Biogas: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangannya

Bagikan:
Biogas adalah gas alam yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi lingkungan tanpa oksigen.
Ilustrasi Biogas
Daftar Isi

Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang semakin mendapatkan perhatian di era modern ini.

Proses fermentasi bahan organik menghasilkan gas gobar, yang memiliki berbagai manfaat penting serta kelebihan dan kekurangan yang perlu kita pertimbangkan.

Apa itu biogas? Apa saja manfaat dari biogas? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut!

Apa itu Biogas?

Pengertian biogas adalah gas alam yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi lingkungan tanpa oksigen, disebut juga sebagai kondisi anaerobik.

Gas-gas yang terbentuk pada suatu pembuatan biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2), dengan sedikit kandungan gas lainnya seperti hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2), dan uap air.

Biogas berasal dari limbah organik, termasuk kotoran hewan, limbah pertanian, limbah makanan, dan materi organik lainnya.

Proses fermentasi ini dapat terjadi secara alami di lingkungan yang sesuai, tetapi orang juga dapat menginduksi dan mengelolanya dalam sistem gas gobar yang dirancang khusus.

Masyarakat dapat menggunakan biogas sebagai sumber energi terbarukan untuk berbagai keperluan, termasuk memasak, memanaskan rumah, menghasilkan listrik, dan menggerakkan mesin-mesin yang menggunakan gas.

Karena bahan organik terbarukan menghasilkan gas gobar atau biogas, banyak pihak menganggapnya sebagai alternatif ramah lingkungan yang dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas.

Manfaat Biogas

Manfaat biogas
Ilustrasi Biogas (from Freepik)

Energi biogas memiliki sejumlah manfaat penting yang membuatnya menjadi sumber energi terbarukan yang menarik dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan gas gobar:

1. Sumber Energi Terbarukan

Bahan-bahan organik yang terbarukan seperti kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah makanan dapat menghasilkan energi biogas.

Hal ini yang menjadikannya sumber energi terbarukan yang dapat produksi secara berkelanjutan.

2. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Proses pembuatan dan penggunaan gas gobar tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berdampak negatif pada perubahan iklim. Hal ini membantu mengurangi jejak karbon dan memberikan kontribusi positif terhadap upaya global untuk melawan perubahan iklim.

3. Mengelola Limbah Organik

Proses produksi biogas melibatkan pengolahan limbah organik seperti kotoran hewan dan limbah pertanian.

Dengan menggunakan gas gobar, kita dapat mengarahkan limbah organik yang akan membusuk dan menghasilkan metana secara alami ke dalam proses yang terkontrol dan bermanfaat.

4. Menghasilkan Pupuk Organik

Selama proses fermentasi, limbah organik menghasilkan “effluent” yang merupakan pupuk organik kaya nutrisi.

Petani dapat menggunakan pupuk ini untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.

5. Peningkatan Kemandirian Energi

Komunitas dapat memproduksi gas gobar di tingkat lokal, sehingga mereka bisa menjadi lebih mandiri secara energi.

Hal ini mengurangi ketergantungan pada pasokan energi eksternal dan meningkatkan ketahanan energi.

6. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil 

Dengan memanfaatkan biogas, ketergantungan pada bahan bakar fosil dapat dikurangi. Ini memiliki dampak positif pada pengurangan tekanan pada sumber daya alam terbatas.

7. Mendukung Pertanian Berkelanjutan

Pengolahan limbah pertanian menjadi gas gobar dapat membantu petani dalam mengelola limbah secara efektif. Selain itu, pupuk organik yang dihasilkan juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca Juga: Mengenal Bioenergi Sebagai Energi Alternatif Masa Depan

Proses Pembuatan Biogas

Proses pembuatan biogas melibatkan serangkaian langkah yang terjadi dalam reaktor anaerobik, di mana bahan organik mengalami fermentasi oleh mikroorganisme khusus.

Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam proses pembuatan biogas:

1. Pengumpulan Bahan Baku

  • Bahan baku utama untuk produksi biogas adalah limbah organik seperti kotoran hewan, limbah pertanian, limbah makanan, dan materi organik lainnya.
  • Bahan-bahan ini dikumpulkan dari sumber-sumber yang berbeda dan disiapkan untuk dimasukkan ke dalam reaktor.

