OPEC adalah organisasi dunia yang beranggotakan negara ekspor minyak. Namun, menurut pembaruan berita tahun ini ancaman tentang resesi global minyak sudah terjadi. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menuturkan jika harga minyak telah terombang-ambing akibat resesi dan geopolitik dunia.
Dwi Soetjipto menjelaskan harga minyak tahun 2023 sekitar $72 per barrel hingga $121 per barel. Tentunya permintaan pasar akan minyak mengalami penurunan, namun jika harganya terpangkas, maka kelangkaan minyak akan terus terjadi dan mengalami lonjakan hingga $121 per barel.
Untuk beberapa kasus, OPEC akan turun tangan mengelola pasokan untuk mendukung harga market, sehingga harga minyak tidak akan melambung tinggi atau merosot.
Nah, pada artikel kali ini kami akan memperkenalkan kepada Anda apa itu OPEC, latar belakang, tujuan, dan sebagainya. Simak ya!
Apa Itu OPEC
OPEC atau Organization of The Petroleum Exporting Countries merupakan organisasi yang beranggotakan negara pengekspor minyak bumi. Organisasi ini berdiri pada tanggal 14 September 1961 di Baghdad, Irak.
Sebenarnya, Indonesia kala itu pernah bergabung Indonesia sendiri pernah bergabung menjadi anggota OPEC pada tahun 1962. Namun, pada tahun 2016, Indonesia memutuskan untuk keluar lantaran dampak kebijakan organisasi yang menurunkan produksi minyak Indonesia sebanyak 5% atau sekitar 37.000 barel per hari untuk menghentikan penurunan harga minyak di dunia.
Sejarah OPEC
Latar belakang OPEC bermula pada bulan Februari 1959, pada saat itu harga minyak dunia mengalami penurunan tajam karena monopoli yakni The Seven Mayors. Perusahaan minyak tersebut termasuk dalam kategori negara-negara maju, seperti Inggris, Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman Barat.
Namun, ternyata negara maju tersebut menentukan harga minyak di pasar Internasional secara sepihak sehingga keadaan negara-negara lain seperti di Timur Tengah menjadi genting. Kondisi tersebut membuat negara di Timur Tengah memutuskan untuk membuat organisasi sendiri berdasarkan kesamaan sumber daya alam mineral terutama minyak bumi.
Negara pendiri OPEC seperti Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait, dan Venezuela. Negara Venezuela adalah negara pelopor pembentukan organisasi ini pada tahun 1949.
Tahun 1973, bergabunglah negara Gabon sebagai associate member. Markas pertama berlokasi di Jenewa sejak tanggal 21 Januari 1961 hingga 1966, lalu pindah ke Wina, Austria pada tahun selanjutnya.
Tujuan OPEC adalah mempertahankan harga minyak di pasar Internasional serta menolak penurunan harga minyak secara sepihak yang dilakukan oleh The Seven Mayor. Mereka adalah perusahaan terkenal Exxon, Texaco, Socal,Gulf, British Petroleum, dan Shell.
Baca juga: Apa itu SDGs? – Tujuan, Manfaat dan Perannya
Tujuan OPEC
Organisasi berdiri karena memiliki tujuan yang bijak yakni mengkoordinasi harga dan hak kohesi minyak bumi dengan perusahaan minyak di dunia. The Seven Mayors yang mencoba memonopoli harga minyak tanpa memperdulikan usulan dari negara lain diharapkan bisa mentaati dan bekerjasama dalam menyatukan kebijakan perminyakan dunia.
Selain itu, bisa memastikan stabilitas harga minyak di pasar Internasional secara efisien dan ekonomis terhadap konsumen. Selain itu, tujuan OPEC juga menguntungkan untuk pihak investor yang ingin menanamkan modal pada industri ini.
Anggota OPEC
Pertama kali, anggota OPEC adalah Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait dan Venezuela. Seiring berjalannya waktu, negara lain juga berpartisipasi pada organisasi ini, contohnya adalah Qatar pada tahun 1961, Indonesia dan Libya pada tahun 1962 dan Uni Emirat Arab pada tahun 1967.
Banyak negara yang keluar masuk pada organisasi ini, hingga saat ini hanya terdapat 13 negara yang aktif, antara lain:
Hingga saat ini, terdapat 13 negara anggota OPEC yang aktif, di antaranya sebagai berikut:
- Angola
- Aljazair
- Kongo
- Gabon
- Guinea Khatulistiwa
- Iran
- Irak
- Libya
- Kuwait
- Nigeria
- Arab Saudi
- Venezuela
- Uni Emirat Arab
Syarat Menjadi Anggota OPEC
Sebenarnya negara manapun bisa bergabung menjadi anggota irgananisasi ini, namun ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, antara lain:
- Negara tersebut memiliki sumber daya alam mineral dan aktif dalam mengekspor minyak mentah
- Kepentingan sama dengan negara-negara yang telah menjadi anggota secara fundamental.
- Kehadiran negara menjadi anggota baru disetujui oleh anggota OPEC.
Peran Indonesia Dalam OPEC
Tak dipungkiri, Indonesia beberapa kali keluar-masuk menjadi anggota OPEC karena alasan tertentu. Peran Indonesia cukup signifikan sebagai perantara antara produsen dan konsumen dan menjadi penengah negara-negara anggota yang terlibat sebagai konflik.
Pada tahun 1980-an, saat pendapatan sektor migas mendominasi perekonomian Indonesia, negara kita diuntungkan atas sikap yang teguh dalam menjaga kestabilan harga minyak di pasar dunia.
Alasan keluarnya Indonesia dari organisasi ini adalah posisinya sebagai net importer yang berbeda kepentingan dengan anggota OPEC lainnya. Alasan selanjutnya, adalah hendak memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat Indonesia supaya bijak dalam menggunakan minyak atau bahan bakar karena ketersedian minyak tidak lagi melimpah.
Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.