Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang semakin mendapatkan perhatian di era modern ini.
Diperoleh melalui proses fermentasi bahan organik, gas gobar memiliki berbagai manfaat penting dan juga memiliki kelebihan serta kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Apa itu biogas? Apa saja manfaat yang didapat dari biogas? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut!
Apa itu Biogas?
Pengertian biogas adalah gas alam yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi lingkungan tanpa oksigen, disebut juga sebagai kondisi anaerobik.
Gas-gas yang terbentuk pada suatu pembuatan biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2), dengan sedikit kandungan gas lainnya seperti hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2), dan uap air.
Biogas berasal dari limbah organik, termasuk kotoran hewan, limbah pertanian, limbah makanan, dan materi organik lainnya.
Proses fermentasi ini dapat terjadi secara alami di lingkungan yang sesuai, tetapi juga dapat diinduksi dan dikelola dalam sistem gas gobar yang dirancang khusus.
Biogas adalah sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk memasak, memanaskan rumah, menghasilkan listrik, dan menggerakkan mesin-mesin yang menggunakan gas.
Karena dihasilkan dari bahan organik yang dapat diperbaharui, gas gobar atau biogas dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas.
Manfaat Biogas
Energi biogas memiliki sejumlah manfaat penting yang membuatnya menjadi sumber energi terbarukan yang menarik dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan gas gobar:
1. Sumber Energi Terbarukan
Energi biogas dihasilkan dari bahan-bahan organik yang dapat diperbaharui seperti kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah makanan.
Hal ini membuatnya menjadi sumber energi terbarukan yang dapat diproduksi secara berkelanjutan.
2. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Proses pembuatan dan penggunaan gas gobar tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berdampak negatif pada perubahan iklim. Hal ini membantu mengurangi jejak karbon dan memberikan kontribusi positif terhadap upaya global untuk melawan perubahan iklim.
3. Mengelola Limbah Organik
Proses produksi biogas melibatkan pengolahan limbah organik seperti kotoran hewan dan limbah pertanian.
Dengan menggunakan gas gobar, limbah organik yang akan membusuk dan menghasilkan metana secara alami dapat diarahkan ke dalam proses yang terkontrol dan bermanfaat.
4. Menghasilkan Pupuk Organik
Selama proses fermentasi, limbah organik menghasilkan “effluent” yang merupakan pupuk organik kaya nutrisi.
Pupuk ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan membantu pertanian berkelanjutan.
5. Peningkatan Kemandirian Energi
Produksi gas gobar dapat dilakukan di tingkat lokal, memungkinkan komunitas untuk menjadi lebih mandiri secara energi.
Hal ini mengurangi ketergantungan pada pasokan energi eksternal dan meningkatkan ketahanan energi.
6. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Dengan memanfaatkan biogas, ketergantungan pada bahan bakar fosil dapat dikurangi. Ini memiliki dampak positif pada pengurangan tekanan pada sumber daya alam terbatas.
7. Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pengolahan limbah pertanian menjadi gas gobar dapat membantu petani dalam mengelola limbah secara efektif. Selain itu, pupuk organik yang dihasilkan juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca Juga: Mengenal Bioenergi Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
Proses Pembuatan Biogas
Proses pembuatan biogas melibatkan serangkaian langkah yang terjadi dalam reaktor anaerobik, di mana bahan organik mengalami fermentasi oleh mikroorganisme khusus.
Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam proses pembuatan biogas:
1. Pengumpulan Bahan Baku
- Bahan baku utama untuk produksi biogas adalah limbah organik seperti kotoran hewan, limbah pertanian, limbah makanan, dan materi organik lainnya.
- Bahan-bahan ini dikumpulkan dari sumber-sumber yang berbeda dan disiapkan untuk dimasukkan ke dalam reaktor.
2. Penggilingan dan Persiapan Bahan Baku
Sebelum dimasukkan ke dalam reaktor, bahan baku perlu dihancurkan atau digiling agar memiliki luas permukaan yang lebih besar, memudahkan mikroorganisme untuk mencernanya.
3. Proses Fermentasi Anaerobik
- Bahan baku yang sudah disiapkan ditempatkan dalam reaktor anaerobik, di mana proses fermentasi terjadi.
- Reaktor ini merupakan lingkungan tanpa oksigen, yang memungkinkan mikroorganisme anaerobik untuk menguraikan bahan organik.
4. Aksi Mikroorganisme
- Bakteri khusus, seperti bakteri metanogen, memecah bahan organik menjadi gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
- Reaksi kimia ini adalah inti dari proses pembuatan biogas.
5. Pemisah Gas dari Residu
- Gas metana yang dihasilkan selama proses fermentasi harus dipisahkan dari sisa-sisa padatan dan cairan.
- Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pemisahan dan penyaringan.
6. Penyimpanan dan Distribusi
- Biogas yang sudah dipisahkan dapat disimpan dalam tangki penyimpanan dan didistribusikan ke tempat penggunaan.
- Gas gobar dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk memasak, memanaskan rumah, menghasilkan listrik, dan menggerakkan mesin-mesin yang menggunakan gas.
7. Pengelolaan Effluent
- Selama proses pembuatan biogas, juga dihasilkan “effluent” atau sisa cairan yang mengandung nutrien dari bahan baku.
- Effluent ini dapat digunakan sebagai pupuk organik berkualitas tinggi untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Kelebihan dan Kekurangan Biogas
Biogas adalah sumber energi terbarukan yang memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan Biogas
1. Sumber Energi Terbarukan
Biogas dihasilkan dari bahan organik yang dapat diperbaharui seperti kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah makanan.
Hal ini membuatnya menjadi sumber energi terbarukan yang dapat diproduksi secara berkelanjutan.