2. Penggilingan dan Persiapan Bahan Baku

Seorang perator atau petugas menghancurkan atau menggiling bahan baku sebelum memasukkannya ke dalam reaktor agar luas permukaannya lebih besar dan mikroorganisme lebih mudah mencernanya.

3. Proses Fermentasi Anaerobik

  • Bahan baku yang sudah disiapkan ditempatkan dalam reaktor anaerobik, di mana proses fermentasi terjadi.
  • Reaktor ini merupakan lingkungan tanpa oksigen, yang memungkinkan mikroorganisme anaerobik untuk menguraikan bahan organik.

4. Aksi Mikroorganisme

  • Bakteri khusus, seperti bakteri metanogen, memecah bahan organik menjadi gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
  • Reaksi kimia ini adalah inti dari proses pembuatan biogas.

5. Pemisah Gas dari Residu

  • Operator atau teknisi harus memisahkan hasil dari gas metana selama proses fermentasi sisa-sisa padatan dan cairan.
  • Mereka dapat melakukan ini dengan menggunakan sistem pemisahan dan penyaringan.

6. Penyimpanan dan Distribusi

  • Pengguna dapat menyimpan biogas yang sudah terpisah ke dalam tangki penyimpanan dan mendistribusikannya ke tempat penggunaan.
  • Mereka dapat menggunakan gas gobar untuk berbagai tujuan, termasuk memasak, memanaskan rumah, menghasilkan listrik, dan menggerakkan mesin-mesin berbahan bakar gas.

7. Pengelolaan Effluent

  • Selama proses pembuatan biogas, sistem menghasilkan effluent atau sisa cairan yang mengandung nutrien dari bahan baku.
  • Pengguna dapat memanfaatkan effluent ini sebagai pupuk organik berkualitas tinggi untuk meningkatkan kesuburan tanah.”

Kelebihan dan Kekurangan Biogas

Para pengguna dan pengembang energi terbarukan perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan biogas sebagai sumber energi terbarukan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan Biogas

1. Sumber Energi Terbarukan

Bahan organik yang terbarukan seperti kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah makanan, menghasilkan biogas. Kondisi ini menjadikannya sebagai sumber energi terbarukan yang bisa diproduksi secara berkelanjutan.

2. Menjaga Lingkungan

Setiap hari, manusia menghasilkan jumlah sampah yang sangat signifikan. Jika mereka tidak mendaur ulangnya, sampah tersebut akan mencemari lingkungan.

Jadi, pemanfaatan limbah untuk menghasilkan gas gobar merupakan solusi menarik untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

3. Bahan Baku Ekonomis

Bahan baku pembuatan gas gobar sangat murah bahkan gratis. Gas gobar tentu saja jauh lebih hemat daripada batu bara atau bahan fosil lainya.

Bayangkan, jika menggunakan batu bara, biaya penambangan akan sangat mahal, belum lagi transportasi dari area penambangan hingga pembangkit listrik.

4. Energi Alternatif untuk Daerah Terpencil

Masyarakat di daerah terpencil yang sulit terjangkau atau tidak memiliki pasokan bahan bakar cocok memanfaatkan energi biogas.

Mereka bahkan bisa menggunakannya tidak hanya untuk energi listrik, tetapi juga untuk memasak. Dengan begitu, daerah-daerah terpencil tersebut bisa hidup mandiri.

5. Menghasilkan Pupuk Organik

Selama proses fermentasi, limbah organik menghasilkan “effluent” yang merupakan pupuk organik kaya nutrisi.

Penggunan pupuk ini untuk meningkatkan kesuburan tanah dan membantu pertanian berkelanjutan.

Kekurangan Biogas

1. Teknologi Pengolahan yang Kurang Efisien

Saat ini sistem produksi biogas masih tergolong sederhana dan belum mengalami kemajuan yang berarti. Akibatnya produksi gas gobar masih belum optimal dan efisien.

Karena alasan ini, para produsen belum memproduksi gas gobar secara besar-besaran dan masih membatasi produksinya dalam skala kecil.

