Bioetanol: Pengertian, Karakteristik, Fungsi & Proses Pembuatan

Bagikan :
Bioetanol digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan, pemanis, pelarut, bahan dasar untuk produk kosmetik, farmasi, dan industri kimia, serta dapat diubah menjadi bahan bakar cair lainnya.
ilustrasi bioetanol
Daftar Isi

Maraknya polusi udara yang terjadi menyebabkan kerusakan pada alam yang cukup mengkhawatirkan. Salah satu penyebab polusi udara adalah sisa-sisa proses pembakaran bahan bakar.

Untuk itu, sebagai upaya menanggulangi polusi udara yang semakin mengkhawatirkan ini adalah dengan menggunakan alternatif bahan bakar ramah lingkungan.

Sumber energi ramah lingkungan memiliki banyak jenis, di antaranya yaitu biogas, biopelet, dan bioetanol.

Kali ini, kita akan membahas secara lebih spesifit tentang apa yang dimaksud dengan bioetanol, mulai dari karakteristik, manfaat, sampai dengan proses pembuatannya. Yuk, simak selengkapnya!

Apa itu Bioetanol?

Pengertian bioetanol adalah jenis bahan bakar terbuat dari bahan organik. Bioetanol berasal dari tanaman atau biomassa, melalui proses fermentasi atau pengolahan kimia.

Proses ini mengubah gula yang terdapat dalam tanaman menjadi etanol, yang merupakan bentuk alkohol. 

Bioetanol adalah bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar fosil, seperti bensin.

Ada dua jenis bioetanol atau bahan bakar etanol, yaitu bioethanol tingkat industri dan tingkat netral. 

Perbedaanya terletak pada kadarnya, yang mana bahan bakar etanol tingkat industri memiliki kadar sebesar 90-94%.

Sementara itu, tingkat netral yang sering digunakan pada minuman keras memiliki kadar sebesar 94-99,5%.

Karakteristik Bioetanol

Ilustrasi bioetanol
Ilustrasi Bioetanol (from Unsplash)

Berikut beberapa karakteristik bioethanol:

  • Rumus kimia bioethanol adalah C2H5OH, yang menggambarkan komposisi molekulnya yang terdiri dari dua atom karbon, lima atom hidrogen, dan satu atom oksigen
  • Berwujud cair pada suhu ruang dan tekanan atmosfer. Namun, dapat menguap pada suhu di atas titik didihnya, yaitu sekitar 78,37 derajat Celsius
  • Pelarut yang baik untuk banyak senyawa polar dan non-polar. Hal ini membuatnya bermanfaat dalam berbagai aplikasi industri, farmasi, dan kimia
  • Titik didih bioethanol adalah sekitar 78,37 derajat Celsius pada tekanan atmosfer
  • Titik beku bioetanol adalah sekitar -114,1 derajat Celsius
  • Bioethanol murni atau “anhydrous ethanol” mengandung lebih dari 99,5% etanol, dengan sisa komposisi yang terdiri dari air dan sedikit zat lainnya
  • Densitas bioethanol bergantung pada kemurnian dan suhu. Namun, pada suhu 20 derajat Celsius, densitasnya berkisar antara 0,789 g/cm³ hingga 0,793 g/cm³
  • Mudah terbakar dan dapat membentuk campuran udara yang mudah terbakar
  • Digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan, pemanis, pelarut, bahan dasar untuk produk kosmetik, farmasi, dan industri kimia, serta dapat diubah menjadi bahan bakar cair lainnya
  • Menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah saat digunakan sebagai bahan bakar
  • Diproduksi melalui proses fermentasi gula oleh mikroorganisme, seperti ragi
  • Dapat diproduksi dari tanaman yang dapat ditanam kembali, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil

Baca Juga: Pengertian Biopelet, kegunaan, bahan baku & prinsip pembuatan

Fungsi Bioetanol

Berikut beberapa fungsi bioetanol dalam berbagai aspek kehidupan:

1. Bahan Bakar Alternatif

Bioetanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti sebagian atau seluruh bahan bakar fosil, seperti bensin.

Bioethanol dicampur dengan bensin dalam berbagai rasio untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

2. Bahan Bakar Transportasi

Bioethanol digunakan sebagai bahan bakar pada kendaraan bermotor, terutama dalam mesin kendaraan bensin.

Bioethanol yang dicampur dengan bensin dapat mengurangi emisi gas yang bisa merugikan lingkungan.

3. Indutri Kimia

Bioethanol digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia untuk memproduksi sejumlah produk kimia, seperti asam asetat, etil asetat, dan etil eter.

4. Energi Listrik

Bioethanol dapat digunakan dalam pembangkit listrik sebagai bahan bakar untuk memproduksi energi listrik.

Dalam hal ini, bioethanol diubah menjadi gas yang digunakan dalam pembangkit listrik dengan mesin gas.

5. Kosmetik dan Perawatan Pribadi

Bioethanol digunakan dalam pembuatan produk-produk kosmetik, seperti parfum, hairspray, dan produk perawatan pribadi lainnya.

