material ini berfungsi sebagai bahan perekat dan pelapis. Kemasan yang menggunakan bitumen menawarkan ketahanan tinggi terhadap kelembaban dan benturan, menjadikannya pilihan yang ideal untuk produk yang memerlukan perlindungan ekstra selama proses penyimpanan dan pengiriman.
4. Industri Pengemasan
Penggunaan yang paling umum bitumen adalah sebagai komponen utama dalam pembangunan jalan raya. Material ini berfungsi sebagai pengikat dalam campuran aspal yang melapisi permukaan jalan. Karakteristiknya yang tahan terhadap perubahan suhu dan cuaca menjadikannya pilihan yang tepat untuk berbagai kondisi iklim.
5. Pengolahan Limbah
Material ini juga berperan dalam pengolahan limbah, dengan menghasilkan bahan isolasi yang efektif untuk mencegah kebocoran zat berbahaya ke lingkungan. Misalnya, dalam konstruksi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bitumen digunakan untuk melapisi dasar dan dinding TPA agar limbah tidak mencemari tanah dan air di sekitarnya.
Jenis-Jenis Bitumen
Bitumen atau aspal memiliki berbagai jenis, berikut jenis dan penjelasan dari bitumen adalah antara lain:
1. Prime Coat
Prime coat adalah lapisan aspal cair yang diletakkan di atas agregat kelas A. Lapisan penetrasi prime coat terbuat dari aspal dengan tingkat penetrasi 60/70 atau 80/100 yang dicairkan menggunakan minyak tanah, dengan volume penggunaan prime coat berkisar antara 0.4-1.3 liter per meter persegi.
Fungsi dari prime coat adalah untuk membentuk daya ikat antara lapisan pondasi agregat dan aspal hotmix. Selain itu, prime coat juga mencegah butiran agregat pada pondasi terlepas akibat kendaraan yang melintasinya sebelum di aspal dengan hotmix.
Jenis prime coat juga memiliki peran menjaga lapisan pondasi agregat agar terhindar dari pengaruh cuaca buruk, terutama saat hujan, sehingga air tidak meresap ke dalam lapisan pondasi, yang pada gilirannya mengurangi risiko kerusakan pada struktur jalan.
2. Aspal Hotmix atau Asphalt Concrete Base
Aspal Hotmix, yang juga dikenal sebagai asphalt concrete base, adalah jenis bitumen beton yang digunakan sebagai pondasi jalan dengan kekuatan tinggi. Jenis ini dirancang untuk menahan lalu lintas berat, dengan ketebalan minimal 5 cm.
3. Tack Coat
Tack Coat merupakan lapisan aspal cair yang berfungsi sebagai pengikat, biasanya diterapkan di atas permukaan aspal atau beton. Penggunaan tack coat biasanya berkisaran antara 0,15 hingga 0,50 liter per meter persegi, dan lebih tipis dibandingkan prime coat. Fungsinya adalah untuk menciptakan daya ikat antara lapisan lama dan baru.
4. Aspal Hotmix, Binder Course
Bitumen hotmix yang dikenal sebagai binder course adalah lapisan pengeras yang terletak di antara lapisan aus (wearing course) dan lapisan pondasi (base course). Lapisan ini tidak terpengaruh secara langsung oleh perubahan cuaca dan harus memiliki ketebalan minimal sekitar 4 cm. Fungsinya adalah untuk mengurangi ketegangan akibat beban lalu lintas di bawahnya.
5. Wearing Course
Wearing course, atau dikenal juga sebagai laston, adalah lapisan paling atas aspal yang berfungsi mengeratkan permukaan jalan dengan kendaraan berat. Ketebalan lapisan laston biasanya mencapai 4 cm dan membantu meningkatkan daya tahan terhadap penurunan mutu.
6. Hot Roller Sheet
Hot roller sheet, yang juga disebut lataston, merupakan lapisan tipis dari aspal beton. Fungsinya adalah sebagai permukaan konstruksi jalan dengan tingkat lalu lintas sedang, dengan ketebalan minimum 3 cm.
7. Fine Grade
Fine grade adalah jenis hotmix yang biasanya digunakan pada jalanan perumahan, sangat cocok untuk lalu lintas beban rendah, dengan ketebalan minimum 3 cm.
8. Shand Sheet
Shand sheet mirip dengan fine grade tetapi memiliki ketebalan maksimum sekitar 2.8 cm, idealnya untuk jalan dengan intensitas beban rendah, seperti jalan perumahan atau area parkir.
9. Aspal Minyak
Aspal minyak merupakan jenis bitumen yang berasal dari bahan sisa yang tidak terpakai, dihasilkan dari proses distilasi minyak bumi di kilang. Bitumen jenis ini memiliki berbagai tingkat penetrasi, semakin rendah angkanya, semakin keras lapisannya.
Sebelum digunakan, aspal minyak perlu dipanaskan pada suhu 110 hingga 170 derajat celcius agar lebih mudah dipindahkan dan dicampur dengan agregat lainnya.
10. Aspal Emulsi
Aspal emulsi adalah campuran bitumen dengan air, dengan konsentrasi sekitar 60-70%. Emulsi ini bertujuan agar molekul bitumen dapat terdispersi dalam air.
Proses ini biasanya melibatkan bahan tambahan yang bersifat katalis, dan menggunakan mesin colloid mill. Setelah disimpan selama tiga bulan, emulsi akan terpisah, tetapi dapat dikembalikan dengan menggoyangkan wadah berisi endapan dan emulsi. Jenis ini sangat efektif selama ikatan emulsi belum terpisah.
