Perlu dipahami, jika pemilihan bahan bakar pada kendaraan tidak bisa sembarangan dilakukan karena berdampak terhadap performa dan kondisi mesinnya.
Maka dari itu, Anda perlu melakukan upaya supaya performa kendaraan tetap bagus. Salah satu upayanya adalah menyesuaikan kompresi bensin yang tepat pada kendaraan.
Kondisi tersebut bisa membantu menjaga kondisi mesin lebih lama, meminimalkan keausan komponen, serta meningkatkan performa kendaraan.
Sayangnya, tidak semua orang paham mengenai kompresi bensin pada kendaraan. Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir lagi karena kami akan memberikan informasi lengkapnya di sini.
Berikut pembahasan lengkap mengenai apa itu kompresi bensin beserta cara menghitungnya!
Apa itu Kompresi Bensin?
Kompresi bensin adalah tahapan dalam siklus kerja mesin pembakaran yang mana campuran udara dan bensin dikompresi oleh piston sebelum proses pembakaran.
Tahapan ini terjadi setelah proses hisap, yang mana campuran udara dan bensin diisap ke dalam ruang bakar melalui katup hisap ketika piston bergerak turun.
Ketika piston bergerak naik ke atas, maka campuran udara dan bensin yang sudah masuk ke ruang bakar akan dikompresi.
Pada intinya, kompresi adalah sebuah indikator yang menunjukkan jumlah tekanan di dalam silinder mesin kendaraan.
Tujuan dari kompresi bensin adalah meningkatkan tekanan dan temperatur campuran udara dan bensin, sehingga proses pembakaran menjadi lebih efisien dan kuat.
Kemudian, harus dilakukan pengecekan tekanan dalam silinder secara berkala untuk menghindari kebocoran saat proses kompresi.
Kompresi bensin sangat penting dalam mesin pembakaran karena bisa meningkatkan efisiensi pembakaran dan memberikan tenaga lebih besar.
Mengenal Rasio Kompresi Bensin
Sebenarnya, setiap produsen kendaraan pada umumnya sudah mencantumkan jenis BBM yang dijual. Kendati demikian, Anda perlu mengetahui apa itu rasio kompresi bensin.
Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume ruang bakar dalam mesin saat piston di posisi terendah dan tertinggi sebelum proses pembakaran bahan bakar pada kendaraan.
Rasio kompresi ini perlu menentukan kandungan jumlah oktan karena berdampak pada besarnya tekanan yang dihasilkan.
Nilai oktan sendiri dikenal sebagai Research Octane Number (RON) yang artinya ukuran dari jumlah stabilitas BBM. Angka ini nantinya akan menentukan tingkat ketukan saat pembakaran.
Semakin tinggi nilai oktan yang digunakan, maka suhu pembakarannya pun juga semakin tinggi, serta ketukan yang terjadi lebih rendah.
Contoh Rasio Kompresi
Misalnya, mesin 2.000 cc yang terdiri dari empat silinder dan masing-masing volume silindernya sebesar 500 cc.
Dalam hal ini, saat piston berada di bawah dan tiap piston sudah terisi penuh oleh campuran bensin dan udara sebanyak 500 cc, namun ketika piston di atas volumenya menjadi 50 cc.
Kondisi tersebut menandakan bahwa rasio kompresi bensin sebesar 10:1. Hal ini berarti, semakin tinggi nilai rasio, maka teknologi yang digunakan juga semakin canggih, sehingga menghasilkan emisi lebih rendah.
Pilihan Bahan Bakar Mesin Kendaraan
Terdapat beberapa pilihan bahan bakar kendaraan yang bisa digunakan. Hal ini ditujukan untuk mesin dengan kompresi yang berbeda-beda.
Meski begitu, setiap kendaraan wajib memilih bahan bakar yang tepat karena dapat berpengaruh terhadap kinerja dan performa mesin.
Berikut ini jenis pilihan bahan bakar yang bisa Anda gunakan untuk mesin kendaraan:
1. Pertalite
Jenis bahan bakar yang sering digunakan adalah pertalite dan mempunyai nilai oktan 90. Bahan bakar ini identik dengan warna yang hijau dan cenderung gelap.
Kemudian, untuk perbandingan kompresi pada mesin kendaraan menggunakkan bahan bakar pertalite adalah berkisar antara 9:1 hingga 10:1.
2. Premium
Kedua, ada premium yang mempunyai nilai oktan lebih rendah dibandingkan sebelumnya, yakni hanya 88 saja. Jenis ini mempunyai nilai perbandingan kompresi bahan bakar sebesar 9:1.