6. Farmasi

Jenis bahan bakar ramah lingkungan digunakan dalam produksi obat-obatan, ekstrak tumbuhan obat, serta dalam teknik ekstraksi dan formulasi farmasi

Manfaat Bioetanol

Berikut beberapa manfaaat bioetanol dalam berbagai aspek kehidupan:

1. Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan bakar etanol dapat mengurangi emisi zat berbahaya dan partikel yang bisa mencemari udara.

Bahan bakar ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil, mengurangi jejak karbon, dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Dengan demikian, bahan bakar etanol ini dapat dikatakan ramah lingkungan karena membantu meningkatkan kualitas udara.

2. Energi Terbarukan dan Keberlanjutan

Bioethanol dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan meningkatkan keamanan energi.

Bahan bakar etanol dapat dihasilkan dari tumbuhan yang dapat diperbaharui sehingga bisa meminimalisir keterantungan pada sumber daya fosil yang tak terbarukan.

3. Ekonomi

Perkembangan industri bio etanol bisa menciptakan lapangan kerja pada berbagai bidang, mulai dari pertanian, produksi, hingga distribusi untuk mendukung ekonomi lokal dan nasional.

Seperti misalnya, petani yang menanam tanaman untuk memproduksi bioethanol dapat menambah sumber pendapatan mereka juga memperoleh manfaat ekonomi tambahan.

4. Pengelolaan Limbah

Bahan bakar etanol dapat diproduksi dari limbah pertanian seperti bagasse dan jerami. Limbah biomassa bisa membantu mengelola limbah organik dengan efisien.

Selain itu pengelolaan limbah pertanian untuk produksi bioethanol juga dapat mengurangi volume limbah.

5. Pasokan Energi

Produksi dan penggunaan bioetanol membantu mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan bakar dan mendiversifikasi pasokan energi masyarakat.

6. Inovasi Teknologi

Permintaan akan bioethanol mendorong riset dan pengembangan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi produksi dan meminimalisir dampak lingkungan.

7. Peningkatan Kebersihan dan Kesehatan

Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil membantu mengurangi polusi udara dan pencemaran tanah, mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Proses Pembuatan Bioetanol

Ilustrasi bioetanol
Ilustrasi bioetanol (from Unsplash)

Proses pembuatan bioetanol terbagi menjadi lima tahapan, yaitu persiapan bahan baku, liquifikasi, sakarifikasi, fermentasi, dan destilasi. Berikut penjelasannya:

1. Persiapan Bahan Baku

Pilih tumbuhan yang mengandung karbohidrat seperti tebu, jagung, gandum, atau biomassa lainnya seperti jerami, bagasse, atau limbah pertanian. Pastikan bahan baku berkualitas baik dan dalam kondisi yang segar.

2. Liquifikasi

Proses liquefaction (pencairan) dalam pembuatan bioethanol adalah tahap awal di mana bahan baku yang mengandung pati kompleks diubah menjadi pati cair atau gula sederhana yang dapat difermentasi menjadi etanol.

Proses ini merupakan tahap penting dalam mempersiapkan bahan baku seperti jagung atau biji-bijian untuk menghasilkan bioethanol.

3.Sakarifaksi

Proses sakarifikasi adalah langkah penting dalam pembuatan bioetanol yang melibatkan konversi pati atau polisakarida kompleks menjadi gula-gula sederhana, seperti glukosa.

Gula-gula sederhana ini akan menjadi bahan baku bagi proses fermentasi selanjutnya untuk menghasilkan bioethanol.

4. Fermentasi

Proses ini merupakan langakah kunci dalam pembuatan bioetanol. Proses ini mengubah gula yang terdapat dalam bahan baku menjadi etanol dengan bantuan mikroorganisme, terutama ragi (Saccharomyces cerevisiae). 

5. Destilasi

Proses destilasi adalah proses pemisahan etanol dari campuran hasil fermentasi dan memperoleh etanol yang lebih murni.

Destilasi sendiri adalah proses fisika di mana campuran cair (misalnya campuran etanol dan air) dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponennya.

Baca Juga: Pengertian Biomassa, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Itulah penjelasan tentang bioethanol yang dapat kami sampaikan. Dapat disimpulkan bahwa bioetanol adalah salah satu bahan bakar ramah lingkungan dengan rumus kimia C2H5OH.

Bioethanol diproduksi melalui proses fermentasi biologis. Bahan baku bioetanol mengandung karbohidrat oleh mikroorganisme, seperti ragi. 

Lebih lanjut, bahan baku pembuatan biotenol adalah ubi-ubian, jagung, sagu, tebu, dan lain sebagainya. Proses fermentasinya mengubah gula dalam bahan baku menjadi etanol dan karbon dioksida. 

Selain bioetanol, ada biosolar yang juga merupakan bahan bakar ramah lingkungan. Jika Anda membutuhkan bahan bakar yang satu ini, Solar industri menyediakan bio solar (B30) non-subsidi. Simak selengkapnya dengan mengunjungi website kami!

Tags:

Artikel Terbaru

Butuh Informasi Lebih Lanjut?

Apabila anda tertarik dengan penawaran kami, konsultasikan segera kebutuhan anda dengan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait produk perusahaan.