Pemerintah juga harus memperhatikan atau berinvestasi dalam pengembangan energi biogas. Dengan begitu, proses produksi bisa lebih maju dan efisien, sehingga bisa menghasilkan gas gobar dalam skala besar  dan tidak lagi hanya mengandalkan energi fosil.

2. Menimbulkan Aroma tidak Sedap

Hambatan menggunakan gas gobar terletak pada bahan utama  produksi biogas yaitu limbah, maka akan timbul bau tidak sedap di sekitar area produksi. Bau yang dihasilkan juga tergantung dari limbah yang digunakan. 

3. Tidak dapat Diterapkan di Semua Lokasi

Selain baunya yang tidak sedap, hambatan menggunakan gas gobar sebenarnya kurang praktis. Oleh karena itu, orang tidak bisa melakukan proses produksi biogas di sembarang tempat, apalagi di perkotaan karena hal itu tentu akan sangat merepotkan.

Namun, jika masyarakat memproduksi gas ini di daerah terpencil, hal itu akan sangat membantu warga setempat.

4. Bergantung pada Cuaca

Sumber energi terbarukan seperti tenaga angin dan tenaga surya sangat bergantung pada cuaca. Hal yang sama berlaku untuk produksi energi biogas, karena pencernaan anaerobik hanya akan terjadi jika lingkungan berada pada suhu 37°C.

Jadi, masyarakat di wilayah yang sebagian besar mengalami musim dingin akan sulit memproduksi gas gobar secara berkelanjutan karena mereka memerlukan suhu hangat dalam proses produksinya.

Contoh Biogas

Berikut adalah contoh biogas yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Gas Memasak

Dengan gas gobar, masyarakat bisa memasak setiap hari dengan lebih mudah tanpa menggunakan kayu bakar atau minyak tanah. Memasak dengan gas gobar juga tidak menimbulkan asap masakan.

Di sisi lain, memasak dengan biogas juga membantu makanan lebih cepat matang dan tidak gosong.

2. Pupuk Organik

Pupuk organik dari biogas sangat ideal untuk menyuburkan tanaman, membantu tanaman tumbuh lebih cepat dan menghasilkan panen berkualitas.

Sebenarnya pupuk organik dari gas gobar bisa dibuat sendiri dan tidak perlu membeli pupuk kimia yang mahal.

3. Pemanas Air

Daripada menggunakan listrik yang harganya cukup mahal, gas gobar merupakan sumber energi terbarukan dan lebih murah untuk memanaskan air. Gas gobar disalurkan melalui pipa ke rumah-rumah penduduk untuk memanaskan tangki air.

4. Bahan Bakar Kendaraan

Contoh penggunaan biogas sebagai bahan bakar mobil telah diterapkan di negara-negara maju seperti Swedia, Jerman dan Amerika Serikat.

Di Swedia, angkutan umum seperti kereta api, bus, dan taksi sudah menggunakan gas gobar yang lebih ramah lingkungan. 

5. Pembangkit Listrik

Contoh biogas yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat adalah energi listrik alternatif.

Bahkan, gas gobar juga bisa menjadi bahan bakar alternatif pembangkit listrik. Sekitar 1 meter kubik gas gobar dapat menghasilkan listrik 6.000 watt per jam.

Baca Juga: 10 Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Yuk Jaga Kelestarian Alam!

Itulah ulasan lengkap mengenai biogas, mulai dari pengertian hingga contohnya. Pada intinya, biogas adalah sumber energi terbarukan yang memiliki manfaat besar dalam mengatasi isu lingkungan dan energi.

Meskipun memiliki kelebihan signifikan, perlu juga memperhatikan kekurangannya, terutama terkait dengan investasi awal dan ketersediaan bahan baku.

Dengan pengelolaan yang tepat, biogas memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dari portofolio energi terbarukan di masa depan.

Selain biogas, bahan bakar alternatif lain yang ramah lingkungan adalah biosolar. Apabila Anda membutuhkannya, dapat percayakan pada Solar Industri. Solar Industri menyediakan Bio Solar, Marine Fuel Oil, dan Fuel Tank Fabrication.

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.