2. Menjaga Lingkungan
Setiap hari, jumlah sampah dan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sangat signifikan. Jika tidak didaur ulang, maka akan mencemari lingkungan.
Jadi, pemanfaatan limbah untuk menghasilkan gas gobar merupakan solusi menarik untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
3. Bahan Baku Ekonomis
Bahan baku pembuatan gas gobar sangat murah bahkan gratis. Dibandingkan batu bara atau bahan bakar fosil lainnya, gas gobar tentu saja jauh lebih hemat.
Bayangkan, jika menggunakan batu bara, biaya penambangan akan sangat mahal, belum lagi transportasi dari area penambangan hingga pembangkit listrik.
4. Energi Alternatif untuk Daerah Terpencil
Daerah terpencil, sulit dijangkau atau bahkan tanpa pasokan bahan bakar, cocok untuk pemanfaatan energi biogas.
Bahkan, selain bisa digunakan untuk energi listrik, juga bisa digunakan untuk memasak. Dengan begitu, daerah-daerah terpencil tersebut bisa hidup mandiri.
5. Menghasilkan Pupuk Organik
Selama proses fermentasi, limbah organik menghasilkan “effluent” yang merupakan pupuk organik kaya nutrisi.
Pupuk ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan membantu pertanian berkelanjutan.
Kekurangan Biogas
1. Teknologi Pengolahan yang Kurang Efisien
Saat ini sistem produksi biogas masih tergolong sederhana dan belum mengalami kemajuan yang berarti. Akibatnya produksi gas gobar masih belum optimal dan efisien.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa gas gobar belum diproduksi secara besar-besaran melainkan hanya dalam skala kecil.
Pemerintah juga harus memperhatikan atau berinvestasi dalam pengembangan energi biogas. Dengan begitu, proses produksi bisa lebih maju dan efisien, sehingga bisa menghasilkan gas gobar dalam skala besar dan tidak lagi hanya mengandalkan energi fosil.
2. Menimbulkan Aroma tidak Sedap
Hambatan menggunakan gas gobar terletak pada bahan utama produksi biogas yaitu limbah, maka akan timbul bau tidak sedap di sekitar area produksi. Bau yang dihasilkan juga tergantung dari limbah yang digunakan.
3. Tidak dapat Diterapkan di Semua Lokasi
Selain baunya yang tidak sedap, hambatan menggunakan gas gobar sebenarnya kurang praktis. Oleh karena itu, proses produksi biogas tidak bisa dilakukan dimanapun, apalagi jika dilakukan di perkotaan tentu akan sangat merepotkan.
Namun, jika gas ini diproduksi di tempat terpencil maka akan sangat membantu masyarakat di sana.
4. Bergantung pada Cuaca
Sumber energi terbarukan seperti tenaga angin dan tenaga surya sangat bergantung pada cuaca. Hal yang sama berlaku untuk produksi energi biogas, karena pencernaan anaerobik hanya akan terjadi jika lingkungan berada pada suhu 37°C.
Jadi, untuk wilayah yang sebagian besar musim dingin, hal ini akan sulit dilakukan karena suhu hangat diperlukan untuk produksi gas gobar yang berkelanjutan.
Contoh Biogas
Berikut adalah contoh biogas yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Gas Memasak
Dengan gas gobar, masyarakat bisa memasak setiap hari dengan lebih mudah tanpa menggunakan kayu bakar atau minyak tanah. Memasak dengan gas gobar juga tidak menimbulkan asap masakan.
Di sisi lain, memasak dengan biogas juga membantu makanan lebih cepat matang dan tidak gosong.
2. Pupuk Organik
Pupuk organik dari biogas sangat ideal untuk menyuburkan tanaman, membantu tanaman tumbuh lebih cepat dan menghasilkan panen berkualitas.
Sebenarnya pupuk organik dari gas gobar bisa dibuat sendiri dan tidak perlu membeli pupuk kimia yang mahal.
3. Pemanas Air
Daripada menggunakan listrik yang harganya cukup mahal, gas gobar merupakan sumber energi terbarukan dan lebih murah untuk memanaskan air. Gas gobar disalurkan melalui pipa ke rumah-rumah penduduk untuk memanaskan tangki air.
4. Bahan Bakar Kendaraan
Contoh penggunaan biogas sebagai bahan bakar mobil telah diterapkan di negara-negara maju seperti Swedia, Jerman dan Amerika Serikat.
Di Swedia, angkutan umum seperti kereta api, bus, dan taksi sudah menggunakan gas gobar yang lebih ramah lingkungan.
5. Pembangkit Listrik
Contoh biogas yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat adalah energi listrik alternatif.
Bahkan, gas gobar juga bisa menjadi bahan bakar alternatif pembangkit listrik. Sekitar 1 meter kubik gas gobar dapat menghasilkan listrik 6.000 watt per jam.
Baca Juga: 10 Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Yuk Jaga Kelestarian Alam!
Itulah ulasan lengkap mengenai biogas, mulai dari pengertian hingga contohnya. Pada intinya, biogas adalah sumber energi terbarukan yang memiliki manfaat besar dalam mengatasi isu lingkungan dan energi.
Meskipun memiliki kelebihan signifikan, perlu juga diperhatikan kekurangannya, terutama terkait dengan investasi awal dan ketersediaan bahan baku.
Dengan pengelolaan yang tepat, biogas memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dari portofolio energi terbarukan di masa depan.
Selain biogas, bahan bakar alternatif lain yang ramah lingkungan adalah biosolar. Apabila Anda membutuhkannya, dapat percayakan pada Solar Industri. Solar Industri menyediakan Bio Solar, Marine Fuel Oil, dan Fuel Tank Fabrication.