3. Pertamax biru
Jenis bahan bakar yang tergolong lebih ideal untuk mesin kendaraan, terutama mobil adalah pertamax biru. Bahan bakar ini mempunyai nilai oktan lebih tinggi dari pada jenis sebelumnya, yakni sebesar 92.
Rasio kompresi di dalam jenis bahan bakar ini adalah berkisar 10:1 hingga 11:1. Besaran nilai ini bisa Anda lihat dari spesifikasi kendaraan yang sudah ditentukan oleh pabrik.
4. Pertamax racing
Berikutnya, jenis bahan bakar yang lebih cocok digunakan untuk kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi, yaitu pertamax racing. Sebab, bahan bakar ini biasanya digunakan untuk menempuh perjalanan yang jauh.
Kemudian, besaran oktan pada jenis bahan bakar ini adalah 100 dengan nilai perbandingan kompresi mesin sebesar 13:1 ke atas.
5. Pertamax turbo
Terakhir, ada jenis bahan bakar pertamax turbo yang berwarna merah. Jenis ini mempunyai nilai oktan sebesar 98 serta perbandingan kompresinya di angka 11:1 hingga 13:1.
Tabel Kompresi Bensin
Melalui pembahasan di atas, terdapat contoh kendaraan beserta bahan bakar dan rasio kompresinya yang biasa digunakan.
Berikut ini, kami sediakan dalam bentuk tabel kompresi bensin:
| Jenis Kendaraan | Rasio Kompresi | Bahan Bakar |
| Beat F1 | 9,2:1 | Pertalite |
| New CB150R | 11,3:1 | Pertamax Plus |
| Scoopy F1 | 9,5:1 | Pertalite |
| Vario 125 F1 eSP | 11:1 | Pertamax Turbo |
| Honda Forza | 10,2:1 | Pertamax |
| PCX 150 | 10,6:1 | Pertamax |
| Revo X | 9,3:1 | Pertalite |
| Sonic 150 | 11,3:1 | Pertamax Turbo |
| Supra X | 9:1 | Pertalite |
Cara Menghitung Rasio Kompresi
Menghitung kompresi bensin merupakan tahapan paling penting karena berpengaruh terhadap kinerja kendaraan. Di sini, kompresi bensin harus benar-benar dihitung dengan tepat.
Apalagi, kompresi bensin adalah salah satu aspek utama yang bisa mempengaruhi daya dan efisiensi mesin. Maka dari itu, harus dilakukan perhitungan dengan tepat dan akurat.
Berikut ini langkah-langkah atau cara menghitung rasio kompresi yang tepat:
1. Identifikasi Volume Terkompresi (VT)
Pertama, pastikan Anda sudah mengukur atau mengidentifikasi volume campuran bahan bakar dan udara setelah proses kompresi di ruang bakar mesin.
Volume ini nantinya sebagai referensi perhitungan kompresi. Volume Terkompresi (VT) bisa diukur melalui satuan volume, seperti kubik sentimeter (cc) atau liter (L)
2. Menentukan Volume Awal (VA)
Tahap selanjutnya, silakan untuk mengukur volume campuran bahan bakar dan udara saat belum memasuki proses kompresi di ruang bakar.
Biasanya disebut dengan volume awal. Kemudian, Volume Awal bisa diukur melalui satuan kubik sentimeter (cc) atau liter (L).
3. Hitung kompresi
Jika Anda sudah menentukan Volume Terkompresi (VT) dan Volume Awal (VA), maka bisa dihitung melalui rumus kompresi.
Rumus kompresi bensin adalah:
Melalui rumus tersebut, kompresi adalah angka atau nilai yang akan diperoleh. Nilai di sini berarti rasio antara volume terkompresi dan awal di dalam ruang bakar mesin kendaraan.
Nah, itulah pembahasan mengenai kompresi bensin beserta cara menghitungnya. Pada intinya, kompresi bensin adalah tahapan siklus kerja mesin yang mana campuran udara dan bensin dikompresi oleh piston sebelum proses pembakaran
Perlu dipahami, setiap transportasi pastinya harus menggunakan bahan bakar supaya bisa berjalan sempurna. Sekarang ini, sudah tersedia berbagai macam bahan bakar yang bisa digunakan.
Salah satunya adalah Bio Solar yang menjadi bahan bakar alternatif karena terbuat dari campuran solar dan bahan organik, seperti sampah organik dan minyak kelapa sawit.
Jenis bahan bakar Bio Solar sangat cocok digunakan untuk kendaraan komersial, seperti bus dan truk.
Apabila Anda ingin menggunakan bahan bakar Bio Solar, maka bisa melakukan kerja sama dengan PT Megah Anugerah Energi karena telah dipercaya menjadi distributor bahan bakar resmi dari Pertamina.
Jika tertarik untuk melakukan kerja sama, silakan hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda secara gratis di sini!