11. Aspal Busa
Jenis adalah jenis yang berubah menjadi berbusa ketika dicampurkan dengan air. Keberadaannya bermanfaat dalam menciptakan lapisan tipis yang melapisi agregat. Aspal busa sering digunakan dalam proses daur ulang aspal beton, terutama di permukaan jalan daerah Pantura.
12. Cutback Asphalt
Sebelum menggunakan jenis ini, perlu dicairkan dahulu dengan pelarut dari berbagai unsur hidrokarbon, seperti bensin, kerosin, minyak tanah, dan solar. Dalam penggunaan prime coat dan tack coat, biasanya diterapkan tiga jenis curing, yaitu slow curing, medium curing, dan rapid curing.
Meskipun begitu, saat ini penggunaan tack coat lebih sering dibandingkan cutback dalam aspal emulsi, terutama karena potensi kebakaran yang lebih tinggi. Penggunaan pelarut kerosin yang tidak menguap juga berpengaruh, yang membuat campuran beton bitumen sering kali harus diletakkan di bagian atas.
Jika bercampur dengan pelarut, bitumen atau aspal jenis beton dapat menjadi lunak dan menyebabkan fenomena seperti bleeding, licin, serta perubahan bentuk.
13. Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi, juga dikenal sebagai Polymer Modified Asphalt (PMA) atau Polymer Modified Bitumen (PMB), adalah jenis yang ditingkatkan performanya dengan bahan tambahan.
Tujuan utamanya adalah untuk membuat aspal lebih tahan lama dan mampu menahan beban. Tiga jenis aspal modifikasi yang dibutuhkan meliputi aspal tahan panas dengan titik lembek lebih tinggi, aspal lebih lengket untuk adhesi, dan aspal yang tahan sinar ultraviolet agar tidak mudah rusak.
14. Aspal Buton
Jenis ini berasal dari pulau Buton, yang terbuat dari berbagai jenis batuan yang mengandung aspal alami. Jenis ini telah ditemukan sejak tahun 1920.
Manfaat Bitumen
Manfaat bitumen adalah antara lain:
1. Tahan Lama
Manfaat bitumen pertama adalah memiliki usia pakai yang panjang, khususnya dalam implementasi pada jalan raya dan infrastruktur. Dengan menggunakan material ini, jalanan akan cenderung lebih awet dan memerlukan lebih sedikit perawatan dibandingkan dengan bahan lain.
2. Ekonomis
Manfaat bitumen lainnya adalah penggunaannya yang dapat mengurangi biaya karena sifatnya yang tahan lama dan minim perawatan. Di samping itu, bitumen juga relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan pelapis dan pengikat lainnya.
3. Ramah Lingkungan
Manfaat lain dari bitumen adalah ramah lingkungan, mengapa demikian? Bahan ini merupakan produk daur ulang dari proses penyulingan minyak, sehingga pemanfaatannya membantu mengurangi limbah industri. Selain itu, jalan yang dilapisi bahan ini dapat didaur ulang menjadi bahan baru, mengurangi kebutuhan akan material baru dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
4. Serbaguna
Manfaat lain dari bitumen adalah dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, mulai dari infrastruktur hingga industri pengemasan. Karakteristiknya yang fleksibel dan tahan terhadap berbagai kondisi membuatnya sangat serbaguna dan banyak digunakan di berbagai sektor.
Tantangan dalam Penggunaan Bitumen
Setelah memahami tentang bitumen secara mendalam, pastinya material ini memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, berikut tantangan dari bitumen adalah antara lain:
1. Polusi Udara
Proses produksi dan penggunaan material ini dapat menyebabkan polusi udara, terutama emisi gas rumah kaca dan partikel halusnya. Hal seperti ini pastinya sering kita hadapi saat pembuatan jalan baru. Asap yang timbul sering membuat orang-orang yang lewat merasa sesak nafas dan berdampak buruk bagi pernafasan.
Oleh karena itu, industri terkait perlu menerapkan teknologi dan praktik yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatifnya.
2. Ketergantungan pada Minyak Mentah
Material ini merupakan produk sampingan dari minyak mentah, sehingga ketersediaannya tergantung pada industri minyak bumi. Fluktuasi harga minyak mentah dapat mempengaruhi harga dan ketersediaan bitumen.
3. Isu Keselamatan
Material ini juga memiliki sifat yang lengket dan dapat mencapai suhu yang sangat tinggi hingga melebihi 250 derajat celcius saat diaplikasikan, sehingga memerlukan penanganan yang hati-hati untuk mencegah cedera atau kecelakaan kerja.
Penutup
Demikianlah artikel kali ini mengenai bitumen. Dapat kita simpulkan, bitumen adalah material yang berasal dari hasil olahan minyak bumi yang berfungsi sebagai komponen utama dalam pembuatan aspal untuk jalan raya dan pelapis tahan air dalam konstruksi.
Material ini memiliki sifat tahan lama, elastis, serta ekonomis, menjadikannya pilihan utama dalam infrastruktur dan industri lainnya.
Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaannya juga menghadapi tantangan seperti polusi udara ketergantungan pada minyak mentah, dan risiko keselamatan dalam penanganannya.
Terakhir, jika Anda mencari bahan bakar dengan kualitas yang baik, percayakan Megah Anugerah Energi. Kami menyediakan berbagai jenis bahan bakar seperti bio solar, bahan bakar kapal, serta kami juga menyediakan penyewaan tangki solar untuk industri Anda.
Jika Anda tertarik dengan barang dan jasa yang kami tawarkan segera hubungi kontak kami yang tertera untuk melakukan pemesanan atau sekedar bertanya tentang kebutuhan Anda.